INSPIRATOR

Pengusaha Kerajinan Batu Fosil Kayu ini Ekspor hingga 12 Kontainer ke Berbagai Negara

Kurnia Nadya 27/03/2023 19:04 WIB

Seorang pengrajin batu fosil kayu berhasil menembus pasar ekspor, ia membuat wastafel dan bathtub dari fosil kayu.

Pengusaha Kerajinan Batu Fosil Kayu ini Ekspor hingga 12 Kontainer ke Berbagai Negara. (Foto: Youtube/PecahTelur)

IDXChannel—Kisah inspiratif seorang pengusaha kerajinan batu fosil kayu menarik untuk disebarluaskan. Namanya Nanang Setiawan, ia pengagum seni yang berasal dari Tulungagung. Usahanya adalah bathtub dan wastafel dari batu fosil kayu. 

Batu fosil kayu awalnya adalah kayu yang berjuta-juta kali terkena erupsi gunung berapi sehingga mengeras seperti batu tetapi masih terlihat motif kayunya, dahulu fosil kayu adalah batu yang ditampilkan karena keindahannya saja. 

Oleh karena itu, Nanang ingin dan berusaha memberi nilai lebih pada batu fosil kayu, tidak hanya nilai estetika saja namun bisa difungsikan menjadi meja, wastafel, dan lain-lain.

Awal memulai usahanya, Nanang membuat wastafel dari fosil kayu dengan tangannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Saat itu kendalanya adalah harga yang mahal dan target pasar domestik yang belum ada.

Namun akhirnya Nanag memutuskan untuk menjual produknya ke situs web eBay dan di sanalah ia menemukan pasar konsumennya. 

Kisah Inspiratif Pengrajin Batu Fosil: Konsistensi Berbuah Manis

Dengan tekad, niat, dan kegigihannya melewati tantangan untuk membuat produk yang unik, Nanag akhirnya menuai hasil. Seorang pembeli dari Inggris tertarik dengan batu fosil kayu buatannya. 

Enam belas bulan setelahnya, Nanang berhasil mengekspor produknya ke luar negeri untuk pertama kalinya. Pada 2019, usaha fosil kayu milik Nanag mencapai puncak keemasannya. Ia mampu mengekspor produknya hingga 12 kontainer ke berbagai negara seperti; Inggris, Belanda, Jerman, Kanada, dan masih banyak lagi.

Namun saat pandemi melanda, Nanang mengalami banyak kendala. Tetapi dengan konsistensi dan niat serta ketabahannya ia mampu mengatasi semua masalah dalam bisnisnya.

“Berat seperti pandemi kemarin, pengiriman jadi terhenti, tabungan habis semua,” ucap Nanang

Saat pandemi melanda, Nanang memutuskan untuk tetap membuka usahanya dan tidak melakukan pengurangan pekerja, di saat banyak pimpinan perusahaan mulai mengurangi jumlah pekerja, bahkan sampai menutup usaha.

“Kalau itu dzolim namanya, di saat temen-temen butuh pemasukan, kalau kita tutup, temen-temen akan makan apa. Saya ndak mau seperti itu,” tuturnya.

Bercermin dari kisah sukses Nanang dalam usahanya, bisa diambil pelajaran bahwa dalam menjalani suatu usaha kita harus menguatkan niat dan doa serta konsistensi. 

Bahkan Nanang menyampaikan bahwa beliau juga membuka peluang untuk siapapun yang ingin belajar menjadi pengusaha batu alam dan ia tidak takut apabila rezekinya diambil orang lain.

“Rezeki sudah ada yang ngatur, kita tinggal berusaha sebaik-baiknya, kalau ada yang minat belajar bisa ke kecamatan Boyolangu, Tulungagung,” Nanang menjelaskan

Demikianlah kisah inspiratif seorang pengrajin batu fosil kayu yang sukses membangun usahanya dengan niat kuat dan konsistensi. (NKK)

Penulis : Rizky Aulia

SHARE