INSPIRATOR

Siapa Pemilik Starbucks Indonesia? Intip Kisah Suksesnya

Ratih Ika Wijayanti 03/08/2024 11:35 WIB

Siapa pemilik Starbucks Indonesia? Sosok tersebut tertuju pada satu nama asal Inggris yakni Anthony Cottan.

Siapa Pemilik Starbucks Indonesia? Intip Kisah Suksesnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Siapa pemilik Starbucks Indonesia? Sosok tersebut tertuju pada satu nama asal Inggris yakni Anthony Cottan yang disebut-sebut mempunyai peranan sangat penting dalam membangun perusahaan tersebut. Di bawah kepemimpinannya, merek-merek F&B MBA (Map Boga Adiperkasa) telah diakui sebagai rujukan industri F&B di Indonesia.

Namun sayangnya, Cottan mengundurkan diri sebagai Direktur Utama PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB). Hal tersebut diumumkan perseroan lewat keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana Anthony Cottan mengirimkan surat pengunduran diri Cottan pada 27 Februari 2024.

Dilansir dari berbagai sumber pada Sabtu (3/8/2024), IDX Channel telah merangkum siapa pemilik Starbucks Indonesia, sebagai berikut.

Siapa Pemilik Starbucks Indonesia?

Starbucks membuka toko pertamanya di Plaza Indonesia, Jakarta dan Surabaya di Tunjungan Plaza 4 pada 17 Mei 2002 di bawah PT Mitra Adiperkasa Tbk atau disingkat MAP yang telah berdiri sejak tahun 1995.

MAPB dibentuk pada Juni 2016 lalu untuk mengkonsolidasi empat anak usaha MAPI sebelumnya yaitu PT Sari Coffee Indonesia (pengelola Starbucks Indonesia), PT Sari Pizza Indonesia (pengelola Pizza Marzano dan Pizza Express), PT Sari IceCream Indonesia (pengelola Cold Stone dan Godiva) dan PT Premier Doughnut Indonesia (pengelola Krispy Creme).

MAPB menyebut dalam situs resminya, bahwa Cottan menjadi inti dari kepemimpinan tim kala itu. Sebagai tambahan informasi, Cottan adalah pria kelahiran Portsmouth, Inggris tahun 1964 itu lulusan dari Southdowns Hotel School pada tahun 1984.

Dirinya memperoleh gelar MBA dari Oxford Brookes University, Inggris pada tahun 2015. Sosoknya dikatakan berperan penting dalam memimpin pertumbuhan MAPB secara nasional. Adapun dia telah bergabung dengan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), induk MAPB sejak lebih dari 20 tahun yang lalu, tepatnya, pada tahun 2001. Kala itu Cottan menjabat sebagai direktur divisi Makanan MAPI.

Dikutip dari laman LinkedIn pribadinya, Cottan menjelaskan dirinya memimpin ekspansi divisi jasa makanan untuk raksasa ritel MAPI. MAPI kemudian membangun perusahaan patungan MAPB dengan raksasa ekuitas global asal Amerika Serikat, General Atlantic.

Tahun 2005 juga tahun spesial bagi Starbucks, karena mereka berhasil membuka gerai drive-thru pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang letak nya di rest area KM 19 Cikampek. Pada tahun 2010, Starbucks sudah sangat sukses eksis di Indonesia dengan jumlah gerai mereka yang telah mencapai angka 90 di lokasi yang berbeda-beda.

Kemudian angka tersebut terus bertambah dan sejauh ini terhitung di tahun 2017, Starbucks sudah memiliki gerai sebanyak 300 tempat di Indonesia. Gerai ke-300 ini terletak tepatnya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, terminal keberangkatan domestik.

Beranjak dari tahun 2017 hingga 2019 saat ini, Starbucks masih terus melakukan ekspansi gerai mereka ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan mereka sudah membuka beberapa gerai Starbucks Reserve, gerai yang lebih eksklusif dan mewah seperti di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Jaringan Starbucks Coffee Indonesia telah berkembang di lebih dari 500 gerai di 59 kota besar di Indonesia pada akhir tahun 2023.

Bagaimana dengan CEO Starbucks Global Sekarang?

Starbucks mengumumkan bahwa sosok Laxman Narasimhan telah mengambil peran sebagai CEO dan akan bergabung dengan dewan direksi perusahaan. Narasimhan diangkat menjadi CEO pada 1 September 2022, menggantikan pendiri perusahaan dan sekarang mantan CEO, Howard Schultz.

Sosoknya bergabung dengan Starbucks dengan pengalaman selama hampir 30 tahun memimpin bisnis barang konsumen global dan memberi nasihat kepada perusahaan ritel, grosir, restoran, dan e-commerce.

Laxman Narasimhan lahir pada tahun 1967 di Pune, India. Ditempat yang sama, Laxman juga menyelesaikan gelar sarjananya. Setelah lulus, Narasimhan pindah ke Pennsylvania dan menyelesaikan gelar Master di German and International Studies Internasional dari Lauder Institute, University of Pennsylvania.

Dirinya juga meraih gelar eksekutif bisnis yakni MBA dari Wharton School, University of Pennsylvania. Setelah menyelesaikan studinya di Wharton School of University of Pennsylvania, Laxman Narasimhan lantas bergabung dengan perusahaan konsultan manajemen terkenal McKinsey and Company, disana dirinya naik dalam hierarki dan menjadi mitra senior perusahaan. 

Setelah masa jabatannya di McKinsey, Narasimhan juga bergabung dengan merek minuman ringan global PepsiCo. Selama berada di PepsiCo, Laxman mengawasi operasi perusahaan di Eropa, Afrika sub-Sahara, hingga Amerika Latin sebelum menjadi Chief Commercial Officer (CCO) perusahaan.

Namun, pada 2019, Narasimhan meninggalkan PepsiCo dan melanjutkan jenjang karirnya dengan Reckitt, seorang konglomerat Inggris-Belanda, untuk menyelamatkan perusahaannya.

Itulah informasi terkait siapa pemilik Starbucks Indonesia yang bisa Anda simak, semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu terus update berita terkini Anda seputar bisnis dan ekonomi hanya di IDX Channel.

SHARE