INSPIRATOR

Kisah Sukses Pendiri Netflix, Bikin Streaming Platform Gara-Gara Lupa Bayar Sewa DVD

Nadya Kurnia 20/12/2022 11:23 WIB

Reed Hastings mendirikan Netflix terinspirasi dari langganan DVD yang dikirim lewat pos.

Kisah Sukses Pendiri Netflix, Bikin Streaming Platform Gara-Gara Lupa Bayar Sewa DVD. (Foto: MNC Media)

IDXChannel — Siapa yang tidak mengenal Netflix, salah satu platform streaming online yang menyuguhkan ratusan film dan serial berkualitas. Namun siapa sosok dibalik kesuksesan Netflix? Ia adalah Reed Hastings.

Hastings lahir di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, pada 8 Oktober 1958 dan merupakan seorang sarjana matematika lulusan Bowdoin College. Kemudian ia mengambil bidang artificial intelligence di Stanford. Hingga pada tahun 1991, ia mendirikan Pure Software.

Perusahaan itu menjual perangkat debugging bagi para teknisi komputer, hingga keuntungnnya terus naik berkali lipat sampai membuat Hasting naik jadi seorang CEO. Namun pada 1995, ia menjual perusahaan tersebut kepada Rational Software. Ia menjual dengan harga USD750 juta.

Sampai pada akhirnya ia bisa mendirikan Netflix pada 1997. Ia mendirikan Netflix di Scotts Valley, California. Perusahaan ini awalnya adalah layanan penyewaan DVD dan Blu Ray, dengan mengirimkan para pelangganya lewat pos dengan biaya berlangganan bulanan.

Ide ini muncul ketika Hastings harus membayar denda sebesar USD40 dari Blockbuster karena batas rental ketika meminjam DVD. Dari hal ini Netflix mulai sebagai layanan langganan DVD by mail, kemudian baru beralih menjadi streaming.

Ia mulai membulatkan tekad untuk bisa bertemu dengan CEO Blockbuster. Hal ini nyaris mustahil, netflix sebagai perusahaan kecil berani ingin menemui CEO Blockbuster, perusahaan raksasa provider home movie dan layanan game rental.

Hastings menawarkan kepada CEO Blockbuster tersebut untuk membeli Netflix. Namun dengan tegas mereka menolaknya. Hingga pada 2005, kesuksesan Netflix mulai terlihat, setelah lima tahun Netflix mengalami penolakan dan banyaknya tantangan dalam usahanya.

Netflix justru semakin tumbuh dan pelanggannya mencapai 4,5 juta. Mulai 2007, mereka mulai membuat Netflix jadi layanan streaming berbasis online. Tahun ini adalah pertama kalinya Netflix mampu menghasilkan pendapatan sampai USD1 miliar.

Dilansir dari vdocipher.com (19/12) selama setahun itu pelanggan Netflix naik sampai 18%, pendapatan naik 21% dan laba bersih naik 36%, dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Pada 2008 Netflix mengalami perubahan besar ketika mereka mulai menyetujui kesepakatan dengan saluran TV Kabel Starz untuk menyiarkan pustaka konten mereka sebesar USD30 juta per tahun. Hal ini mampu berpengaruh pada konten yang berkualitas yang disuguhkan oleh Netflix.

Namun sayangnya, kerja sama tersebut hanya berlangsung beberapa tahun, hingga pada 2011 mereka menghentikan perjanjian lisensi kontennya dengan Netflix, bahkan ketika Netflix menawarkan USD300 juta.

Hingga pada 2016 Netflix diluncurkan di seluruh dunia, dan dapat diakses di 190 negara, dengan satu-satunya pengecualian utama adalah China.

Kini Hastings bisa menikmati jerih payahnya dan menyibukan diri sebagai filantropi. Dilansir dari Forbes, kekayaan Hastings bisa mencapai USD5,1 miliar atau Rp74,3 triliun yang membuat ia mendapat posisi 500 orang terkaya di dunia. (NKK

Penulis: Mila Pertiwi

SHARE