Siapa Pemilik Oriflame? Perusahaan Kosmetik Asal Swedia
Tahukah Anda siapa pemilik Oriflame? Anda tentu sudah tidak asing dengan brand kosmetik yang satu ini.
IDXChannel – Tahukah Anda siapa pemilik Oriflame? Anda tentu sudah tidak asing dengan brand kosmetik yang satu ini. Pasalnya, produk-produk oriflame dijual secara langsung melalui jaringan penjual mandiri (independent sales force) yang cukup berbeda dengan produk retail pada umumnya.
Oriflame menawarkan berbagai produk kosmetik dan kecantikan yang inovatif dengan harga yang cukup kompetitif sehingga mudah diminati. Saat ini, jaringan bisnis brand ini telah tersebar di lebih dari 60 negara di dunia.
Lantas, siapa pemilik Oriflame? Bagaimana perjalanan perusahaan ini hingga sukses seperti sekarang? IDXChannel merangkum informasi lengkapnya berikut ini!
Siapa Pemilik Oriflame?
Oriflame didirikan oleh dua bersaudara Jonas dan Robert af Jochnick serta rekan keduanya yakni Bengt Hellsten di Swedia. Berawal dari sebuah mimpi dan obrolan ringan, ketiganya membuat perusahaan kosmetik yang hadir dengan konsep dan produk yang cukup berbeda dari bisnis kosmetik pada umumnya. Terinspirasi dari keindahan alam Swedia, ketiga pendiri Oriflame ini pun membuat produk yang inovatif dan berkualitas tinggi.
Dikutip dari laman resmi Oriflame, produk pertama brand ini dibuat pada 1967. Pada mulanya, produk yang dibuat oleh dua bersaudara Jochnick dan rekannya Hellsten ini merupakan produk krim kulit, lipstik, dan maskara. Produk perawatan kulit Oriflame terbuat dari ramuan dan ekstrak tumbuhan dari Swedia yang terkenal dengan manfaatnya yang luar biasa.
Produk-produk ini pun dijual dengan sistem penjualan yang inovatif dan tidak cukup umum pada masanya. Jonas, Robert af Jochnick, dan Bengt Hellsten pun memilih metode penjualan dengan Beauty Guide atau penjualan secara langsung. Hingga pada Agustus 1970, Oriflame pun menerbitkan Beauty Guide Oriflame pertamanya yang berjumlah 1000 eksemplar.
Di tahun yang sama, Oriflame pun mengeluarkan produk baru yakni produk krim mata Tender Care yang kini menjadi produk andalan dengan total penjualan terbesar. Produk ini bahkan telah terjual lebih dari 40 juta kemasan.
Nilai Penjualan Oriflame
Seiring dengan perkembangan Oriflame, perusahaan ini pun berhasil melantai di Bursa Saham London pada 1982. Oriflame juga sekaligus menjadi merupakan perusahaan asing pertama yang terdaftar di Bursa Saham London sejak Perang Dunia II.
Hingga saat ini, perusahaan kosmetik ini telah memiliki lebih dari 6.000 karyawan dengan 1.000 produk. Omzet perusahaan ini mencapai lebih dari EUR1,3 miliar atau setara dengan Rp19,4 triliun (kurs Rp14.889 per EUR). Selama tahun 2019, 96% pesanan global perusahaan dilakukan secara online. Dari jumlah tersebut, sebanyak 55% di antaranya dijual menggunakan perangkat seluler.
Dilansir dari laman Statista, nilai penjualan Oriflame mengalami peningkatan pada 2016 setelah mengalami penurunan cukup signifikan di tahun 2010 yakni dari sekitar EUR1,5 juta euro menjadi EUR1,2 juta pada tahun 2015. Adapun pada 2016, nilai penjualan Oriflame berhasil mencapai EUR1,249 juta. Nilai penjualan Oriflame berturut-turut pada tahun berikutnya adalah EUR1,363 juta (2017), EUR1,279 juta (2018), EUR1,258 juta (2019), EUR1,258 juta (2019), EUR1,157 juta (2020), dan EUR1,017 juta (2021).
Bisnis Keluarga yang Dibesarkan dengan Nilai Kekeluargaan
Jonas, Robert, dan Bengt membesarkan bisnis Oriflame dengan nilai-nilai kekeluargaan dan mimpi. Mereka percaya bahwa menjual mimpi dan kesempatan dapat menebar inspirasi yang bisa memberi makna lebih pada kehidupan. Oleh karena itu, mereka membuat Oriflame bisa diakses oleh semua orang tanpa terkecuali.
Inilah hal yang mendasari mengapa bisnis Oriflame ini dilakukan dengan metode penjualan secara langsung. Oriflame memberikan kesempatan pada para konsultan untuk bertumbuh baik secara pribadi maupun jenjang kariernya. Nilai kekeluargaan menjadi nyawa yang diterapkan para founder dan pemilik Oriflame dalam membangun dan membesarkan bisnis kosmetik ini.
Itulah ulasan mengenai siapa pemilik Oriflame, perusahaan kosmetik asal Swedia yang berhasil menerapkan metode penjualan secara langsung di berbagai negara.