Kisah Perjuangan Ojek Online Ibu Tunggal, Narik Demi Sekolahkan Empat Anak
Tri Desi Arisandi Natalia adalah seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai mitra pengemudi Grab demi menyekolahkan keempat anak-anaknya.
IDXChannel—Kisah perjuangan ojek online perempuan bernama Tri Desi Arisandi Natalia menarik untuk diulas. Perempuan yang kerap dipanggil Bunda Dea ini banting setir menjadi mitra pengemudi online untuk menyekolahkan empat anak.
Melansir laman resmi Grab Indonesia (22/10), Bunda Dea mulanya bekerja sebagai guru TK di Cilacap dan Surabaya. Setelah ditinggal sang suami, Dea menetap di Surabaya dan mengajar sebagai guru homeschooling TK.
Dea telah mengikuti pelatihan dari yayasan untuk mengantongi sertifikat bukti layak menagajar. Namun pekerjaan sebagai guru itu hanya dilakoninya selamanya enam bulan saja, karena gaji yang diperolehnya tidak cukup untuk menghidupi empat anaknya.
Dia juga sempat alih profesi menjadi sales MLM, namun pada akhirnya Bunda Dea bergabung sebagai mitra Grab pada 2019. Meskipun bekerja sebagai ojek online, Bunda Dea mendapatkan dukungan dari anak-anaknya.
“Anak-anak tidak pernah malu dan selalu mendukung saya, yang penting halal,” tutur Dea.
Dea mengaku menjadi mitra pengemudi Grab memungkinkannya untuk tetap memiliki waktu untuk berkumpul dengan anak-anaknya, termasuk mengawasi dan memperhatikan perkembangan pendidikan anak-anaknya.
Selama dua tahun pertama bekerja sebagai mitra Grab, Dea akhirnya berhasil mendapatkan peningkatan pendapatan harian. Dia juga berhasil menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah yang menurutnya adalah pilihan terbaik.
“Walaupun biayanya tidak murah, saya pilih sekolah terbaik agar anak-anak bisa mengembangkan talentanya,” lanjut Dea.
Siapa sangka, Dea rupanya juga cukup melek dengan pentingnya pendidikan bagi anak. Dia sendiri adalah seorang yang mahir berbahasa Jepang dan Inggris.
Ketika pandemi, alih-alih berhenti narik. Bunda Dea justru menambah jam kerjanya di jalanan dan memanfaatkan waktu yang tersedia sebaik-baiknya untuk bekerja agar penghasilannya tetap terjaga.
Selain akhirnya berhasil menghidupi dan menyekolahkan anak-anaknya, Bunda Dea juga menyempatkan diri untuk aktif dalam komunitas yang beranggotakan ibu-ibu single parent yang juga bekerja sebagai mitra pengemudi.
Itulah kisah perjuangan ojek online.
(Nadya Kurnia)