Kisah Inspiratif Tantowi Yahya: Sukses Gunakan Musik untuk Berdiplomasi di Negara Pasifik
Tantowi Yahya menggunakan musik untuk melakukan diplomasi di negara Pasifik.
IDXChannel—Kisah inspiratif kali ini datang dari pengalaman Tantowi Yahya dalam berdiplomasi menggunakan budaya selama menjabat sebagai duta besar untuk Indonesia di negara lain.
Kisah ini dituturkan oleh Tantowi dalam acara talkshow yang disiarkan di channel Youtube milik sang adik, Helmy Yahya. Pada siaran berdurasi 50 menit itu, kakak adik ini berbincang tentang pengalaman lobi dan diplomasi Tantowi selama bertugas di New Zealand.
“Pada intinya, diplomasi adalah teori untuk menyamakan persepsi. Untuk menyamakan persepsi, ada banyak cara yang bisa kita tempuh. Bisa lewat politik, ekonomi. Saya mengambil budaya,” tutur Tantowi.
Menurut Tantowi, keputusan untuk mengambil jalur diplomasi lewat budaya disebabkan oleh penerapan budaya yang sangat kental dalam keseharian penduduk Pasifik. Baik penduduk Melanesia, Mikronesia, dan Polinesia.
Lebih dari 70% penduduk Pasifik menggunakan lagu dalam menjalankan ritual keagamannya. Dalam pertemuan di gereja maupun komunitas, penduduk Pasifik menggunakan lagu untuk mengekspresikan kecintaannya.
“Saya melihat ini adalah peluang bagi kita untuk masuk. Kebetulan saya juga berasal dari industri musik. Punya album, banyak track record secara digital. Itu saya jadikan sebagai pintu masuk, sehingga masyarakat tidak menganggap saya ancaman, melainkan teman,” sambungnya.
Rupanya, lagu country adalah genre yang sangat populer di Pasifik. Hampir semua notasi lagu-lagu di Pasifik memiliki nada country. Sehingga, begitu mereka mengetahui dan melihat penampilan Tantowi, masyarakat setempat seketika menganggapnya teman.
“Jadi lewat musik tidak ada yang tidak bisa saya tembus. Musuh terberat pun bisa saya tembus,” jelasnya.
Tantowi juga bercerita, bahkan ada pendemo yang berunjuk rasa di depan KBRI Indonesia malah dirangkulnya untuk masuk ke studio rekaman untuk bernyanyi bersama. Kebanyakan dari mereka adalah tokoh-tokoh dari bangsa Maori.
“Inilah bagaimana kita bisa mentransformasi dari musuh menjadi sahabat. Dalam bahasa Palembang, jadi ‘dulu’. Kalau sudah dapat seperti ini, maka mudah kita menjalankan diplomasi,” kata Tantowi.
Tantowi pernah diberi tugas sebagai duta besar Indonesia untuk New Zealand periode 2017-2021. Namun jauh sebelum berkecimpung dalam tugas pemerintahan, Tantowi pernah bekerja sebagai resepsionis hotel.
Ia sempat bekerja di Jakarta Hilton Internasional sebagai assistant manager. Setelahnya ia bekerja sebagai sales account executive. Kariernya dalam bidang komunikasi dan penjualan ini sangat cemerlang, hingga mengantarkan kariernya di sebuah perusahaan pembuat pita kaset di Jerman.
Setelahnya kariernya melejit cepat. Ia juga berkecimpung sebagai pembawa acara televisi dan di dunia musik sebagai penyanyi country. Album perdananya mampu menembus angka penjualan hingga 300.000 kopi.
Demikianlah kisah inspiratif singkat tentang Tantowi Yahya, dubes yang menggunakan musik untuk berdiplomasi. (NKK)