Kisah Inspiratif Eric Yuan, Pencipta Zoom yang Jadi Miliarder Dunia
Kisah inspiratif Eric Yuan kerap menjadi perbincangan. Pasalnya, pencipta platform Zoom ini telah melalui jalan panjang hingga sukses seperti saat ini.
IDXChannel – Kisah inspiratif Eric Yuan kerap menjadi perbincangan. Pasalnya, pencipta platform Zoom ini telah melalui jalan panjang hingga sukses seperti saat ini.
Seperti diketahui, selama masa pandemi Covid-19, hampir seluruh aktivitas dan mobilitas manusia menjadi terbatas. Di balik krisis ini, rupanya ada berkah yang didapatkan oleh CEO sekaligus pendiri Zoom. Hal ini lantaran banyak orang kemudian beralih menggunakan Zoom sebagai media untuk melakukan pertemuan daring baik rapat kerja, kegiatan belajar mengajar, maupun seminar.
Dalam waktu singkat, saham Zoom pun meroket ke level tertingginya di awal September 2020 lalu. Wall Street memperkirakan pendapatan Zoom kala itu mencapai USD500,5 juta atau sekitar Rp7,6 triliun.
Lantas, bagaimana kisah inspiratif Eric Yuan dalam mendirikan Zoom hingga menjadi salah satu miliarder dunia? IDXChannel mengulas informasinya sebagai berikut.
Kisah Inspiratif Eric Yuan
Eric Yuan merupakan CEO sekaligus orang di balik hadirnya platform video conference, Zoom. Saat ini, Eric Yuan memegang sebanyak 22 persen saham Zoom yang ia dirikan. Startup ini berdiri pada 2011 silam dengan nama Zoom Technologies, Inc. Perusahaan ini kemudian meluncurkan produk perangkat lunaknya pada tahun 2013.
Dengan modal sebesar USD35 juta atau setara dengan Rp539 miliar, Eric Yuan berhasil mengumpulkan kekayaan hingga mencapai lebih dari USD14,9 miliar atau setara dengan Rp226 triliun menurut Forbes 2021.
Eric Yuan lahir dan dibesarkan di Provinsi Shandong, China. Pria berusia 50 tahun ini adalah lulusan Universitas Shandong jurusan Matematika Terapan. Sebelum memulai Zoom, Eric Yuan telah bekerja di Jepang selama kurang lebih empat tahun. Ia kemudian memutuskan pindah ke Silicon Valley demi bekerja di sebuah startup internet sesaat setelah dirinya mendengar pidato Bill Gates tentang gelembung dot-com.
Upayanya untuk pindah ke Amerika Serikat rupanya bukan sesuatu yang mudah. Ia bahkan harus mengalami kesulitan karena permohonan visanya ditolak sebanyak enam kali.
Eric Yuan memutuskan pindah ke California pada 1997 ketika usianya menginjak 27 tahun. Berdasarkan wawancaranya dalam The Financial Times, Eric mengaku sempat menghadapi perselisihan dengan pejabat imigrasi yang memproses visanya di sana.
Eric Yuan akhirnya bekerja untuk perusahaan konferensi video lain bernama WebEx yang diakuisisi oleh Cisco pada 2007. Eric Yuan menjadi satu dari 10 insinyur yang bergabung di WebEx pada 1997. Setelah 10 tahun, Webex akhirnya diakuisisi oleh Cisco dan Eric Yuan menjadi salah satu wakil presiden yang mengelola lebih dari 800 pegawai di sana.
Dari sinilah, Eric Yuan menemukan jalan untuk mendirikan Zoom. Pada 2007 saat Cisco mengakuisisi WebEx, di saat bersamaan Apple juga memperkenalkan iPhone. Eric Yuan melihat peluang besar dari lahirnya iPhone ini. Ia pun memiliki ide untuk membuat produk atau aplikasi yang berfungsi di sebuah ponsel dan bukan hanya di PC. Namun, sayangnya, para petinggi Cisco menolak usulan Eric Yuan tersebut.
Hingga pada 2011, Eric Yuan memutuskan untuk pergi meninggalkan Cisco dan membangun Zoom. Ia membawa beberapa ahli dari perusahaannya sebelumnya dan mulai mendirikan perusahaannya sendiri. Ia pun memilih wilayah San Jose, California, Amerika Serikat, sebagai lokasi kantor pusat. Meski begitu, juga memiliki tim peneliti di China.
Tak disangka, popularitas Zoom kian melejit apalagi di masa pandemi di mana aktivitas masyarakat harus digeser ke aktivitas berbasis digital. Zoom berhasil menarik hingga mencapai 105.000 pelanggan baru pada kuartal II/2020.
Pada awal 2020 lalu, Zoom tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD19 miliar. Hingga saat ini, nilai pasarnya terus mengalami kenaikan mencapai USD129 miliar. Hal ini pun sekaligus mengkontraksi kekayaan sang founder layanan video conference ini.