Kisah Inspiratif Eks Anak Punk Jadi Pembudidaya Bonsai, Raup Untung Bombastis
Somad berhasil mengangkat perekonomian keluarganya dengan budidaya bonsai.
IDXChannel—Perjalanan hidup Somad, pemilik Grage Bonsai, adalah kisah inspiratif bagi banyak orang. Siapa sangka, sebelum akhirnya membudidaya pohon mini yang bisa dijual seharga ratusan juta rupiah, ia pernah menjadi anak punk yang hidup di jalanan.
Somad membagikan kisah hidupnya di channel Youtube Puncak Mas Media. Dalam video singkat berdurasi 14 menitan itu ia mengisahkan masa-masa penuh keputusasaan tanpa solusi, dan bagaimana akhirnya ia bisa keluar dari lingkaran tersebut.
Somad mengaku tak kuliah, tak punya karier yang mentereng. Namun pada akhirnya, hidupnya sekeluarga terselamatkan berkat keuletan dan kegigihannya untuk belajar seni merawat dan membentuk bonsai hingga siap panen.
Bagaimana kisah kerasnya hidup Somad hingga ia sukses menjadi pembudidaya pohon biang cuan? Simak ceritanya di bawah ini.
Kisah Inspiratif Mantan Anak Punk Jadi Pembudidaya Bonsai
Sejak lulus SMP dan dua tahun menjelang pernikahannya, ia hidup di jalanan. Ia kerap minum minuman keras hingga ginjalnya harus merasakan dampaknya. Hidupnya mulai berubah ketika ia menikah.
“Sebelum menikah saya betul-betul merasakan titik terendah. Mulai berpikir, kenapa dulu tidak punya tabungan. Setelah menikah pun masih susah, saya sering mencatat di lemari tanggal segini saya tidak punya uang, seringnya ya tidak punya uang,” tuturnya.
Ia mengaku masa mudanya sangat memalukan. Selain tak pernah bekerja dengan benar, ia pun keenakan hidup di jalanan. Uang yang ia punya saat itu hanya digunakan untuk beli minuman keras.
Sang mertua lah yang membujuknya untuk belajar membudidaya tanaman. Mertuanya membelikan Somad 4.000 bibit tanaman, lantas menyuruhnya untuk mencoba budidaya tanaman. Setiap hari ia belajar wiring batang bonsai, yakni teknik memasang kawat untuk mengatur alur pertumbuhan dahan pohon bonsai.
Setelah menikah, Somad juga mengaku sering ikut menangis saat anaknya menangis, ia tak punya uang untuk membeli susu waktu itu. Titik balik hidupnya terjadi saat sang anak minta dibelikan kembang api saat sang ayah punya uang.
“Awalnya itu. Terus saya coba posting-posting foto pohon, ada satu pembeli saat itu tertarik. Sampai sekarang dia masih membeli pohon ke saya. Setelah dapat uang, saya belikan anak saya kembang api,” lanjutnya.
Somad akhirnya mulai menekuni potensi bisnis bonsai. Saat itu, satu pohon ukuran tertentu laku terjual hingga Rp300.000 per pot. Setelah pohon-pohonnya mulai laku terjual, bisnis itu akhirnya mengalir begitu saja.
Seiring bisnisnya berjalan, ia makin mahir merawat dan membentuk bonsai hingga tampak cantik untuk dijual. Perawatan bonsai, menurutnya, tergolong mudah. Bonsai membutuhkan sinar matahari minimal sehari empat jam, penyiraman pot pun minimal sehari sekali, sementara pemupukan dilakukan enam bulan sekali.
Merawat Bonsai mengajarinya kesabaran dan ketelatenan, sebab salah potong sedikit saja maka ia akan membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun untuk tumbuh sempurna lagi. Bonsai bukanlah barang jadi yang bisa langsung dijual, dibutuhkan perawatan yang lama untuk siap panen.
“Saya dari mulai tanam sebesar jari kelingking sampai siap panen itu minimal tiga tahun. Kemudian dikeluarkan dari lahan, kita kawat lalu tunggu sampai siap panen kira-kira delapan bulan sampai setahun. Jadi total siap jual itu kalau tanam sendiri bisa makan waktu empat tahun,” kata Somad.
Untuk penjualan bonsai, Somad mengaku sangat dimudahkan dengan keberadaan e-commerce dan pasar online. Para pembudidaya tak perlu bekerja keras untuk memasarkan tanamannya.
Kebun bonsai Somad kini sangat ramai, banyak pohon bonsainya telah berukuran besar dengan cabang dahan serta ranting yang cantik. Bahan bonsai yang siap rawat dijual mulai dari Rp50.000 hingga puluhan juta rupiah.
Harga bahan bonsai yang dijual Somad paling tinggi mungkin bisa dibanderol hingga ratusan juta rupiah. Ia enggan menyebutkan angka pasti, alih-alih, ia menjawabnya dengan guyon.
“Paling tinggi bahan saya itu harganya macam-macam, nominalnya ya di angka 1xxxx,” selorohnya.
Demikianlah kisah inspiratif Somad, mantan anak punk yang sukses menjadi pembudidaya bonsai dan meraup keuntungan fantastis. (NKK)