Kisah Sukses Anak Tukang Cuci Baju Raih S3 di Jepang Berkat Kegigihan Sang Ibu
Kesuksesan Satya Candra sebagai akademisi, sebenarnya adalah bukti kesuksesan sang ibu, yakni Yuniati, yang bekerja sebagai buruh cuci dalam mendidik anaknya.
IDXChannel—Kisah sukses anak tukang cuci baju yang terjadi pada Satya Candra Wibawa Sakti, tak pernah lepas dari peran sang ibu yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dan mendampinginya belajar.
Satya meraih gelar doktor di bidang lingkungan dari Universitas Hokkaido, Jepang. Saat dia menerima gelar itu, usianya masih 29 tahun, menjadikannya penerima gelar doktor termuda pada masanya di tempat itu.
Kesuksesan Satya Candra sebagai akademisi, sebenarnya adalah bukti kesuksesan sang ibu, yakni Yuniati, yang bekerja sebagai buruh cuci dan pengasuh anak-anak tetangga di sekitar rumahnya.
Yuniati sendiri adalah penduduk Dusun Ketandan Kulon, Desa Girirejo, Imogiri, Bantul.
Meskipun bekerja sebagai buruh cuci, Yuniati tidak pernah lepas tangan mengasuh anak-anaknya sendiri. Termasuk menemani Satya dan adiknya untuk belajar dan mengerjakan PR di rumah.
Yuniati terbilang gigih mendidik anak-anaknya untuk peduli pada pendidikan, alih-alih memaksa mereka untuk bekerja agar bisa membantu perekonomian keluarganya. Kegiatan menemari anak belajar itu dia lakukan sejak anak-anak masih SD hingga SMA.
Terkait biaya pendidikan Satya, sejak SMP hingga S3 Yuniati tidak mengeluarkan biaya untuk sekolah sang anak. Sebab berkat prestasi akademiknya, Satya selalu langganan menerima beasiswa murid berprestasi.
Meskipun demikian, keberhasilan Satya menerima beasiswa tiada henti sejak SMP hingga dia mengenyam pendidikan doktor ini tak lepas dari didikan dan pengasuhan Yuniati yang membuat sang putra berprestasi di sekolahnya hingga dinilai layak menerima beasiswa.
Pada awal Satya Candra masuk kuliah, Yuniati pun masih harus membayar uang pangkal dan sebagainya. Uang itu dia upayakan dengan meminta bantuan dari bupati dan meminjam uang sana-sini.
Yuniati bahkan mengaku menunda pembayaran sewa rumah demi mengutamakan pembayaran kuliah dan uang sekolah anak-anaknya. Cerita perjuangan Yuniati ini pernah diangkat di program talkshow salah satu stasiun televisi nasional.
Barulah setelah melewati semester pertama, Satya Candra dinilai layak menerima beasiswa. Proses itu terus berlanjut hingga dia mengenyam pendidikan S3. Satya lulus S1 dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada, dan S3 di Hokkaido University dengan beasiswa dari pemerintah.
Kegigihan Yuniati untuk mengutamakan pendidikan sang anak juga pernah mendapat cibiran dari tetangga sekitar. “Untuk makan anak saja masih minjam, kok sudah mau menguliahkan anak,” tutur Yuniati dalam talkshow tersebut.
Yuniati juga mengatakan Satya pernah menangis karena cibiran tetangga yang menyindir ibunya. Namun alih-alih marah dan ikut bersedih, Yuniati justru menyemangati sang anak agar terus maju mengejar pendidikan.
Yuniati berkata, “Kamu pengin berubah enggak? Kalau mau mengubah keadaan, kamu lanjut. Enggak usah memikirkan keadaan dan omongan orang.”
Itulah kisah sukses anak tukang cuci baju yang berhasil meraih gelar doktor di Jepang berkat kegigihan dan pengasuhan sang ibu.
(Nadya Kurnia)