Kisah Sukses Petani Vanili Tanam 400 Pohon dan Berpotensi Raup Penjualan Rp100 Juta
Seorang petani vanili di Bali berhasil menjalani bisnis hingga raup potensi untung ratusan juta.
IDXChannel—Kisah sukses kali ini datang dari seorang petani asal Kabupaten Buleleng, Bali yang bernama I Wayan Rinaya DSW, ia sukses membudidayakan tanaman vanili dan menjadi ketua perkumpulan petani vanili seluruh Bali.
Dilansir dari channel Youtube Tanilink TV (15/4), Wayan merupakan perantau dari Pulau Sulawesi yang sudah tertarik dengan pertanian sejak tahun 1990an karena kakeknya yang juga seorang petani. Ia pun mulai menggeluti budidaya vanili sendiri dari 2015 karena melihat tanaman vanili memiliki prospek yang sangat cerah.
“Karena dilihat dari segi harganya sangat luar biasa, vanili juga sebagai hasil buah pertanian termahal di dunia. Kita tau sekarang ini harga panennya 250.000 basah,” ungkap Wayan.
Tidak seperti anggapan banyak orang mengenai pertanian itu kotor atau becek, budidaya vanili yang digeluti Wayan ini terbilang sangat rapi, modern dan tidak terlalu kotor, Bahkan perawatan tanamannya pun cukup mudah dan tidak harus dilakukan setiap hari.
Wayan menjalani budidaya tanaman vanilinya tersebut dengan konsep pertanian greenhouse yang dibangun di lahan seluas 200 meter persegi dengan jumlah tanaman vanili sebanyak 400 pohon.
Untuk jenis vanili yang dibudidayakan Wayan pada budidaya vanili nya adalah jenis Vanili Planifolia, vanili jenis ini menurutnya adalah spesies vanili yang memiliki sulur bibit unggul dan mampu memproduksi kualitas serta kuantitas buah terbaik. Adapun lama waktu dari penanaman sampai proses panen tanaman vanili ini dibutuhkan waktu sekitar dua tahun.
Dalam budidaya tanaman vanili juga terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu jarak tanam dan lebar bedengan yang berjarak minimal satu meter, paparan sinar matahari yang cukup, perawatan sulur bibit dan pembersihan akar udara, serta komposisi media tanam yang sesuai.
Proses pemupukan yang dilakukan untuk pertumbuhan tanaman vanili yang dibudidayakan wayan ini menggunakan media tanam organik hasil pengolahannya sendiri yang ia beri nama Panca Media.
“Karena saya ingin menjadikan Bali ini tempat produk-produknya dari organik, maka saya sediakan media tanam khusus yang saya kasih nama Panca Media, Nah, panca media ini sudah terbukti untuk menumbuh kembangkan tanaman vanili,” kata Wayan.
Saat ini, Dengan modal Rp40 juta untuk awal membangun budidaya vanili nya, dari penjualan sulur bibit tanaman, Wayan telah berhasil mengembalikan modal awalnya tersebut, meskipun tanaman vanili nya masih proses untuk berbuah.
“Dua tahun itu hanya jual sulurnya aja, udah balik modal untuk biaya pembuatannya. belum dipanen, nanti kalau ini berbuah, satu tanaman ini kan dapat 1 kg, kalau 400 tanaman dapat 400 kg. Nah, 400 kilo kalau harga sekarang Rp250.000, berarti kita dapat Rp100 juta,” ucap Wayan.
Terakhir Wayan juga membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin mencoba dan tertarik belajar membudidayakan vanili untuk bisa menghubunginya atau datang langsung ke budidayanya di Desa Ambengan, Buleleleng. Ia juga akan membagikan sulur bibit tanaman vanili nya kepada teman-teman sekalian untuk ikut menanam vanili.
Itulah kisah sukses petani asal Bali yang berhasil membudidayakan salah satu komoditas hasil buah termahal di dunia, yaitu Vanili. (NKK)
Penulis : Rizky Aulia