INSPIRATOR

Kisah Sukses Pengusaha Muda Raup Cuan Puluhan Juta dari Ternak Ayam Hias dan Merak

Noviyanti R/Magang 02/11/2023 19:56 WIB

Muhammad Nurul Fadhli memulai usaha peternakan yang tidak biasa, yakni ternak ayam hias dan burung merak. Namun ia berhasil dan mampu menghasilkan puluhan juta.

Kisah Sukses Pengusaha Muda Raup Cuan Puluhan Juta dari Ternak Ayam Hias dan Merak. (Foto: YouTube/Tanilink TV)

IDXChannel—Muhammad Nurul Fadhli tak pernah menyangka jika kegemarannya untuk memelihara ayam hias justru membuatnya sukses menjadi peternak sekaligus pengusaha muda. Pemuda yang akrab disapa Irul ini mampu menjual puluhan ayam hias dan merak dalam sebulan. 

Pemuda asal Jogonalan Klaten ini mengatakan burung merak termasuk ayam hias mulai digandrungi warga Tanah Air di tengah pandemi Covid-19. Berbagai jenis ayam hias dikembangbiakkannya, sampai-sampai peternakan Irul memiliki kandang yang dibagi dalam sejumlah ukuran.

Awal mula perjalanan bisnis Irul dimulai saat ia masih duduk di bangku perkuliahan. Waktu itu, Irul membeli sepasang ayam Brahma seharga Rp500.000 yang kemudian ia pelihara selama dua bulan. Ayamnya lantas terjual dengan harga Rp1 juta. 

“Untuk kalangan mahasiswa itu kan sangat menguntungkan, oleh karena itu saya berfokus di ayam brahma terlebih dahulu,” ujar Irul dilansir dari kanal YouTube Tanilink TV. 

Berangkat dari ayam brahma akhirnya Irul meningkatkan kapasitas peternakannya menggunakan hasil tabungannya untuk ayam hias yang harga jualnya lebih tinggi mulai dari golden pheasant, silver pheasant, yellow pheasant, dan lain sebagainya. Dari namanya saja, sudah jelas bentuk tubuh dan warna bulu ayam-ayam ini berbeda jauh dengan ayam ternak biasa. 

Dari hasil penjualan ayam tersebut ia kumpulkan untuk merintis usaha ternak burung merak. Mengingat Irul sudah memulai beternak sejak duduk di bangku kuliah sbegai mahasiswa jurusan ilmu dan industri peternakan di Universitas Gadjah Mada, usaha rintisannya ini berhasil. 

Sampai Irul mampu membangun rumah hingga membeli tanah di usianya yang masih muda dengan hasil bisnis peternakannya.

“Jadi untuk usaha yang kami jalankan disini untuk penjualannya menggunakan media online, kita memanfaatkan beberapa media seperti YouTube, Facebook, WhatsApp, Tokopedia dan Shopee. Hampir seluruh media sosial itu kita jelajahi sampai TikTok,” ujar Irul.

Pasar yang sangat beragam ia tekuni seperti Jakarta dan Surabaya terutama untuk kalangan menengah ke atas. Meski begitu, ia juga menargetkan untuk kalangan menengah kebawah. Irul juga menyebutkan mulai dari perawatan ternaknya hingga pengiriman ke luar kota dilakukannya seorang diri. 

Pangsa pasar hobiis ayam hias dan burung merak, kata Irul, adalah kalangan pensiunan PNS, atau pejabat-pejabat pemerintahan yang gemar memelihara burung-burung eksotis. Ceruk pasarnya memang sangat spesifik, namun peternakan Irul tak pernah sepi pembeli. 

Dalam sebulan, ia bisa menjual puluhan ayam hias dan burung merak. Harga jualnya bervariasi, burung merak indukan bisa dihargai hingga Rp16 juta. Sementara ayam hias dijual di kisaran harga Rp6 juta sampai dengan Rp7 juta. Jika terjual 20 ekor saja, Irul bisa menikmati hasil penjualan yang cukup menguntungkan. 

Irul mengatakan keuntungan dari memelihara burung merak selain dapat menjual anakan dan indukan, peternak buruk merak tak perlu khawatir saat burung merak mati karena bangkai dari burung merak tersebut dapat dijual di pasaran senilai Rp2 juta.

Dari bisnis usaha yang dia geluti itu kini Irul setidaknya bisa mencatatkan omzet cukup besar per bulan. Sebagian hasilnya juga digunakan untuk pengembangan usahanya, yakni membuat kandang lagi di samping rumahnya dengan luas 320 meter persegi. 

Itulah kisah sukses pengusaha muda asal Klaten yang berhasil mengembangkan bisnis ayam hias dan burung merak hingga mendulang penjualan puluhan juta dalam sebulan. (NKK)

SHARE