Profil Bustanul Arifin, Profesor Unila Pimpin Asosiasi Ekonom Pertanian Terbesar Se-Asia
Bustanul Arifin terpilih sebagai presiden ASAE, asosiasi ekonom pertanian terbesar di Asia.
IDXChannel—Profil Bustanul Arifin menarik untuk diulas, sebab ia adalah akademisi Indonesia yang terpilih untuk memimpin Asian Society of Agricultutal Economist (ASAE). Terakhir kali Indonesia memimpin ASAE adalah pada 1996-1999, dijabat oleh Beddu Amang.
Dilansir dari asae2023.tokyo (20/3), ASAE adalah sebuah asosiasi yang mengumpulkan kalangan profesional di sektor pertanian di seluruh Asia. Secara berkala, ASAE menggelar konferensi internasional untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan terkini tentang penelitian dan regulasi sektor pertanian.
Tujuan aktivitas ASAE adalah untuk meningkatkan praktik penerapan ilmu ekonomi pertanian hingga pedalaman Asia, meningkatkan pengetahuan tentang proses agrikultur dan organisasi-organisasi terkait di Asia, juga memfasilitas komunikasi dan pertukaran informasi di kalangan stake holders.
Bustanul Arifin terpilih sebagai presiden dalam konferensi tiga tahunan yang digelar di Tokyo belum lama ini. Secara aklamasi, ia terpilih oleh Executive Council dalam pertemuan general council ASAE pada 18 Maret 2023.
Seperti apa profil Bustanul Arifin? Simak ulasannya berikut ini.
Profil Bustanul Arifin
Dilansir dari laman LinkedIn resminya, Bustanul Arifin adalah seorang kelahiran Bangkalan, Madura, pada 1963. Saat ini, ia adalah seorang profesor ekonomi agrikultur di Universitas Lampung (Unila).
Ia juga merupakan seorang senior ekonom di Indef (the Institute for Development of Economics and Finance), Jakarta. Ia memiliki keahlian di bidang regulasi pangan dan agrikultur, perubahan institusional, dan strategi perkembangan keberlanjutan.
Dilansir dari laman resmi Unila (20/3), ia mengantongi gelar sarjana di fakultas ekonomi agrikultur di Institur Pertanian Bogor pada 1985. Kemudian, Bustanul melanjutkan pendidikan master di University Wisconsin-Madion.
Dalam lingkup profesional, sebelum terpilih sebagai presiden ASAE, ia menjabat dalam jajaran executive council ASAE. Ia juga bergabung dengan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).
Ia juga berkiprah dalam pemerintahan. Bustanul merupakan penasihat untuk menteri koordinator perekonomian. Pada kabinet sebelumnya, ia menjabat sebagai kepala staf ahli Dinas Ketahanan Pangan, dan beberapa jabatan lainnya.
Bustanul banyak menerbitkan penelitiannya secara nasional dan internasional. Usai menjabat sebagai presiden ASAE, salah satu program dalam agenda kepengurusannya adalah penyelenggaraan konferensi ASAE ke-12 di Indonesia pada 2026 mendatang.
“Indonesia pernah menjadi tuan rumah ASAE Conference ke-2 pada Agustus 1996 pada masa kepemimpinan Beddu Amang. Saya snagat berharap akan semakin banyak para ekonom pertanian Indonesia dan bidang ilmu lain yang relevan untuk berperan aktif dalam organisasi profesi ekonomi pertanian terbesar di Asia,” ungkap Bustanul.
Selain Bustanul, ekonom lain dari Asia yang pernah menjabat sebagai presiden adalah Beddu Amang, Jamalludin Sulaiman (Malaysia), Yujiro Hayami (Jepang), Arsenio Balisacan (Filipina), Jikung Huang (China), dan Kei Kajisa (Jepang).
Demikianlah sekilas ulasan tentang profil Bustanul Arifin, ekonom pertanian Indonesia yang kini memimpin asosiasi profesi ekonomi pertanian terbesar di Asia. (NKK)