Kisah Sukses Peternak Ayam Kampung, Bosan Jadi Karyawan Kantoran Pilih Beternak
Sapta Pratama adalah mantan pekerja kantoran yang pensiun untuk merintis bisnis peternakan ayam kampung KUB.
IDXChannel—Kisah sukses peternak ayam kampung Gunung Sindur, Bogor, menarik untuk diulas. Sapta Pratama adalah mantan pekerja kantoran yang pensiun untuk merintis bisnis peternakan ayam kampung KUB.
Dia menceritakan perjalanan bisnisnya di kanal YouTube Agromaritim. Sapta telah melakoni bisnis perternakan ayam kampung keluaran Balitbang Kementerian Pertanian ini sejak 2017-2018.
“Sebelumnya saya kerja di kantor, berhubung sudah bosan, saya memberanikan diri untuk usaha di peternakan. Sebelumnya tidak ada dasar ilmu peternakan, tapi karena hobi saya coba beternak. Sampai saat ini masih berlanjut,” tutur Sapta.
Dulu ayamnya berjumlah sedikit, modalnya pun tidak banyak. Awalnya dia hanya fokus pada pembesaran dulu, lalu setelah mulai menghasilkan pemasukan, barulah Sapta merintis peternakan dengan skala yang lebih besar.
Dia mulai menambah populasi ayam ketika usahanya mulai menghasilkan pemasukan. Saat itu, di lingkungan sekitarnya sudah banyak peternak yang menghasilkan ayam petelur dan daging. Namun Sapta tetap berhasil mempertahankan peternakannya sendiri.
Saat ini populasi ayamnya berjumlah 1.500-an, Sapta juga memiliki cabang peternakan di beberapa lokasi lain. Total hasil produksi dari seluruh peternakannya mencapai 6.000 ekor per bulan. Kini dia juga menetaskan DOC (days old chick).
DOC tersebut kemudian dia besarkan untuk dijual. Pemberian pakannya sebanyak tiga kali, yakni pagi, siang, dan malam. Sapta tidak hanya menjual ayam untuk dipotong, dia juga merawat ayam-ayam yang dibeli sebagai ayam hias.
“Saya pernah jual ayam ini ke seorang tentara dengan harga Rp1 juta. Ternyata ayam kampung bisa juga menjadi ayam hias, tidak semuanya dikonsumsi,” tambahnya.
Saat ini, peternakannya melayani penjualan DOC, penjualan daging, pembesaran ayam, dan penjualan calon indukan untuk peternak lain. Dia juga memasarkan daging ayam ke restoran-restoran sekitar.
Satu boks berisi 102 ekor dijual seharga Rp750.000/boks, daging ayam Rp45.000 per 8 ons, calon indukan Rp90.000 sampai Rp150.000 untuk usia 5-8 bulan.
Itulah kisah sukses peternak ayam kampung yang dulunya pekerja kantoran.
(Nadya Kurnia)