Kisah Sukses Penjual Ayam Geprek, dari Lesehan ke Restoran Mal
Restoran Kakkk Ayam Geprek (KAG) yang dilakoni Ferry Setiawan dan rekannya bermula dari lesehan di Jalan Dharmawangsa, Surabaya.
IDXChannel—Kisah sukses penjual ayam geprek dari Surabaya ini adalah contoh bisnis kecil yang berhasil naik kelas. Restoran Kakkk Ayam Geprek (KAG) yang dilakoni Ferry Setiawan dan rekannya bermula dari lesehan di Jalan Dharmawangsa, Surabaya.
Ferry Setiawan adalah salah satu pendiri KAG. Mulanya, KAG dibuka dengan konsep lesehan menggunakan gerobak. Usaha ini pertama kali dibukanya pada 2014 dan sempat mengalami penurunan hingga 90 persen saat pandemi COVID-19 berlangsung.
Namun KAG sukses bertahan hingga hari ini, bahkan telah membuka beberapa cabang di Surabaya, di antaranya bahkan berlokasi di dalam pusat perbelanjaan. Selain di Surabaya, KAG juga membuka cabang di Bali, Solo, Sidoarjo, Kediri, Jakarta, dan beberapa kota lainnya.
Membuka usaha ayam geprek di Surabaya terbilang riskan, sebab masyarakat Surabaya sudah lebih dulu akrab dengan sajian ayam penyet yang lumrah ditemui di warung-warung makan setempat.
Melansir Moka POS (30/9), namun pada 2014 belum ada pengusaha yang membawa ayam geprek ke Surabaya. Peluang ini diambil oleh Ferry dan rekan-rekannya untuk mendirikan warung lesehan ayam geprek di Jalan Dharmawangsa.
Lokasinya berdekatan dengan perguruan tinggi, sebab KAG awalnya memang menyasar pelanggan dari kalangan mahasiswa. KAG saat itu buka mulai pukul 10.00 pagi hingga 10.00 malam, dioperasikan oleh enam karyawan, Ferry dan rekannya diantaranya.
Minat masyarakat setempat dengan KAG semakin meninggi hingga warung lesehan tidak lagi cukup untuk menampung pelanggan. Dari sini, Ferry mulai ekspansi dengan membuka outlet di tempat lain.
KAG dikembangkan dengan tiga tipe restoran, yakni KAG Express yang tersedia di mall, KAG biasa yang didirikan di ruko-ruko, dan KAG restoran yang menawarkan pelayanan lebih premium dan varian menu yang lebih banyak.
Outlet ini dibedakan agar dapat memenuhi permintaan konsumen dari beragam kalangan. Pembukaan cabang ini bukan dengan skema franchise, melainkan dengan kerja sama kemitraan dengan pihak-pihak terpercaya.
Pada 2022, KAG berekspansi dengan membuka cabang di Royal Plaza Surabaya. Ekspansi lebih lanjut mulai dilakukan setelah COVID-19, sebab saat pandemi berlangsung penjualan KAG sempat menurun hingga 90 persen.
Berdasarkan catatan IDXChannel, pada 2022 penjualan KAG mulai berangsur membaik dan kembali ke level 50 persen. Selain membuka cabang di Royal Plaza, KAG juga membuka cabang di Pakuwon Trade Center dan Ciputra World Surabaya.
Itulah kisah sukses penjual ayam geprek.
(Nadya Kurnia)