Kisah Sukses Pengusaha Makanan Ringan, Jadi Pelopor Snack Kacang Hijau di Indonesia
Chaidir Ali mengolah kacang hijau menjadi produk turunan bernilai ekonomi adalah contoh kisah sukses pengusaha makanan ringan yang inspiratif.
IDXChannel—Perjalanan bisnis Chaidir Ali mengolah kacang hijau menjadi produk turunan bernilai ekonomi adalah contoh kisah sukses pengusaha makanan ringan yang inspiratif. Dia adalah pendiri Jolley, brand pelopor snack kacang hijau di Indonesia.
Chaidir Ali terinspirasi untuk mengolah kacang hijau menjadi snack setelah mudik ke kampung halaman sang ibu di Langsa, Aceh, pada 2016. Saat itu dia disuguhkan kacang hijau goreng buatan saudaranya.
“Karena rasanya enak, pas pulang ke Medan sampai kepikiran terus. Akhirnya saya hubungi saudara untuk tanya resep dan mulai coba-coba bikin sendiri saat libur kerja,” ungkap Ali dalam kanal resmi UMKM Indonesia.
Berulang kali Ali mencari resep yang tepat untuk menghasilkan kacang hijau goreng yang enak. Saking niatnya, Ali sampai menjual sepeda motornya demi membeli mesin spinner peniris minyak agar kacang hijau gorengnya renyah, kering, dan tidak terlalu berminyak.
Ali lantas menawarkan kacang hijau goreng itu kepada keluarga dan rekan-rekannya, yang syukurnya, semua memberikan testimoni positif. Dari sinilah, Ali memantapkan diri untuk berjualan snack kacang hijau pada 2017 dengan brand Jolley.
Ali rela meninggalkan profesinya sebagai advokat demi mengembangkan bisnisnya ini. Dengan rajin Ali mengikutsertakan Jolley untuk mengikuti bazaar. Dia memberikan tester di samping kemasan Jolley untuk menarik minat konsumen.
Lagi-lagi Ali mendapatkan respon positif dari orang-orang yang mencicipi Jolley. Ali lantas mulai berkreasi dengan rasa, menambah varian rasa kacang hijau goreng. Dia juga menyediakan Jolley dengan kemasan yang berbeda.
Karena snack kacang hijau goreng terbilang langka, maka konsumen pun menunjukkan ketertarikan. Dalam waktu singkat, brand Jolley mulai naik kelas. Ali makin berani mengikuti kompetisi wirausaha dengan membawa Jolley.
Pada tahun pertama, Ali memang hanya mampu mencatatkan penjualan Rp3 juta saja, dan saat kompetisi dia harus bersaing dengan pebisnis makanan ringan senior yang sudah mampu mencatatkan penjualan miliaran rupiah.
Hasil kepercayaan diri dan tekad kuat Ali untuk mengembangkan Jolley berbuah manis. Brand ini membawanya meraih Top 50 Foodstartups Indonesia dari BEKRAF pada 2017, dia juga masuk sebagai Top 5 Finalis Nasional The Big Start Indonesia Season 3 Blibli kategori kuliner.
Dia juga mengantongi beberapa penghargaan lain sesudahnya. Pada 2019, Ali mulai melakukan transformasi kemasan seiring peningkatan penjualan. Saat itu, dia pernah menerima pesanan 3.000 bungkus dari Pemkab Serdang untuk dibagikan ke PAUD.
Penghasilan Jolley saat itu bisa mencapai Rp40 juta per bulan, kata Ali. Bisnisnya pun ikut merasakan dampak pandemi COVID-19. Namun pandemi tidak menyurutkan tekadnya untuk mempertahankan Jolley.
Saat pandemi, penjualannya menurun drastis. Meskipun demikian, sampai hari ini brand Jolley masih bertahan. Omzetnya pun perlahan-lahan kembali naik menjadi dua digit. Saat ini Jolley juga memproduksi minuman kacang hijau.
Itulah kisah sukses pengusaha makanan ringan yang berhasil merintis dari nol dan melewati pandemi COVID-19. (NKK)