INSPIRATOR

Kisah Inspiratif Pengusaha Muda Berani Jadi Peternak Milenial, Catat Omzet Rp40 Juta per Bulan

Kurnia Nadya 25/09/2023 18:26 WIB

Qonny Ilma Nafianti adalah pengusaha muda yang berani menjadi peternak, dan berhasil mencatatkan omzet hingga Rp40 juta per bulannya.

Kisah Inspiratif Pengusaha Muda Berani Jadi Peternak Milenial, Catat Omzet Rp40 Juta per Bulan. (Foto: YouTube/Naik Kelas)

IDXChannelKisah inspiratif kali ini membahas tentang Qonny Ilma Nafianti. Ia adalah pengusaha muda berusia 27 tahun asal Ciamis yang berani melakoni bisnis di sektor peternakan, dan akhirnya mampu mencatatkan omzet hingga Rp40 juta per bulan.

Perjalanan bisnisnya berawal dari dirinya yang tidak mendapat restu sang ayah untuk bekerja magang di Jepang setelah lulus SMA. Namun larangan itu tak lantas menjadi halangan baginya, ia bertekad untuk pergi ke Jakarta demi bisa mendapatkan pekerjaan.

"Ijazah saya tidak ditebus. Karena anak perempuan satu-satunya enggak boleh jauh-jauh. Prinsip orang Sunda, mau gimana pun kondisi kita, yang penting mah ngumpul. Akhirnya jalan ninja, pergi ke Jakarta," tutur Qonny, dikutip dari kanal YouTube Naik Kelas (25/9). 

Setelah kurang dari satu tahun bekerja di Jakarta, Qonny memutuskan kembali ke kampung halamannya, karena ternyata mendapat kesuksesan di Jakarta tidak semudah yang ia bayangkan.

Qonny lantas berpikir, mencari kesuksesan tidak perlu jauh-jauh jika kita bisa melihat potensi yang ada di desa.  

Tidak patah semangat, Qonny melihat peluang usaha di bidang ternak ayam yang digeluti sang ayah. Kebetulan juga, ayahnya menjabat sebagai 
Ketua Kelompok Tani Ternak Ayam Sentul Taruna Guna Bakti. 

Dari sana, Qonny mulai mengikuti jejak sang ayah dan belajar segala hal tentang beternak ayam Sentul mulai dari nol, termasuk pemilihan bibit unggul hingga analisis kelayakan usaha.

“Cuma banyak melihat situasi di desa lalu melihat abah juga akhirnya terinspirasi mungkin, ya, lihat abah ternak ayam sepertinya ini potensi besar pikir saya,” lanjut Qonny.

Dengan ketekunannya, Qonny memulainya dengan memelihara 20 ekor kemudian meningkat menjadi 100 ekor sampai akhirnya ia mampu menghasilkan day old chicken (DOC/ayam berumur di bawah 10 hari) dari tabungan hasil kerjanya.

Qonny juga mengatakan kendala sekaligus potensi dalam industri peternakan, yaitu pakan. Dari sini, pengusaha berusia 27 tahun ini melihat potensi untuk memperlebar usahanya dengan berinovasi melalui produksi pakan ayam bersama ayahnya.

“Saya berfikir, bagaimana caranya kita berternak enggak cuma tinggal keringet tapi ada hasilnya dan ada untuk kedepannya. Akhirnya berinovasi dengan pakan hayati,” tutur Qonny.

Pakan hayati adalah pakan ayam yang sudah dicampur dengan hijauan yang diambil di lingkungan sekitar. Pakan ini juga telah diuji keamanannya di balai peternakan setempat. Qonny bahkan meminta dinas setempat untuk menguji manfaat nutrisi pada pakan hayati yang ia racik. 

Saat ini permintaan ayam bisa mencapai 10.000 ekor per minggu, tetapi karena Qonny belum bisa memenuhi jumlah sebanyak itu, saat ini ia fokus dalam program pembibitan dan menjual indukan juga DOC, ia juga bekerja sama dengan mitra lainnya yang fokus pada perdagingan.

"Kalau untuk calon indukan, jantan saya jual ada yang Rp150.000/ekor, ada yang Rp400.000/ekor. Kalo betina, saya jual usia per minggu dikali Rp6.000, usia yang bagus itu dari 20 minggu sampai minggu berikutnya. Tinggal dikali," katanya. 

Artinya, jika Qonny menjual calon indukan betina usia 20 minggu, ia akan mendapatkan hasil Rp120.000 per ekor. Qonny menjual bibitnya dalam paketan. Ada yang satu paket berisi satu jantan dan empat betina, harganya bisa sekitar Rp880.000/paket. Namun jika paketnya berisi ayam yang sudah produktif (bertelur), harganya bisa dibanderol Rp5 juta per paket. 

"Jantan itu, apalagi yang sudah bagus, satu ekor bisa Rp1 juta lebih. Ini potensi daerah yang harus kita kembangkan, nilai ekonominya tinggi, karena proses seleksinya butuh waktu dan memakan biaya," lanjutnya. 

Ayam-ayam hasil pembibitannya juga kerap memenangkan kontes. Terkadang pula, ia dan mitranya beberapa kali mengekspor daging hingga ke Uni Emirat Arab dan Brazil. Kendati potensi begitu besar, Qonny masih memilih untuk fokus pada pengkayaan pembibitan. Ayam pemenang kontes, asal tahu saja, bisa dihargai semahal motor. 

"Hidup di desa, rejeki kota, bisnis mendunia. Kan, gitu," selorohnya. 

Modal awal yang hanya Rp1 juta, kini telah berubah menjadi kesuksesan dan saat ini Qonny meraup omzet Rp40 juta sebulan. Padahal saat pertama kali ia mengikuti program petani milenial, ia sempat menerima cibiran dari orang-orang di sekitarnya. 

Wanita muda ini mampu membuktikan bahwa seorang wanita juga memiliki kesempatan yang sama dalam meraih kesuksesan. Kegigihan dan sikap mau belajarnya yang membantu Qonny dalam meraih kesuksesan sebagai pengusaha muda.

Itulah kisah inspiratif tentang Qonny Ilma Nafianti, anak muda yang berani melakoni bisnis di sektor yang tak lazim digeluti generasi muda, namun justru berhasil mencatatkan keuntungan tiap bulan. (NKK

Penulis: Noviyanti Rahmadani

SHARE