INSPIRATOR

Kisah Inspiratif Mbah Bagong: Rogoh Dompet Rp3 Miliar Demi Bersihkan Sungai

Nadya Kurnia 26/04/2023 06:00 WIB

Mbah Bagong, pemilik Watergong, merogoh koceknya sendiri miliaran rupiah demi bersihkan sungai.

Kisah Inspiratif Mbah Bagong: Rogoh Dompet Rp3 Miliar Demi Bersihkan Sungai. (Foto: Youtube/CapCapung)

IDXChannelKisah inspiratif kali ini datang dari seorang warga Klaten bernama Bagong Margono atau yang biasa disapa Mbah Bagong. Ia menjadi bukti bahwa alam akan memberikan berbagai manfaat dan kesejahteraan kepada siapapun yang mencintai dan melestarikannya.

Sejak kecil Mbah Bagong sudah diajarkan oleh orangtuanya untuk selalu menjaga dan merawat alam sekitarnya. Sebagai masyarakat pun ia tahu betul mengenai permasalahan lingkungan yang ada di desanya.

“Saya tahu persis permasalahan lingkungan saya, karena disini sungainya kotor sekali dan dulunya untuk buang sampah, saya terinspirasi bahwa lingkungan saya harus bersih. Dan saya yakin kalau lingkungan saya bersih, saya yang akan hidup nyaman juga,” ucap Mbah Bagong dilansir dari channel Youtube CapCapung (24/4).

Lewat keberanian dan kesungguhan Mbah Bagong untuk membersihkan lingkungan sekitarnya, ia berhasil menyulap sungai yang dahulu penuh sampah kini menjadi sungai yang bersih bahkan sekarang dipenuhi dengan pemandangan ikan-ikan yang segar dan memanjakan mata.

Kebersihan sungai yang umumnya dinilai sebagai tanggung jawab pemerintah dan hanya segelintir orang saja yang peduli akan kebersihannya, berhasil dikelola Mbah Bagong menjadi objek wisata dan rumah makan serta membuka lapangan kerja yang baru untuk lingkungan disekitarnya.

Kini ia merasa sangat bangga sudah bermanfaat dan membantu menaikan perekonomian masyarakat sekitarnya dengan menyerahkan retribusi parkir dan tiket masuk objek wisatanya ke pemuda dan pemerintah di desanya. Selain itu, Mbah Bagong juga telah mempekerjakan sebanyak 20 orang karyawan di rumah makan yang dikelolanya.

“Semua lingkungan saya pakai, parkir punya pemuda, tiket masuk punya desa, dan semuanya punya mereka. Saya mengelola rumah makan, yang sekarang tenaganya sudah mencapai 20 orang, untuk sungainya dikelola oleh 5 orang. Ini kebanggaan saya, bahwa saya hidup bermanfaat, karna hidup yang bermanfaat buat orang lain itulah yang dipercaya tuhan,” ungkapnya.

Kisah Inspiratif Mbah Bagong: Buat 'Waterboom'

Menyadari akan kesulitan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke sungai, Mbah Bagong pun menyiasatinya dengan membuat gerobak sampah di setiap rumah. 

Nantinya sampah-sampah tersebut akan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Dari situlah akhirnya karakter masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya mulai terbentuk. 

Awal mula membangun objek wisata tersebut, Mbah Bagong meminta restu kepada keluarganya untuk membersihkan sungai dengan modal pribadi yang diperkirakan akan menghabiskan dana mencapai Rp3 Miliar, di samping itu, awalnya ia juga tidak mengharapkan keuntungan dari usaha yang akan dilakukannya tersebut.

“Untuk pembentukan ini awalnya saya tidak berpikir profit. saya ngomong ke anak istri saya, sungai mau saya bersihkan dengan biaya hampir Rp3 miliar, istri saya bilang, ‘Boleh, dengan catatan bapak senang’,” tuturnya.

Ia menjelaskan, bahwa awalnya juga banyak orang yang menganggap hal yang dilakukan Mbah Bagong tersebut tidak masuk akal, Namun ia terus berpikir positif jika kebaikan yang dilakukannya tersebut akan berbuah manis pada akhirnya.

Setelah berhasil dengan pembersihan sungai yang tadinya penuh dengan sampah, kini di sungai tersebut Mbah Bagong juga beternak ikan Koi untuk wisata dan ikan Mas yang nilai produksinya ia tambah melalui rumah makan yang dikelolanya juga.

“Hidup ini kalau mencari profit, cukup menaikkan nilai tambah, dalam arti, harga 15 ribu dari menjual ikan produksi masuk ke ikan goreng menjadi harga Rp60.000, ini ilmunya Habibie, jadi hidup ini ingin sukses cuma menaikan nilai tambah,” tambah Mbah Bagong.

Sampai saat ini, Mbah Bagong dalam waktu empat bulan sudah mampu memanen sebanyak 30 ton ikan dari 1 ton bibit dan menghabiskan pakan ikan sampai sekitar 2.000 sak.

Berkat usahanya membersihkan dan menjadikan sungai di lingkungannya menjadi peternakan ikan, Sungai itu kini dijadikan objek wisata dan rumah makan yang populer dengan nama Watergong, yang asal katanya berasal dari kata “Waterboomnya Mbah Bagong”.

“Awalnya mau saya kasih nama lepen kencono yang artinya sungai emas, tapi belum sempat saya kasih nama, banyak anak-anak yang mandi, dan tiap saya tanya, katanya mau mandi di watergong, saya tanya dimana itu, waterboomnya Mbah Bagong. Jadi ini namanya watergong yang ngasih nama anak-anak gitu,” jelas Mbah Bagong.

Itulah kisah inspiratif tentang Mbah Bagong, pemilik rumah makan dan objek wisata Watergong Klaten yang berhasil mengubah sungai yang dulunya penuh sampai kini diisi oleh jutaan ikan yang menjadi manfaat untuk masyarakat di sekitarnya. (NKK)

Penulis : Rizky Aulia

SHARE