Kisah Seorang Remaja 17 Tahun yang Berhasil Menjadi Wirausahawan Muda dan Sukses
Muhammad Alfa Priandito, seorang siswa SMK yang berhasil menjadi wirausahawan di bidang pertanian di usia 17 tahun.
IDXChannel—Kisah seorang remaja yang berhasil menjadi wirausahawan muda dan sukses kali ini tentang Muhammad Alfa Priandito, seorang siswa SMK yang berhasil menjadi wirausahawan di bidang pertanian di usia 17 tahun.
Alfa Priandito adalah pelajar SMK Al-Hikmah Gubukrubuh, Gunung Kidul, Yogyakarta. Meskipun masih duduk di bangku sekolah, dia berani melakoni bisnis. Pengalaman bisnis pemuda ini rupanya sudah dimulai sejak dia masih SD kelas 4.
Saat itu, Alfa Priandito sudah berani berjualan makanan ringan, seperti martabak dan donat, dan sayur mayur. Orang tuanya sendiri adalah pedagang sayuran, dan Alfa kerap membantu ayahnya mencari sayuran.
Dari sinilah Alfa mendapatkan pemahaman tentang usaha pertanian. Cerita perjalanan usaha Alfa ini diangkat oleh kanal YouTube Pecah Telur pada Oktober 2023. Artinya, saat itu usianya masih 17 tahun.
Untuk anak seusianya, Alfa terbilang sudah memiliki pemahaman dan kesadaran yang cukup baik tentang bisnis produk pertanian. Saat pandemi COVID-19, dia pun menyadari bahwa banyak petani lokal di desanya yang kesulitan mendapatkan pembeli.
Secara bersamaan, ayahnya pun kesulitan mendapatkan pasokan sayur untuk dijual. Berangkat dari niatan untuk membantu sang ayah, Alfa berdiskusi dengan sang ayah untuk mendapatkan pasokan sayur.
Sang ayah menganjurkannya untuk berkeliling mencari petani setempat yang belum mendapatkan pembeli untuk dia beli, lalu dijual kembali ke ayahnya. Dari sinilah usaha berjualan sayur yang dilakoninya bermula.
“Waktu itu anak-anak lain pada main sepulang sekolah. Saya ke Pasar Wonosari naik motor dengan keranjang di belakang, bawa jamur tiram 20 kilo. Awalnya kejual 3 kilo. Lambat laun orang mulai mengenal saya dan banyak yang mencari jamur tiram,” tuturnya di kanal YouTube Pecah Telur.
Awalnya 20 kilo, lama-lama Alfa ke pasar dengan membawa 1 kuintal dalam sehari. Pedagang di pasar sudah memesan, bahkan meminta nomor WhatsApp-nya untuk memesan jamur tiram. Dalam tiga bulan Alfa melakoni usaha ini.
Dulunya, ayahnya hanya memberikan modal untuk berbelanja sayur senilai Rp5 juta. Namun kemudian Alfa berhasil mendapatkan pasokan sayur yang cukup banyak, dari situ Alfa meminta modal belanja yang lebih banyak.
Meskipun usahanya adalah distributor sayuran, Alfa mengaku tidak berani mengambil keuntungan yang terlalu banyak. Dia membeli sayur dari petani dengan harga wajar, lalu menjualnya kembali dengan selisih yang tidak terlalu besar.
“Saya memikirkan para petani. Ada petani kecil yang harus kami bantu agar usahanya jadi besar juga,” akunya.
Alfa kini berhasil memasok sayur mayur di empat pasar di wilayah Yogyakarta. Mulanya hanya satu, tetapi lama kelamaan banyak petani yang mencarinya untuk menjual hasil panen, dan banyak pedagang sayur yang mencarinya untuk mendapatkan pasokan.
Penghasilannya selama sebulan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Saat hasil panen sangat banyak dan permintaan dari pedagang pasar pun ramai, Alfa bisa mendapatkan penjualan senilai Rp150 juta ke atas.
Adapun jenis sayuran yang biasa dijualnya adalah jamur tiram dan gambas (oyong). Dia berhasil membangun skema usaha yang menghasilkan omzet, yakni menjadi pemasok sayuran untuk pasar-pasar besar di daerahnya.
Menariknya, usahanya ini diawali dengan niatan mencari uang jajan tambahan dan membantu ayahnya mencari petani untuk memasok sayur mayur.
Itulah kisah seorang remaja yang berhasil menjadi wirausahawan muda dan sukses.
(Nadya Kurnia)