Kisah Sukses Richard Branson: Konglomerat Ijazah SMP, Buat Bisnis Tur Keliling Orbit
Richard Branson adalah konglomerat Inggris yang tak punya ijazah SMA. Namun ada orangtuanya ikut andil dalam kesuksesan bisnisnya.
IDXChannel—Kisah sukses Richard Branson menarik untuk diulas. Ia adalah konglomerat asal Inggris yang sukses berbisnis meskipun drop out dari sekolahnya. Karena kesuksesannya, ia menerima gelar kebangsawanan dari Kerajaan Inggris.
Setelah menerima gelar kebangsawanan, nama pria berusia 75 tahun ini kini tertulis sebagai Sir Richard Charles Nicholas Branson. Total harta kekayaannya diperkirakan mencapai USD2,9 miliar.
Branson adalah pendiri Virgin Group, konglomerasi yang memiliki 400 lebih anak usaha di bawah bendera namanya. Beberapa anak usaha yang populer secara global antara lain Virgin Atlantic Airways, sebuah maskapai penerbangan.
Branson terlahir di keluarga yang cukup berada. Ayahnya adalah seorang hakim, sementara ibunya adalah mantan penari balet dan pramugari. Kakeknya adalah hakim di High Court of Justice Inggris, juga menerima gelar kebangsawanan dari kerajaan.
Branson bersekolah hanya sampai usia 16 tahun saja, sebelum akhirnya ia drop out. Ia memiliki diseleksia yang membuatnya kesulitan membaca, sehingga nilai akademiknya cukup buruk. Selain itu, Branson juga terdiagnosis memiliki ADHD (Atention Deficit Hyperactivity Disorder).
Kedua orangtuanya tetap mendukungnya secara penuh meskipun Branson memutuskan untuk berhenti sekolah. Apalagi ibunya sendiri pun juga memiliki bisnis yang cukup mapan di Inggris.
Kisah Sukses Richard Branson: Anomali, Jadi Miliuner Tanpa Ijazah
Branson memulai bisnis pertamanya di usia remaja dengan menerbitkan majalah bertajuk ‘Student’, dan dalam setahun ia memiliki kekayaan hingga GBP50.000, namun demikian bisnis majalahnya berjalan kurang lancar.
Ia beralih ke bisnis toko musik diskonan, dan sempat menghadapi masalah hukum karena strategi penjualannya yang mengedepankan diskon. Saat itu, Inggris menerapkan aturan yang cukup ketat untuk membatasi pemberian diskon.
Ia juga sempat diduga menjual stok produk yang mestinya diekspor. Pada akhirnya Branson harus membayar pajak dan denda GBP70.000, kedua orangtuanya membantunya dalam pelunasan pajak dan denda ini.
Meskipun ia menghadapi banyak kendala bisnis. Branson tidak menyerah. Kali ini mendirikan Virgin Records, perusahaan label rekaman musik yang sempat mendunia untuk genre punk dan new wave.
Dikutip dari Britanica (5/12), pada 1984 Branson masuk ke industri maskapai. Keputusannya untuk membuka maskapai bermula saat penerbangannya ke Puerto Rico dibatalkan, sehingga ia memutuskan untuk menyewakan pesawatnya sendiri dan menawarkan tumpangan kepada penumpang lain dengan biaya murah.
Virgin Atlantic akhirnya terbentuk pada 1984. Pada tahun-tahun berikutnya, Branson melebarkan sayap bisnisnya ke industri-industri lain, termasuk sektor telekomunikasi, media, kesehatan, perhotelan, penerbitan komik, dan lain-lain.
Ia bahkan mendirikan bisnis yang tak lazim, yakni pariwisata luar angkasa, Virgin Galactic. Ia bekerja sama dengan SpaceShipOne untuk menyediakan tur keliling orbit secara komersial. Bisnis ini masih berjalan sampai hari ini.
Banyak perusahaannya yang telah melangsungkan penawaran saham perdana di beberapa bursa efek. Maskapai penerbangannya pun sukses membuka cabang di berbagai negara.
Itulah kisah sukses Richard Branson, miliuner Inggris yang tidak pernah tamat sekolah, namun sukses menjadi konglomerat terkenal di dunia. (NKK)