INSPIRATOR

Siapa Pendiri Yahoo!? Pelopor E-Mail yang Kini Terasingkan 

Ratih Ika Wijayanti 02/03/2023 09:52 WIB

Tahukah Anda siapa pendiri Yahoo!? Perusahaan teknologi pelopor electronic mail atau pesan elektronik ini saat pernah berjaya di masanya. 

Siapa Pendiri Yahoo!? Pelopor E-Mail yang Kini Terasingkan. (Foto: MNC Media) 

IDXChannel – Tahukah Anda siapa pendiri Yahoo!? Perusahaan teknologi pelopor electronic mail atau pesan elektronik ini saat pernah berjaya di masanya. 

Yahoo! dengan produk Yahoo Mail menjadi pelopor penggunaan e-mail di dunia. Penyedia layanan webmail ini sempat mencapai puncak kejayaannya di awal 2000-an. Indonesia juga tercatat menjadi salah satu pengguna Yahoo Mail terbanyak di Asia Tenggara.

Akan tetapi, dalam satu dekade terakhir ini, Yahoo seperti hilang dan tenggelam di tengah persaingannya dengan kompetitor seperti Google. Lalu, siapa pendiri Yahoo!? IDXChannel mengulas informasinya sebagai berikut. 

Siapa Pendiri Yahoo!?

Sebelum menjadi sebuah perusahaan pencipta e-mail, Yahoo! adalah proyek tugas dari sekelompok mahasiswa di Universitas Stanford. Proyek ini dicetuskan oleh Jerry Yang dan David Filo yang sekaligus menjadi tokoh di balik berdirinya Yahoo!

Pada awalnya, Yahoo! hanya semacam bookmark (petunjuk halaman buku) yang diberi nama “Jerry and David’s Guide to World Wide Web”. Selanjutnya, pada April 1994, nama bookmark tersebut diganti menjadi “Yahoo!” yang merupakan akronim dari “Yet Another Hierarchical Officious Oracle”. 

David Filo memilih nama tersebut karena mereka tertarik dengan definisi umum dari kata-kata tersebut yang diambil dari Gulliver’s Travels oleh Jonathan Swift. 

Domain yahoo.com pun mulai dibuat pada 18 Januari 1995. Melihat adanya peluang besar dari website proyek mereka, Jerry Yang dan David Filo pun akhirnya meresmikan Yahoo! menjadi sebuah badan hukum.

Di tahun yang sama, situs web mereka pun mulai terkenal dan banyak perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi di Yahoo! seperti Oracle, Apple Computer, Cisco System, dan Atari. 

Seiring berjalannya waktu Yahoo! terus tumbuh menjadi perusahaan yang besar. Pada 1997, Yahoo! pun berhasil mengakuisisi perusahaan komunikasi online Four11. Layanan webmail mereka Rocketmail pun diubah menjadi Yahoo! Mail. Yahoo! juga berhasil mengakuisisi ClassicGames.com dan mengubahnya menjadi Yahoo! Games pada 13 Maret 1998. 

Sebelumnya yakni pada 8 Maret 1998, Yahoo! juga telah meluncurkan Yahoo! Pager yang merupakan layanan pesan instan. Selanjutnya, Yahoo! Pager ini diubah menjadi Yahoo! Messenger pada 1999. Di tahun yang sama, Yahoo! juga berhasil mengakuisisi penyedia web hosting GeoCities. Pada 28 Juni 2000, Yahoo! juga berhasil mengakuisisi perusahaan lain yakni eGroups. 

Perusahaan yang dicetuskan oleh Jerry Yang dan David Filo ini berhasil melakukan berbagai akuisisi. Hingga memiliki beberapa produk teknologi unggulan selain Yahoo! Mail dan Yahoo Messenger yakni Yahoo! Search, Yahoo! Image, Yahoo! Video, Yahoo! Local, Yahoo! News, Yahoo! Shopping Search, Yahoo! Mobile, Yahoo! Answer, Yahoo! Groups, dan lain sebagainya.

Pada mulanya, Yahoo! tetap kokoh meski hadir kompetitor kuat pada 1998 yakni Google. Namun, saham anjlok turun drastis setelah terjadinya tragedi WTC. Untuk mempertahankan posisinya, Yahoo! terus berupaya melakukan berbagai inovasi produk dan layanan. 

Sayangnya, inovasi dan upaya yang dilakukan tidak berbuah manis. Pada 2007, Yahoo! mengalami masalah internal di jajaran direksi yang mengakibatkan berkurangnya kepercayaan para investor. Mereka pun banyak yang menarik kembali modal investasinya dan membuat keuangan Yahoo! mengalami keterpurukan. 

Sejak saat itu, Yahoo! pun tampak menarik diri dari persaingan. Bahkan, perusahaan ini tertinggal sangat jauh dari pesaingnya yakni Google yang menunjukkan perkembangan pesat seiring berjalannya waktu. 

Jerry Yang dan Terry Semel sebagai pemimpin utama Yahoo! pun memilih mundur dari jabatannya karena dianggap gagal. Kursi kepemimpinan tersebut diambil alih oleh Carol Bartz pada 2008. Di tahun yang sama, Yahoo! sempat akan diakuisisi oleh perusahaan software ternama Microsoft. Sayangnya, keputusan terburuk diambil oleh Carol Bartz yakni menolak tawaran tersebut hingga akhirnya Yahoo! semakin terpuruk dan tertinggal. 

Pada 2017, Yahoo! secara resmi dibeli oleh operator komunikasi, Verizon setelah tahap penawaran yang cukup panjang. Verizon berhasil membeli Yahoo! seharga USD4,83 miliar. Sayangnya, Yahoo! masih tertinggal dan terasingkan. Pada 2018, Yahoo! menutup layanan Yahoo! Messenger. Selanjutnya pada Desember 2020, Yahoo! mengumumkan menutup salah satu layanan yang lain yakni Yahoo! Groups. 

SHARE