Kisah Inspiratif Pendiri Raminten: Jadikan Tokoh Ketoprak sebagai Ikon Legendaris
Hamzah Sulaiman memanfaatkan tokoh ketoprak yang ia perankan sebagai ikon restoran.
IDXChannel—Ada kisah inspiratif dibalik pendirian House of Raminten, sebuah rumah makan yang melayani pelanggan hingga 24 jam, berlokasi di Kota Baru, Yogyakarta. Restoran ini didirikan oleh putra pendiri Mirota Batik (Hamzah Batik).
Adalah Hamzah Sulaiman, sosok dibalik pendirian restoran yang menawarkan suasana dan kuliner khas Jawa. Ia adalah putra terakhir dari Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yuniati (Nyoo Tien Nio). Kedua orangtuanya adalah pendiri Grup Mirota.
Selain populer berkat nuansa, cita rasa, dan jam operasional yang buka seharian, House of Raminten juga terkenal berkat tokoh yang menjadi ikon restoran itu sendiri. Raminten adalah karakter dalam ketoprak komedi berjudul ‘Pengkolan’ yang diperankan oleh Hamzah.
Raminten merupakan seorang wanita Jawa tua yang senang menembang sinden dan menarik. Karakter ini diperankan Hamzah secara profesional begitu ia pensiun dari bisnisnya.
Kisah Inspiratif Pendiri House of Raminten
Hamzah memiliki empat saudara, yakni Yangky Iswanti, Siswanto, Ninik Wijayantai, dan Ariyanti. Ia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah Mada jurusan Biologi, namun tak dituntaskannya.
Ia kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Sanata Dharma jurusan bahasa Inggris. Sebelum memerankan Raminten dan membuka restoran, Hamzah pernah bekerja di kapal pesiar pada 1970 sebagai pelayan.
Ia juga pernah bekerja di negeri paman sam Selama tiga tahun sebelum sang ayah jatuh sakit. Saat kembali ke Indonesia, Hamzah dan saudara-saudarinya melanjutkan bisnis toko Mirota yang dirintis orangtuanya.
Mirota mulanya adalah toko kelontong yang bernama Toko Minuman dan Roti Tawar, disingkat Mirota. Namun karena Hamzah sangat menyukai batik, dalam perjalanan bisnisnya Mirota ia kembangkan menjadi toko batik.
Mirota akhirnya menjadi pusat oleh-oleh yang sangat populer di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara. Namun kini Hamzah mengganti namanya menjadi Hamzah Batik.
Setelah Mirota berkembang, Hamzah mendirikan House of Raminten. Sebagai informasi, sejak kecil Hamzah suka berkecimpung di dunia, ia pernah pentas memerankan seekor kera dalam pentas Ramayana dan membuat kedua orangtuanya bangga.
Sosok Raminten yang diperankannya sangat populer dan menjadi langganan pentas di banyak tempat. Dari karakter ini, Hamzah terinspirasi untuk menjadikan karakter ini sebagai bisnis yang dapat membuka lapangan pekerjaan.
Pada 2008, ia membuka kedai jamu dan tempat makan dengan menjadikan Raminten sebagai sosok khasnya. Restoran Raminten kental dengan nuansa Jawa. Dari aroma dupa, musik tradisional, hingga bentuk bangunannya pun bernuansa Jawa.
Kini di bawah sosok Raminten, Hamzah memiliki House of Raminten, the Waroeng of Raminten, Raminten 3 Resto, dan Bakpia Raminten.
Itulah kisah inspiratif pendirian restoran Raminten, tempat kuliner yang menjadi destinasi wisata bagi turis-turis yang datang mengunjungi Yogyakarta. (NKK)