Kisah Tangan Kanan Warren Buffett, Charlie Munger dari Juru Tulis Jadi Miliarder
Charlie Munger meninggal dunia pada Selasa (28/11/2023) pagi waktu Amerika Serikat (AS) di usia 99 tahun.
IDXChannel - Charles Thomas Munger atau lebih populer dengan nama Charlie Munger meninggal dunia pada Selasa (28/11/2023) pagi waktu Amerika Serikat (AS) di usia 99 tahun. Mendiang merupakan tangan kanan investor legendaris Warren Buffett.
Munger merupakan salah satu orang yang membantu membangun kekayaan terbesar dalam sejarah AS ini sering menjelaskan kesuksesannya dalam istilah yang sederhana.
“Ambil ide sederhana dan tanggapi dengan serius, masukan sedikit wawasan yang Anda miliki daripada berpura-pura mengetahui segalanya setiap saat,” kata dia semasa hidup, dikutip dari Los Angeles Times, Rabu (29/11/2023).
Yang paling penting, dia menekankan, perlu kesabaran dan pandangan untuk investasi jangka panjang. Sebuah pandangan yang telah hilang dari sebagian besar investor di Wall Street beberapa dekade terakhir.
Buffett mengatakan bahwa Berkshire Hathaway tidak dapat mencapai statusnya seperti saat ini tanpa inspirasi, kebijaksanaan, dan partisipasi Charlie Munger.
Munger tinggal di Los Angeles hampir sepanjang hidupnya, meskipun lahir di Omaha pada 1 Januari 1924. Dia lahir dari pasangan Al dan Florence Munger. Ayahnya seorang pengacara dan kakeknya hakim federal.
Seperti yang dijelaskan oleh Michael Broggie dalam buku “Poor Charlie’s Almanack: The Wit and Wisdom of Charles T. Munger” pada 2005, keluarga Munger bernasib cukup baik selama Depresi Besar.
Pekerjaan pertama Munger adalah juru tulis dengan upah USD2 per shift. Dia bekerja di Buffett & Son, toko kelontong kelas atas di Omaha milik kakek Warren Buffett. Meski begitu, Munger tidak pernah bertemu Buffett selama masa mudanya.
Adapun Munger menunjukkan bakat bisnisnya sejak dia mulai beternak hamster untuk dijual ke anak-anak lain.
Dia sempat menjadi mahasiswa di Universitas Michigan jurusan matematika. Namun keluar pada 1943 dan bergabung untuk perang. Dia mendaftar di Angkatan Udara dan dilatih mengenai meteorologi di Caltech di Pasadena.
Meskipun tidak memiliki gelar sarjana, Munger akhirnya memutuskan mendaftar ke Harvard Law School pada 1946. Dia berhasil masuk dengan bantuan teman keluarga.
Kecerdasannya membuat Munger lulus dengan gelar magna cumlaude. Pekerjaan di bidang hukum pertamanya di Wright & Garrett di Los Angeles.
Kehidupan pribadinya tidak berjalan mulus. Dia menikah dengan Nancy Huggins pada usia 21 tahun dan bercerai di usia 29 tahun. Tak lama setelah itu, anak tertuanya, Teddy meninggal akibat leukimia pada usia 9 tahun.
Pada 1956, Munger menikah dengan Nancy Barry Borthwick. Borthwick memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya. Dia dan Munger memiliki empat anak lagi bersama.
“Nancy dan saya menghidupi delapan anak,” ujarnya.
Hal itu yang mendorong Munger untuk mengubah jalur kariernya dari hukum menjadi investor. Pada 1962, Munger ikut mendirikan firma hukum L.A. Munger Tolles & Hills (sekarang menjadi Munger Tolles & Olson). Namun, saat itu aktivitas investasinya sudah menyita banyak waktunya.
Menurut Broggie, meskipun Munger mulai bertukar ide investasi dengan Buffett pada 1959, namun pada 1962 hingga 1975, Munger fokus pada pengembangan perusahaan manajer investasinya, yakni Wheeler, Munger & Co.
Munger memperoleh keuntungan besar dari perusahaan tersebut, namun dia mengalami pukulan keras pada 1973-1974 akibat kondisi pasar yang terkoreksi di tengah embargo minyak oleh Arab Saudi.
