Kisah Inspiratif Pengusaha Muda Petani Hidroponik, Raup Omzet Jutaan per Bulan
Bangkit Kusuma Jati berbisnis tanaman hidroponik dan berhasil mencatatkan keuntungan yang cukup memuaskan setiap bulannya dari hasil panen dan penjualan.
IDXChannel—Bangkit Kusuma Jati berasal dari Banyumas, adalah pengusaha muda owner Hidroponik Kecil Purwokerto yang memiliki kisah inspiratif yang layak untuk dibagikan.
Kisahnya ini ia tuturkan dalam kanal YouTube SeribuMimpi. Bangkit bercerita, sebelum terjun di dunia hidroponik ia hanyalah mahasiwa jurusan Hubungan Internasional, sama sekali tidak bersinggungan dengan profesinya saat ini yaitu pengusaha hidroponik.
“Kebetulan ingin mencoba yang beda dari yang lain dan sudah sangat jelas jurusan saya juga bukan dari pertanian, makanya saya belajar dulu mengenal dunia pertanian,” tutur Bangkit (25/9).
Pada tahun 2018 ia memulai perjalanan bisnis hidroponiknya, bermula dari program kampus yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Brebes. Bangkit melihat desa tersebut dipenuhi dengan tanaman sayur yang menggunakan sistem tanah atau langsung dari media tanah.
Hal itu membuat Bangkit berfikir untuk mencoba sesuatu yang baru untuk desa tersebut, yaitu menggunakan sistem hidroponik. Bangkit menceritakan, saat itu dia sama sekali tidak memiliki ilmu mengenai hidroponik, saat itulah dia mencari informasi dan belajar mengenai tanaman hidroponik.
Setelah mendapatkan informasi, untuk pertama kalinya Bangkit mencoba menggunakan metode sterofoam buah ternyata metode tersebut langsung berhasil. Setelahnya, Bangkit yang juga telah menyelesaikan KKN, langsung menerapkan metode tersebut di rumah dan ia kembangkan sebaik mungkin hingga saat ini.
Bangkit mengatakan bahwa prospek bisnis sayur ini sampai kapanpun akan selalu berkembang dan seiring berkembangnya teknologi mungkin akan muncul berbagai inovasi-inovasi terbaik.
“Potensi kedepannya InsyaAllah bagus, karena sayur kan kebutuhan untuk di konsumsi setiap hari,” tutur Bangkit.
Menurutnya, pertanian hidroponik sangat mudah di aplikasikan di manapun, baik lahan luas maupun sempit sekalipun. Keunggulan dari tanaman hidroponik adalah bisa lebih tahan lama tanpa harus dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
Selain itu, tanaman hidroponik jauh lebih segar. Saat ini Hidroponik Kecil Purwokerto terdapat sayur pakcoy, selada, daun mint, kale, bibit melon dan lain sebagainya.
Untuk pemasarannya, awal mulanya hanya dipasarkan dari orang ke orang saja. Lalu akhirnya Bangkit mengajukan proposal kepada supermarket, restoran, hotel, hingga pasar.
Bangkit menjelaskan perawatan dari tanaman sayuran hidroponik di mulai dari pengecekan rutinitas yaitu posisi air, nutrisi, pH dan pengecekan hama.
Selain menjual sayuran segar, Hidroponik Kecil Purwokerto juga menjual peralatan dan perlengkapan media tanam sekaligus menjual bibitnya. Dari bisnisnya ini, Bangkit bisa mendulang omzet jutaan per bulan.
“Menurut saya bertani tuh kalau sudah mengenal pasti kita senang karena banyak tantangan yang kita hadapi. Bertani itu asyik sebenarnya,” kata Bangkit.
Itulah kisah inspiratif Bangkit Kusuma Jati, pengusaha muda yang tidak gengsi bercocok tanam hidroponik. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani