INSPIRATOR

Mengulik Perjalanan Bisnis Haji Isam, dari Tukang Ojek hingga Jadi Sultan 

Ratih Ika Wijayanti 06/10/2023 09:15 WIB

Perjalanan bisnis Haji Isam atau Andi Syamsuddin Arsyad kerap menarik perhatian. Pasalnya, ia merupakan salah satu orang terkaya di Kalimantan Selatan. 

Mengulik Perjalanan Bisnis Haji Isam, dari Tukang Ojek hingga Jadi Sultan. (Foto: MNC Media) 

IDXChannelPerjalanan bisnis Haji Isam atau Andi Syamsuddin Arsyad kerap menarik perhatian. Pasalnya, ia merupakan salah satu orang terkaya di Kalimantan Selatan

Kekayaan Haji Isam ini bahkan ditaksir mencapai triliunan rupiah. Perusahaannya bergerak di sejumlah bidang mulai dari bisnis batu bara hingga kelapa sawit. Bahkan, salah satu perusahaan miliknya sudah berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Agustus 2022 lalu. 

Lantas, bagaimana perjalanan bisnis Haji Isam hingga sukses seperti sekarang? IDXChannel mengulik kisah inspiratifnya sebagai berikut. 

Perjalanan Bisnis Haji Isam

Seperti halnya kebanyakan kisah sukses pengusaha from zero to hero, Haji Isam atau Andi Syamsuddin Arsyad juga rupanya mengawali bisnisnya dari nol. Ia lahir dari keluarga biasa di Bone, Sulawesi Selatan pada 1 Januari 1977 silam. Ayahnya adalah seorang pedagang tembakau yang merantau ke Kalimantan Selatan. 

Ketika masih muda, Haji Isam sempat mencicipi banyak profesi. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa Haji Isam pernah bekerja sebagai sopir truk pengangkut kayu, operator alat berat, dan juga menjadi tukang ojek. 

Nasibnya perlahan berubah ketika ia mulai mengenal bisnis batu bara pada tahun 2001 silam. Kala itu, Haji Isam mengenal seorang penambang batu bara lokal bernama Johan Maulana. Ia pun mulai belajar mengenai bisnis batu bara ini dari Johan. Pengusaha itu bahkan meminjamkan modal kepada Haji Isam untuk memulai bisnis sewa alat beratnya yang bernama CV Jhonlin Baratama.

Dari bisnis Jhonlin Baratama ini, Haji Isam mendapatkan klien pertama yakni PT Arutmin Indonesia. Perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang merupakan konglomerasi milik keluarga Bakrie. CV Jhonlin Baratama milik Haji Isam ini dipercaya sebagai kontraktor PT Arutmin.

Seiring dengan perkembangan bisnisnya, perusahaan kecil milik Haji Isam ini pun kemudian berganti nama menjadi PT Jhonlin Baratama. Adapun saat ini, perusahaan ini bahkan telah berhasil menambang lebih dari 400 ribu ton batu bara setiap bulannya dengan omzet mencapai Rp40 miliar per bulan.

Kesuksesan bisnis tambang batu bara ini membuat Haji Isam tak berpuas diri. Ia pun terus mengembangkan bisnisnya hingga merambah ke sejumlah sektor industri mulai dari penerbangan, perkapalan, hingga agribisnis. 

Di bidang penerbangan, Haji Isam mendirikan Jhonlin Air Transport yang kini memiliki dua Fokker dan dua helikopter. Di bidang perkapalan, Haji Isam mendirikan Jhonlin Marine yang saat ini tercatat memiliki 16 kapal tongkang pengangkut batu bara. Adapun di bidang agrobisnis, Haji Isam memiliki Jhonlin Agromandiri yang mengelola perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini bahkan dikabarkan memiliki pabrik biodiesel bernilai Rp2 triliun yang dikelola PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR).

Haji Isam juga dikabarkan membuat lompatan bisnis baru pada Oktober 2020 lalu dengan mendirikan sebuah pabrik gula gula di Bombana, Sulawesi Tenggara. Pabrik dengan kapasitas produksi besar ini dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang, anak usaha dari Jhonlin Group milik Haji Isam. 

Dengan deretan bisnis di berbagai lini tersebut, tak heran jika saat ini Haji Isam menjadi salah satu orang terkaya di Kalimantan Selatan. 

SHARE