Petani Milenial Andalkan Selada Romaine: Sekali Panen Ratusan Kilo, Cuan Puluhan Juta
Seorang petani muda berhasil membudidayakan selada romaine hingga menghasilkan penjualan puluhan juta sekali panen.
IDXChannel—Menyadari potensi besar di bidang pertanian, Rizqi Darmawan, pemuda asal Lembang, Bandung, berhasil membudidayakan selada romaine menjadi sayuran bernilai ekonomi tinggi.
Dilansir dari channel Youtube Kementerian Pertanian RI (11/4), petani berusia 27 tahun ini tergabung dalam Kelompok Tani Budi Rahayu dengan komoditi yang ditanam saat ini adalah romaine lettuce atau yang dikenal dengan sebutan selada romaine.
Rizqi sudah terjun ke dunia pertanian sejak 2016 silam, mulanya ia tertarik bertani karena melihat orang tuanya yang juga berprofesi sebagai petani. Menurut Rizq, terdapat keseruan tersendiri menjadi petani di era modern, sebab kerjanya harus dibarengi dengan pemanfaatan teknologi agar tidak tertinggal.
“Pertamanya mah coba-coba, begitu dicoba, ditekuni, ternyata di dunia pertanian itu ada serunya, dalam artian itu kita kan menciptakan suatu produk, kita menciptakan sayuran yang bagus. Bertani sekarang itu kita harus mengenal teknologi, teknologi itu kan cara,” ungkap Rizqi.
Dalam bertani, Rizqi juga menerapkan sistem agribisnis yang berprinsip jika bertani itu dimulai dari akhir, dan diakhiri dari awal. Artinya ketika memutuskan untuk bertani, kita harus tentukan terlebih dahulu target pasarnya sebelum memulai program tanam itu sendiri.
Hal tersebut dinilainya membuat suatu usaha pertanian menjadi lebih terukur dalam menentukan target serta penghasilannya.
“Bertani itu sangat menguntungkan jika diseimbangi dengan sistem agribisnis, yaitu dimulai dari akhir dan diakhiri dari awal. kita cari dulu pasarnya, cari dulu yang mau membelinya baru kita berangkat ke program tanam. dengan sistem itu pertanian kita akan lebih terpola dan terukur” jelas Rizqi.
Saat ini luasan lahan yang dikelola Rizqi untuk program budidaya selada romainenya sudah mencapai kurang lebih dua hektar yang mencakup lahan miliknya sendiri, lahan milik mitra, dan juga lahan hasil sewa.
Selada romaine yang dihasilkannya juga telah berhasil menjangkau berbagai pasar modern dan restoran di berbagai wilayah. Rizqi mampu menyuplai ke startup sayur online seperti Sayurbox dan Segari. ia juga menyuplai selada romaine nya ke restoran-restoran salah satunya SaladStop.
Untuk umur panen dari selada romaine hasil budidaya Rizqi berkisar selama 40-45 hari. Dalam sekali panen ia bisa menghasilkan 300-400 kg per harinya.
Dengan program tanam yang dilakukannya, dalam 10 hari, secara produksi ia berhasil memproduksi kurang lebih 4 kuintal selada romaine, dengan permintaan pasar setiap harinya berkisar di angka 300-450 kg perhari dengan harga terendah Rp8.000,.
Dalam menjual produk sayur selada romainenya, Rizqi pun memiliki tuntutan-tuntutan dari pasar agar sayuran yang dihasilkannya juga rendah residu, bahkan ia juga meracik sendiri pupuk untuk menyesuaikan kebutuhan dari tanaman yang ditanamnya.
Rizqi juga turut menyampaikan rasa syukurnya kepada pemerintah yang sudah ikut berperan dalam pertanian selada romaine yang ditekuninya. Melalui program-program penyuluhan yang dilakukan pemerintah, ia jadi tidak pernah ketinggalan informasi terkait dengan pertanian.
Ia mengajak generasi muda untuk ikut berkontribusi dalam memajukan pertanian di negeri ini, menurutnya, bertani dapat menghasilkan keuntungan yang besar dan dengan dilakukan secara modern.
“Bertani secara modern itu kita bisa menghasilkan keuntungan yang lebih. Pesan saya untuk anak-anak muda, Ayo kita bertani, karena bertani itu menjanjikan dan menguntungkan,” tuturnya.
Itulah kisah pemuda asal Bandung yang berhasil membudidayakan selada romaine menjadi sayuran yang bernilai ekonomi tinggi. (NKK)
Penulis : Rizky Aulia