Kisah Sukses Bisnis Photobox, Bikin Owner-nya Kantongi Ratusan Juta saat Kuliah
Rafif memulai bisnis photobox yang diberi nama Photomatics ini saat dia baru lulus SMA, dan melanjutkannya hingga kuliah.
IDXChannel—Kisah sukses bisnis photobox yang dijalankan Rafif Adhikara menarik untuk diulas. Rafif memulai bisnis photobox yang diberi nama Photomatics ini saat dia baru lulus sekolah, dan melanjutkannya hingga kuliah.
Setelah beberapa tahun beropasi, bisnis photobox yang dijalankan Rafif ini telah berkembang dan mampu membuka 100 cabang di berbagai kota. Saat masih berkuliah, berkat bisnis foto ini Rafif bisa mengantongi omzet ratusan juta rupiah.
Dalam wawancara di kanal YouTube Mirae Asset Sekuritas (17/10), Rafif bercerita memulai bisnis ini tepat setelah dia lulus SMA secara project based, atau sesuai pesanan. Sebagai tambahan informasi, Rafif bersekolah di Jakarta Selatan.
“Start 2017, project based. Awalnya acara-acara ultah sweet 17 teman, adiknya teman, atau acara nikahan saudaranya teman. Aku SMA di Jaksel, sering ada acara seperti itu di Dharmawangsa, Senopati,” kata Rafif.
Rafif mengaku terinspirasi dari keberadaan photobooth yang sering dilihatnya di acara ulang tahun. Selepas lulus SMA dan menunggu masuk kuliah, Rafif memutuskan untuk mencoba bisnis foto ini.
Rafif memiliki kamera di rumahnya, namun karena tidak memiliki skill seperti fotografer profesional, akhirnya dia memberdayakan kamera tersebut untuk dijadikan photobox seperti yang pernah dilihatnya di acara-acara ulang tahun.
Awalnya dia bingung hendak dipasarkan ke mana bisnis ini. Oleh sebab itu, awal berbisnis Rafif masih beroperasi secara project based, sesuai pesanan dari teman-temannya. Promosi bisnisnya ini pun dari mulut ke mulut.
Sejak 2017 sampai 2020, bisnis photobox ini masih berjalan dengan skema pesanan acara. Ini berlangsung saat Rafif mulai kuliah, saat ini Rafif sudah berhasil mengantongi omzet hingga ratusan juta, yang kemudian dia gulung menjadi modal untuk ekspansi.
“Modal awalnya saya dapat dari hasil jualan kaus-kaus bola. Dulu waktu SMP-SMA saya jualan kaus bola,” lanjut Rafif.
Rafif mulai terpikir untuk ekspansi secara ritel, yakni membuka booth foto, pada akhir 2019. Awal 2020 dia akhirnya membuka cabang pertama di M-Bloc. Pembukaan ini dia lakukan pada minggu kedua Februari, tak lama setelah kabar COVID-19 berdengung.
Karena pandemi itu, booth foto Photomatic harus buka-tutup operasional karena mengikuti kebijakan pembatasan sosial dari pemerintah. Untungnya, saat itu bisnis Photomatic belum lama berekspansi secara ritel.
Sehingga tidak banyak fixed cost yang harus dibayarnya, apalagi saat itu dia baru membuka satu cabang. Karyawannya pun belum banyak. Setelah pandemi lewat, Photomatic makin berkembang.
“Karena produknya unik dan tidak banyak kompetitor, banyak orang ngeshare TikTok foto di booth kami, jadi kami banyak dapat promosi gratis di sana dan ada konten yang sampai jutaan views,” lanjut Rafif.
Saat ini, bisnis Photomatics masih beroperasi, bahkan telah berhasil membuka 100 cabang. Rafif kini menjadi CEO di bisnisnya sendiri di usia muda.
Itulah kisah sukses bisnis photobox.
(Nadya Kurnia)