INSPIRATOR

Kisah Sukses Pengusaha Muda: Bisnis Tempat Nongkrong Viral Modal Minim, Omzet Rp4 Miliar

Noviyanti R/Magang 20/10/2023 19:33 WIB

Ilham Sunaryanto membangun tempat wisata alam dengan modal minim, namun berhasil menarik puluhan ribu pengunjung dan omzetnya mencapai miliaran rupiah.

Kisah Sukses Pengusaha Muda: Bisnis Tempat Nongkrong Viral Modal Minim, Omzet Rp4 Miliar. (Foto: YouTube/Helmy Yahya)

IDXChannel—Ilham Sunaryanto merupakan pengusaha muda, founder dan CEO Nimo Enterprise, perusahaan yang mendirikan wisata alam di berbagai daerah. Kisah sukses perjalanan bisnis Ilham menarik untuk diulas, sebab ia mendirikan tempat wisata dengan biaya murah.  

Ilham mengisahkan perjalanan bisnisnya di kanal YouTube Hely Yahya. Sebelum terjun ke bidang pariwisata, Ilham mengawali karirnya sebagai pebisnis properti syariah. Kini ia sudah memiliki lima tempat wisata alam di Malang, Kalimantan, Bandung, dan kota-kota lain. 

Dalam waktu singkat, destinasi wisata yang dikelolanya mendatangkan pengunjung yang membludak, dan mencatatkan omzet hingga Rp4 miliaran. Pembangunan wisata yang dilakukan Ilham mengusung DNA wisata alam modern. 

Adapun beberapa destinasi wisata yang sudah ia bangun adalah Cicalengka Dreamland, Nimo Highland, Borneo Wonderland, Maros Highland, dan Malang Skyline. Semua tempat wisatanya menonjolkan keindahan alam dan spot-spot foto yang estetik dan berpotensi viral. 

“Psikologi market saat ini, mereka tidak mau ke tempat wisata yang terlalu luas karena terlalu rumit untuk mereka jalan jauh. Kan, lelah. Mereka lebih suka foto-foto, makan, main wahana lalu pulang, se-simple itu,” ujar Ilham. 

Menurutnya, untuk membangun tempat wisata tidak perlu membutuhkan modal ratusan miliaran bahkan triliunan rupiah. Ilham menyebutkan jika ada modal yang memberikan investasi sebanyak Rp1 triliun maka ia bisa membuat 50 bahkan 100 tempat wisata alam di Indonesia, bahkan di ASEAN.

Ilham mengaku, modal usahanya untuk membangun tempat wisata hanya Rp7 miliar, atau Rp10 miliar - Rp20 miliar. Angka ini terlihat besar, namun jika dibandingkan dengan destinasi wisata lain yang membutuhkan modal ratusan miliar, usaha Ilham jelas lebih minim modal. 

Kuncinya, ia tidak membeli lahan untuk memilimalisir modal usaha. Ilham mengaku seluruh tempat wisatanya hanya menyewa lahan dari warga atau badan usaha setempat. Bangunan-bangunan estetik, hanya didirikan sebagai pelengkap. Desain bangunannya pun mudah dibuat, bahkan mudah dipindahkan jika suatu saat diperlukan. 

Ilham mengakui dalam wisata alam modern yang dibangun dirinya menjual alam yang tersedia. Pemandangan alam di lahan yang tersedia, hanya ia optimalkan sehingga memiliki daya tarik tinggi. Selain itu, penjualan tiket masuk tentu saja terjangkau. Ia hanya mematok Rp30.000 untuk tiket masuk. 

Karena modal usaha yang sangat minim itu, Ilham tidak perlu banyak berutang dan dalam waktu singkat ia sudah bisa balik modal. Bagaimana tidak, tak lama setelah dibuka, tempat wisatanya didatangi puluhan ribu pengunjung. Seperti Malang Skyline didatangi 10.000 pengunjung. 

“Kami dalam hitungan tiga bulan sudah balik modal,” ujar Ilham.

Ilham menceritakan bahwa dirinya sudah mendatangi 200 tempat wisata di kelilingnya sebelum ia membangun bisnisnya, Ilham membangun wisata bukan secara instan ia harus mempelajari tentang bisnis pariwisata dan menganalisanya.

“Ada 70% lebih marketnya sudah bergeser ke milenial dan gen Z. Itu market yang kami sasar, kalau kami bisa gaet gen Z, milenal dan segmen family akan ikut dengan sendirinya,” ujar Ilham.  

Maka dari itu, Ilham dan tim menarik para generasi Z untuk target pasar mereka karena generasi Z lebih menyukai penggunaan media berbasis teknologi dan informasi yang dapat membantu bisnis pariwisata mereka. 

Itulah kisah sukses Ilham Sunaryanto, pengusaha muda yang berbisnis 'tempat nongkrong' estetik wisata alam dengan budget murah, namun menghasilkan keuntungan yang fantastis. (NKK


Penulis: Noviyanti Rahmadani

SHARE