INSPIRATOR

Raup Triliunan Rupiah, Coupang Cetak Rekor di Wall Street Pasca IPO

Yulistyo Pratomo 12/03/2021 16:23 WIB

Gagal di pendidikan, bukan berarti tidak akan meraih sukses apapun ketika terjun ke dunia nyata.

Raup Triliunan Rupiah, Coupang Cetak Rekor di Wall Street Pasca IPO. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Gagal di pendidikan, bukan berarti tidak akan meraih sukses apapun ketika terjun ke dunia nyata. Setidaknya, inilah yang dialami oleh warga Amerika Serikat (AS) Bom Kim.

Ya, perusahaan besutannya bernama Coupang kini menjadi raksasa e-commerce di dunia. Ditambah, dia sudah membuka penjualan perdana saham di Bursa Efek New York dan sukses meraup triliunan rupiah.

Dikutip dari BBC, Jumat (12/3/2021), saham milik perusahaan ini langsung meroket sesaat setelah mereka melakukan penawaran umum harga saham atau initial public offering (IPO). Kini total harga saham perusahaan yang dilempar ke bursa efek sudah mencapai angka lebih dari USD8,6 miliar, atau setara dengan Rp124 triliun.

Listing saham milik Coupang menjadi yang terbesar di antara perusahaan asal Asia lainnya sejak Alibaba pada 2014 lalu. Meskipun masih merugi, namun perusahaan meraih pendapatan hampir dua kali lipat pada tahun lalu karena pandemi meningkatkan belanja online.

"Kami beruntung mendapat permintaan dari banyak investor hebat dan kami tidak memiliki ruang untuk semua investor hebat di luar sana," kata Kim, yang merupakan pendiri dan kepala eksekutif Coupang.

Dalam bursa New York, harga saham Coupang naik 41 persen dalam debut perdagangannya, terbesar sejak Uber pada 2019. Coupang sering disebut sebagai "Amazon"-nya Korea Selatan.

Perusahaan ini yang didukung oleh perusahaan multinasional Jepang, SoftBank, menyebut akan memberikan sahamnya kepada staf gudang dan 15.000 pekerja pengiriman penuh waktu senilai USD90 juta, atau setara dengan Rp1,3 triliun.

Lahir di Seoul, Kim pindah ke Amerika ketika dia masih sekolah dan memperoleh kewarganegaraan AS. Setelah terkena DO dari gelar MBA Harvard-nya, dia memutuskan kembali ke Korea Selatan dan mendirikan Coupang pada tahun 2010, terinspirasi oleh model bisnis Groupon.

Perusahaan secara agresif memperluas operasi pengirimannya, menempatkan 70% populasi Korea Selatan dalam radius tujuh mil dari pusat distribusinya. Coupang, yang layanan satu harinya disebut Pengiriman Roket, juga berinvestasi dalam lini bisnis baru seperti layanan pengiriman makanan dan streaming.

Terlepas dari popularitas perusahaan, itu telah menghadapi sejumlah pengawasan setelah munculnya laporan di mana beberapa karyawan di pengiriman dan logistik mengalami kematian, diduga terlalu banyak bekerja. (TYO)

SHARE