Sukses di Usia Muda Menjadi Pengepul Kulit Sapi, Raup Omzet hingga Miliaran Rupiah
Rahman Nulhakim meneruskan usaha pengepulan dan pengolahan kulit hingga mampu meraup omzet miliaran rupiah.
IDXChannel—Sukses usaha pengepul kulit sapi beromzet miliaran, Rahman Nulhakim adalah generasi ketiga di keluarganya yang meneruskan usaha pengelolaan dan pengepulan kulit sapi di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.
Dengan usahanya 'Baihaki Kulit', puluhan hingga ratusan ton kulit sapi berdatangan untuk diawetkan dengan garam di lokasi usaha pengepulan kulit saat Idul Adha sebelum diolah di pabrik. Namun biasanya, usahanya menerima kulit sapi, domba, dan kambing.
“Awalnya dari orang tua saya dari tahun 90-an dan diteruskan oleh kakak saya sampai tahun 2008. Dari 2008 sampai sekarang saya yang meneruskan usaha ini,” tutur Rahman melalui kanal YouTube Kisah Tanpa Batas.
Pemuda berusia 28 tahun ini, mengaku sudah memiliki dua lokasi pengepulan dan kini ia sudah memiliki karyawan dengan jumlah hampir seratus orang.
“Karena kuota kita banyak, jadi karyawan pun harus disesuaikan dengan kuota kulit yang masuk. Karena jika kelewat penggaraman ini bisa rusak bahkan bisa hancur,” ujar Rahman.
Rahman mengaku usahanya sudah bekerjasama dengan salah satu perusahaan pengrajin kulit di Sukaregang untuk diolah menjadi produk dari bahan kulit seperti tas, jaket kulit, hingga olahan kerupuk kulit dan jenis kerajinan lainnya.
Rahman mengungkapkan produk kulit yang sudah diolah oleh mitranya diekspor hingga luar negeri seperti Singapura dan Italia. Kendala yang dihadapi Rahman selama menjalankan usaha ini yaitu komplain dari masyarakat terkait bau yang tak sedap, tapi setelah itu akhirnya masalahnya selesai dengan cara di musyawarahkan.
“Alhamdulillah setiap tahun kami selalu perbaiki, kulit ini bagaimana agar secepatnya bisa langsung kita angkut dari tempat ini,” ujar Rahman.
Rahman juga mengungkapkan sempat mengalami kerugian karena banyaknya kulit yang rusak karena kurangnya karyawan karena stok kulit yang banyak jadi para pekerja tidak maksimal.
Omset usaha pengepul kulit sapi setiap tahunnya berbeda-beda, omset terbesar yang ia dapatkan yaitu pada 2018 yaitu mencapai 150 ton seharga Rp1,5 miliar. Meski sempat mengalami kendala dan kerugian Rahman berpesan bagi yang ingin menjalankan bisnis agar tidak mudah menyerah dan harus terus belajar. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani