Kisah Sukses Nurhayati Subakat, dari Berjualan Sampo hingga Menjadi CEO Kosmetik
Kisah sukses Nurhayati Subakat sebagai pendiri dari perusahaan Paragon Technology yang menciptakan berbagai produk kosmetik dan kecantikan menarik untuk diikuti
IDXChannel - Kisah sukses Nurhayati Subakat sebagai pendiri dari perusahaan Paragon Technology yang menciptakan berbagai produk kosmetik dan kecantikan menarik untuk diikuti. Dirinya bahkan diketahui sempat masuk dalam daftar 25 pebisnis yang mempunyai dampak besar di dunia bisnis Asia versi Majalah Forbes.
Perusahaan milik Nurhayati telah menyerap hingga lebih dari 10 ribu karyawan. Saat ini, dirinya masih menjabat sebagai CEO PT Paragon Technology and Innovation, perusahaan yang mengelola merek atau brand kosmetik dan perawatan rambut IX dan Putri, Wardah, dan Make Over.
Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (31/8/2023), IDX Channel telah merangkum kisah sukses Nurhayati Subakat, sebagai berikut.
Kisah Sukses Nurhayati Subakat
Nurhayati Subakat lahir di kota Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 27 juli 1950. Dirinya merupakan anak kedua dari delapan bersaudara. Di tanah kelahirannya, dirinya sekolah di Pondok Pesantren Diniyyah Puteri hingga kemudian beliau pindah ke Padang dan melanjutkan sekolahnya di Kota Padang.
Sejak kecil, Nurhayati Subakat memiliki otak yang cerdas, terbukti gadis Minangkabau ini berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) di jurusan Farmasi. Di kampus itu juga ia bertemu dengan lelaki yang kini menjadi suaminya yaitu Sabakat Hadi. Setelah menyelesaikan kuliah tepat waktu, ia kemudian pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat dan bekerja di rumah sakit di kota Padang sebagai seorang Apoteker.
Setelah lama bekerja di rumah sakit, Nurhayati Subakti kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahaan kosmetik terkenal sebagai staff quality control. Karirnya di perusahaan tersebut kemudian menanjak, namun Nurhayati Subakat kemudian memilih keluar dari perusahaan dan memilih untuk merintis usaha sendiri.
Berbekal pengalaman ketika bekerja di perusahaan kosmetik tersebut, ia kemudian mencoba untuk membuat produk sampo bermerk Puteri. Usaha produk sampo tersebut ia jalankan di rumahnya sendiri dengan dibantu oleh satu karyawan yaitu pembantunya sendiri. Nurhayati kemudian memperkenalkan produknya di salon-salon yang berada di wilayah Jakarta.
Meskipun Industri rumahan, usahanya berkembang pesat berkat kejelian melihat peluang pasar, keuangan perusahaan kemudian terus meningkat. Beliau bahkan mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu dalam memanajemen usaha samponya. Lima tahun setelah usahanya berkembang pesat, pabrik milik Nurhayati dilalap api dan terbakar. Kejadian tersebut membuat nasib usaha sampo milik Nurhayati berada di titik nadir. Pabrik terbakar dan utang di bank yang belum lunas membuat beliau sempat ingin menutup usahanya.
Belum lagi ia memiliki karyawan yang harus ia bayarkan gajinya. Namun disinilah titik balik dari Nurhayati. Dirinya menolak menyerah dengan keadaannya. Dirinya mencoba memulai dari nol lagi. Modal usaha diperoleh dari tabungan suaminya, dana tersebut kemudian ia pakai untuk membayarkan gaji karyawannya dan mencoba membangun pabriknya kembali.
Mengembangkan Produk Wardah
Pabriknya yang baru akhirnya berdiri dan beroperasi lagi, selain itu ia kemudian mencoba untuk melakukan inovasi baru dengan membidik konsumen muslimah yang pada akhirnya meluncurkan produk yang kemudian dikenal dengan nama Wardah pada tahun 1995 dan juga mulai masuk di pasar tata rias.
Produk kosmetik Wardah ditujukan untuk kaum muslimah yang ingin tampil elegan tanpa perlu cemas kehalalan produk sebab produk wardah mengedepankan prinsip halal, aman serta memiliki kualitas yang baik sekali. Kosmetik Wardah buatan Nurhayati Subakat dengan cepat diterima oleh masyarakat khususnya kaum muslimah. Terbukti di tahun 1999 hingga 2003, penjualan produk kosmetik Wardah melonjak drastis.
Dengan cepat, Wardah berhasil menjadi salah satu produk kosmetik pilihan muslimah Indonesia. Strategi pasar dan promosi yang bagus disertai manajemen yang kuat membuat produk Wardah Nurhayati Subakat ini dengan cepat menguasai pasar kosmetik nasional. Distribusi produknya bukan hanya nasional saja melainkan tembus ke pasar mancanegara seperti Malaysia, dimana produk Wardah laku keras di negara tersebut.
Di tahun 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu milik Nurhayati Subakat kemudian berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation yang menaungi ratusan item kosmetik dengan pertumbuhan usaha sangat tinggi. Kerja keras Nurhayati Subakat tidak sia-sia, saat ini ia memiliki ribuan karyawan dan puluhan cabang yang tersebar di Indonesia.
Produknya kini berkembang mencakup perawatan kulit dan juga perlengkapan make-up. Penghargaan yang pernah diterima oleh Nurhayati Subakat adalah pernah terpilih sebagai salah satu CEO (Chief Executive Officer) terbaik di Indonesia.
Itulah informasi terkait kisah sukses Nurhayati Subakat seorang wanita cerdas pendiri perusahaan Paragon Technology, semoga menginspirasi. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.