Setelah pulih, Munger memutuskan bergabung dengan Buffett. Kendaraan investasi utama mereka adalah Berkshire Hathaway milik Buffett. Munger menjadi wakil ketua perusahan pada 1978.
Munger juga menjalankan perusahaan induk yang berbasis di Pasadena, Wesco Financial, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Berkshire. Wesco Financial bergabung dengan Berkshire pada 2011.
Di luar itu, Munger mengepalai sebuah penerbitan surat kabar legal yang berbasis di L.A., Daily Journal Corp., termasuk L.A. Daily Journal. Namun kesuksesan Berkshire yang membuat nama Munger identik dengan investasi cemerlang.
Buffett memuji Munger karena menyempurnakan pendekatan nilai dasar dalam berinvestasi. Pendekatan Munger diwujudkan dalam pepatah investasinya yang paling terkenal, 'Bisnis yang bagus dengan harga yang wajar lebih unggul daripada bisnis yang adil dengan harga yang mahal.'
“Munger memperluas wawasan saya,” kata Buffett.
Hal inilah yang menyebabkan Berkshire membeli saham-saham besar di perusahaan-perusahaan blue chip selama bertahun-tahun, seperti Coca-Cola, American Express, IBM dan Wells Fargo.
Munger hanya memiliki sebagian kecil saham Berkshire, namun kesuksesan Berkshire Hathaway menjadikannya seorang miliarder.
Kekayaan bersih Murger menurut perkiraan Forbes sebesar USD2,6 miliar atau setara Rp40,2 triliun setelah kematiannya. Dengan kekayaan yang dimilikinya, dia mampu membuat dampak besar dengan kegiatan filantropinya, baik secara lokal maupun di tempat lain.
Munger merupakan seorang dermawan dan ketua Rumah Sakit Good Samaritan di Los Angeles. Dia juga mendanai pusat sains di Harvard-Westlake School di Los Angeles dan pusat penelitian di Perpustakaan Huntington.
Dalam bidang pendidikan tinggi, Munger mengatakan ingin mendorong lebih banyak percampuran ide di kampus. Dia menyumbangkan dana seebsar USD110 juta dalam bentuk saham untuk tempat tinggal mahasiswa pascasarjana di Universitas Michigan pada 2013 lalu.
Dia juga menyumbang USD43,5 juta untuk tempat tinggal mahasiswa pascasarjana yang berdekatan dengan Stanford Law School pada 2004.
Pada 2016, dia memberikan USD200 juta untuk membangun asrama baru di UC Santa Barbara. Asrama ini diresmikan pada 2021, di mana gedung ini seukuran gudang 11 lantai dan memiliki 4.500 tempat tidur di kamar kecil. Asrama ini dijuluki sebagai ‘Dormzilla’ oleh para pengkritiknya.
Adapun Munger terkadang digambarkan sebagai sahabat karib Buffett. Namun hal itu dinilai terlalu meremehkan Buffett yang terpaut enam tahun lebih muda darinya.
Sementara itu, Berkshire, dengan aset lebih dari USD1 triliun, memiliki merek terkenal seperti perusahaan asuransi Geico, jalur kereta api BNSF, See’s Candies, Fruit of the Loom, dan Dairy Queen.
Setelah bertemu dengan Munger di sebuah pesta makan malam di Omaha pada 1959, Buffett yang saat itu masih investor pemula yang ambisius berkata bahwa hanya ada satu mitra yang cocok dengannya dalam segala hal, yaitu Charlie.
Istri Buffett, mendiang Susie Buffett, pernah menulis tentang kedua pria tersebut, bahwa keduanya menganggap satu sama lain sebagai pria terpintar yang pernah mereka temui.
Dalam beberapa dekade terakhir, nama Munger semakin dikenal di kalangan investor, ketika dia dan Buffett saling berbagi pandangan pada pertemuan tahunan pemegang saham Berkshire.
Salah satu ucapan Munger yang paling dikenal merangkum kecerdasannya yang sering kali tajam, yaitu “Saya benar, dan Anda pintar, dan cepat atau lambat Anda akan melihat bahwa saya benar.”
(RNA)