Kisah Sukses Pengusaha Bangun Pertanian Berbasis Teknologi dengan Blockchain
Erwin Gunawan kembal ke Indonesia setelah sukses menjadi pengusaha di Amerika Serikat untuk membangun sistem pertanian berbasis teknologi.
IDXChannel—Kisah sukses kali ini datang dari seorang pengusaha sukses asal Sukabumi yaitu Erwin Gunawan. Erwin adalah pengusaha sukses di Amerika Serikat, namun ia kembali ke Indonesia untuk mengembangkan bisnis pertanian berbasis teknologi.
Erwin menceritakan kisah suksesnya melalui kanal YouTube Kisah Tanpa Batas (2/11). Erwin menceritakan ia pernah tinggal di Amerika Serikat selama 22 tahun dan memiliki beberapa usaha yaitu ekspor impor, restoran, dan properti.
Memiliki kehidupan yang cukup baik dari sekolah hingga mendapat pekerjaan yang layak belum membuatnya merasa cukup. Saat di Amerika ia mengaku sudah menggeluti banyak bidang seperti supply chain, FND, makanan, teknologi, dan sebagainya.
Sekembalinya ke Indonesia, ia mempelajari agrikultur dan pertanian di Indonesia. Saat sedang mempelajari hal tersebut, ia menemukan suatu masalah yang besar yang terjadi pada Indonesia yaitu menjadi negara peringkat ke dua di dunia sebagai kontributor sampah makanan yang jika dijumlahkan mencapai 48 juta ton setiap tahunnya yang terbuang begitu saja.
“Dari sana, saya memikirkan suatu solusi apa yang kita-kira bisa dipakai untuk masalah tersebut. Dari situlah munculnya ide GREENS ini,” ujar Erwin Gunawan dilansir dalam YouTube Kisah Tanpa Batas.
Setelah 22 tahun tinggal di Amerika Serikat, Erwin memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan meninggalkan pekerjaan serta perusahaannya di Amerika. Keputusannya tersebut tidak lain karena ingin membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak dan menemukan tujuan hidupnya.
Greens didirikan oleh tiga sekawan yaitu Andi Sie sebagai Chief Executive Officer GREENS, Geraldi Tjoa sebagai Co-Founder & Chief Product Officer GREENS dan Erwin Gunawan sebagai Co-Founder & Chief Business Officer GREENS.
Bukan proses yang mudah, ia mengaku membutuhkan proses yang panjang untuk mendirikan GREENS. Selama tiga tahun melakukan R&D, dengan mempelajari dan mengoptimalkan teknologi yang dibuat oleh anak bangsa tersebut.
Pertanian teknologi bernama GREENS berhasil ia bangun dalam rangka rekayasa teknologi guna memajukan pertanian modern Indonesia. Melalui alat yang bernama Greenspod, lingkungan tanam hingga cuaca yang bisa dikontrol untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman.
Tak hanya di pertanian, Erwin juga memperlebar sayap bisnis pertaniannya dengan mengembangkan konsep usaha hyperlocal gastronomy atau hyperlocal food. Konsep tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia.
Lewat teknologi tersebut, GREENS menerapkan aspek lingkungan pertanian yang dikontrol dan disesuaikan untuk kebutuhan hidup tanaman. Setidaknya ada belasan jenis tanaman yang ditanam GREENS. Tanaman yang dihasilkan adalah micro greens.
Secara visual, tanaman micro greens yang ditanamnya tampak lebih kecil dibanding tanaman sayuran biasa. Namun demikian, kandungan nutrisinya mencapai 40 kali lipat lebih padat dibanding sayuran biasa yang ditanam di luar. Semua micro greens yang ditanam lantas diolah menjadi makanan jadi yang bisa dibeli di aplikasi.
Teknologi GREENS dibuat dengan menggabungkan teknologi blockchain yang kini sudah mulai digunakan untuk industri keuangan, dengan sensoring system untuk membuat sistem pertanian berbasis teknologi.
"Saya berharap suatu saat setiap rumah bisa punya greens pod untuk bercocok tanam sendiri," tutur Erwin.
Itulah kisah sukses Erwin, pengusaha sukses di AS yang kembali ke Indonesia untuk mengembangkan pertanian berbasis teknologi. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani