Kisah Inspiratif Babinsa: Buka Usaha Kopi di Bromo, Mulanya Ingin Cegah Longsor
Seorang babinsa TNI AD berhasil membuka usaha kopi di lereng Bromo, mulanya ia hanya berniat mencegah longsor dengan menanam tanaman kopi.
IDXChannel—Kisah inspiratif tentang usaha kopi sukses kali ini berasal dari seorang babinsa TNI AD yang berhasil membuka warung kopi di sekitar lereng Gunung Bromo, tepatnya di Desa Taji, Kabupaten Malang.
Usaha ini dirintis oleh Serka Heri Purnomo, yang selain menjalani tugasnya sebagai babinsa, juga menjalankan bisnis minuman kopi. Bisnis Heri bermula pada 2010 silam saat ia memulai usaha di desanya.
Saat itu banyak lahan yang mengalami longsor di desanya. Heri yang mengetahui bahwa tanaman kopi dapat menahan air dengan kuat, akhirnya bersama-sama dengan warga dan pemerintah desa melakukan penanaman pohon kopi.
Ia juga berharap dengan adanya penanaman ini bisa membantu masyarakat binaannya juga ikut sejahtera secara ekonomi.
"Awalnya, lahan yang digarap seluas empat hektare dan kini sudah mencapai ratusan hektare dengan sekitar 100 petani yang diberdayakan. Dengan begitu hutannya tetap dapat terlindungi, mengurangi longsor dan dari sisi ekonominya juga ada," ucap Serka Heri Purnomo, dilansir dari iNews.com (27/3).
Tugasnya sebagai Babinsa sama sekali tidak menghalangi Heri untuk menekuni usaha kopinya. Setelah proses penanaman, Heri dengan tekad kuat juga menambah pengetahuannya tentang kopi, tak segan belajar kepada orang-orang yang lebih berpengalaman.
"Saya juga belajar terus tentang proses kopi, mulai 2016 aktif di komunitas kopi Malang Raya dan Jawa Timur, sehingga ketika ada acara kopi saya selalu hadir. Dari situ, beberapa kali ikut lomba tingkat kabupaten dan Jawa Timur dapat juara," katanya
Saat ini, usaha pengolahan kopi yang dijalani Heri sudah mulai dirasakan dampak ekonominya oleh masyarakat sekitar. Banyak pecinta kopi yang berkunjung ke desanya untuk mencicipi cita rasa kopi lokal buatannya tersebut. Masyarakat di desanya pun memanen kopi setiap setahun sekali.
Dalam rentang satu tahun, lahan di desa Heri diperkirakan dapat menghasilkan kopi sekitar 4 ton. Kopinya juga sudah dipasarkan terutama di kafe-kafe di Malang Raya. Namun pelanggannya juga ada yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Bandung hingga Jakarta.
"Saya juga memproduksi kopi berbentuk bubuk, jadi dari para petani kopinya saya beli, ditampung untuk diolah, dan hasilnya dijual," ucapnya
Menurut Serka Heri, ia akan terus berusaha untuk mengembangkan kopi yang ada di Kabupaten Malang lainnya.
"Kita akan terus mengembangkan di kecamatan lainnya, Tumpang dan Poncokusumo, karena permintaan kopi sangat tinggi, sehingga bahan baku kurang, yang saya garap di hulunya atau kebunnya, yang kita kerjakan rata-rata lahan Perhutani, tanpa harus memotong tanaman yang sudah ada," katanya
Demikianlah kisah inspiratif tentang Babinsa yang sukses dengan usaha kopinya dan dapat membantu memberdayakan masyarakat sekitar lereng Gunung Bromo. (NKK)
Penulis : Rizky Aulia