Perjalanan Karier Amanda Susanti Cole, Bantu Petani hingga Dirikan Startup E-Grocery
Perjalanan karier Amanda Susanti Cole memiliki pengalaman cukup panjang hingga akhirnya berhasil mendirikan platform e-grocery yang banyak membantu petani.
IDXChannel – Perjalanan karier Amanda Susanti Cole memiliki pengalaman cukup panjang hingga akhirnya berhasil mendirikan platform e-grocery yang banyak membantu petani.
Amanda Susanti Cole merupakan CEO dari startup Sayurbox yang bergerak di bidang teknologi dan groceries. Demi membangun perusahaan rintisannya sendiri, Amanda Cole bahkan memilih berhenti bekerja. Berkat kerja kerasnya, Amanda bahkan masuk dalam daftar 30 Under 30 Forbes 2019.
Bagaimana perjalanan karier Amanda Susanti hingga berhasil mendirikan perusahaannya sendiri? Simak kisah lengkapnya sebagai berikut.
Perjalanan Karier Amanda Susanti
Amanda Susanti Cole memiliki perjalanan karier yang cukup panjang. Berdasarkan catatan Forbes, Amanda bahkan sempat berhenti dari pekerjaanya di dunia korporat untuk membangun pertaniannya sendiri.
Lulusan The University of Manchester ini sempat magang di PT Pudjiadi Prestige Tbk selama 3 bulan pada tahun 2009. Ia kemudian bekerja sebagai Kepala Supply Chain di PT Chemifin Jaya Utama dari 2011-2013.
Satu tahun berikutnya, Amanda menjadi Indonesia Startup Manager di LHN Group Pte Ltd, Singapura selama 1 tahun 6 bulan. Ia mengakhiri masa kerjanya pada tahun 2015. Di waktu bersamaan, Amanda pun menjadi Owner & Resident Farmer di Amantani Farms.
Ia kemudian bekerja sebagai eFounders Fellow di Alibaba Group, China pada 2018 hingga sekarang. Sebelum bergabung bersama Alibaba, Amanda pun mulai membuka bisnisnya sendiri pada tahun 2017. Bisnis tersebut rupanya sangat diterima masyarakat dan melejit terutama di masa Pandemi Covid-19 dan PPKM.
Hobi Bertani Hingga Dirikan Sayurbox
Amanda Susanti Cole memulai bisnis Sayurbox dari ketertarikannya terhadap dunia pertanian. Pada tahun 2016, Amanda sudah mulai mengamati persoalan yang dihadapi para petani.
Setiap kali menjual sayur, petani harus menghadapi masalah proses distribusi yang cukup panjang dari petani hingga sampai ke konsumen. Para petani tidak memiliki akses langsung ke pasar. Mayoritas sistem perdagangan sayur tersebut harus melewati tengkulak terlebih dulu baru bisa sampai ke konsumen.
Untuk membantu para petani, Amanda pun memiliki ide brilian. Ia membuat platform yang bisa menjadi wadah jual beli sayur dan bahan makanan lainnya dari petani langsung ke konsumen.
Platform tersebut adalah Sayurbox yang sampai tahun 2019 lalu tercatat telah bermitra dengan 300 perkebunan dan melayani pelanggan hingga 50 ribu pelanggan dengan 1.000 pengiriman setiap harinya. Berkat Sayurbox, petani pun dapat memotong rantai distribusi hasil panennya dan mendapatkan harga jual yang lebih adil.
Ide brilian Amanda Susanti Cole ini pun berhasil memenangkan kompetisi startup Seedstars Jakarta yang memberikan dana hingga lebih dari USD2 juta dalam pendanaan bisnis ini. Jika dikonversikan ke dalam rupiah, nilai pendanaan tersebut mencapai Rp31,2 miliar (Rp15.592 per USD).
Itulah ulasan mengenai perjalanan karier Amanda Susanti Cole yang berhasil mendirikan Sayurbox dan menjadi salah satu daftar 30 Under 30 Forbes 2019 untuk kategori Industry, Manufacturing & Energy.