Profil Sekretaris Jenderal ASEAN yang Pertama
Mungkin beberapa orang belum mengetahui bagaimana profil Sekretaris Jenderal ASEAN yang pertama.
IDXChannel – Mungkin beberapa orang belum mengetahui bagaimana profil Sekretaris Jenderal ASEAN yang pertama.
ASEAN, atau Association of Southeast Asian Nations, adalah sebuah organisasi antarpemerintah yang terdiri dari sepuluh negara anggota di Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967. Sejak pendiriannya, ASEAN telah menjadi aktor penting dalam mendorong kerja sama regional, perdamaian, dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
Profil Sekretaris Jenderal ASEAN yang Pertama
Sejak didirikan, ASEAN telah melewati beberapa kali pergantian posisi Sekretaris Jenderal hingga saat ini. Nah, mungkin banyak orang yang belum tahu seperti apa profil Sekretaris Jenderal ASEAN yang pertama, yakni Hartono Rekso Dharsono.
Ya, Sekjen ASEAN pertama adalah orang Indonesia yang bernama Hartono Rekso Dharsono, atau biasa disapa Pak Ton atau Bang Kalong. Ia dikenal sebagai tokoh militer dan juga politik Indonesia.
Ia lahir pada 10 Juni 1925 di Pekalongan, Jawa Tengah, dan wafat pada 5 Juni 1996 di umurnya yang menginjak 70 tahun. H.R. Dharsono diketahui meninggalkan seorang istri, Andrijana, enam orang anak dan 14 orang cucu. Ia diketahui merupakan anak kesembilan dari 12 bersaudara.
Perjalanan Karier
Pak Ton, yang mendapatkan pendidikan militer di Belanda, memulai kariernya dalam militer di Divisi Siliwangi sebagai komandan regu, pleton, dan kemudian komandan batalyon selama periode perang kemerdekaan (1946-1949).
Pada 1947, Pak Ton memimpin Batalyon III Jonggol (Tji Baroesa), yang sering disebut sebagai Batalyon Badak Putih, bersama Kapten Oking, untuk melancarkan perlawanan di wilayah Jonggol, Bogor, hingga Bekasi. Pada 1948, ia menjabat sebagai Komandan Batalyon 322/Siluman Merah, yang ditugaskan untuk mengatasi pemberontakan PKI di Madiun.
Pada 1969, Pak Ton ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia di Thailand, dan ia menjalankan tugas ini hingga 1972. Setelah itu, ia diangkat sebagai Duta Besar Indonesia di Kamboja dan menjabat hingga 1975. Selama periode ini, ia juga bertindak sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam International Commission for Control and Supervision (ICCS), yang bertugas untuk membantu mengakhiri Perang Vietnam dari 1973 hingga 1975.
Pada 1976, ia diberi amanah sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN, tetapi masa jabatannya tidak berlangsung hingga akhir. Pada 1978, ia dicopot dari jabatannya karena diketahui terlibat dalam kelompok yang dikenal sebagai Petisi 50. Kelompok ini terdiri dari berbagai tokoh politik, militer, dan masyarakat yang tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Presiden Soeharto saat itu. Jabatannya tersebut akhirnya digantikan oleh Umarjadi Notowidjono, yang mulai menjabat dari 19 Februari hingga 30 Juni 1978.
Setelahnya, ia beralih ke sektor swasta dan menjabat sebagai Direktur Utama PT. Propelat Bandung dari 1978 hingga 1980. Ia juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Forum Studi dan Komunikasi (Fosko) TNI Angkatan Darat.
Itulah sedikit informasi mengenai profil Sekretaris Jenderal ASEAN yang pertama, yakni Hartono Rekso Dharsono.