Sukses Dirikan Foxconn, Terry Gou Sempat Tak Mampu Beli Beras
Terry Gou adalah pendiri perusahaan Foxconn atau pembuat komponen elektronik multinasional terbesar asal Taiwan.
IDXChannel - Terry Gou adalah pendiri perusahaan Foxconn atau pembuat komponen elektronik multinasional terbesar asal Taiwan. Hon Hai Precision Industry Co Ltd ini didirikan pada 1974 di sebuah kota pinggiran Taiwan.
Bukan kaya raya, Terry Gou justru berasal dari keluarga yang sederhana. Ia pernah hidup sulit, bahkan tidak mampu membeli beras dikarenakan terdampak krisis minyak di era 1970-an. Resesi yang terjadi menghimpit perusahaannya karena para investor menarik dana mereka dan meninggalkan Terry Gou.
Dengan bekal ketekunan dan kerja keras serta uang pinjaman dari orang tuanya, Terry Gou pun langsung memproduksi konektor untuk komponen perangkat komputer. Bahkan, ia tak segan untuk mendekati para pesaingnya demi sekedar mendapatkan nasihat dan belajar.
Mengutip okezone.com, titik balik Terry terjadi pada 1980 saat dia menerima pesanan dari Atari untuk membuat konektor untuk konsol joystick. Kemudian, dia memperluas bisnisnya pada 1980 dengan memulai perjalanan selama 11 bulan di Amerika Serikat (AS) untuk mencari pelanggan. Sebagai seorang salesman yang agresif, dia akhirnya menerima pesanan tambahan dari usahanya tersebut.
Kini, Foxconn menjadi mitra yang paling diandalkan untuk kerjasama desain, kerjasama pengembangan, manufaktur, perakitan dan layanan purna jual untuk komputer.
Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyak perusahaan besar internasional yang melimpahkan kepercayaan untuk merakit komponen produk elektroniknya kepada Foxconn, seperti Apple, Dell, Sony, IBM, Amazon dan Nokia. Demikian dilansir dari laman resmi Foxconn, Minggu (28/6/2015).
Dilansir dari Forbes, Selasa (26/7/2022), saat ini kekayaan Terry Gou tercatat mencapai USD6,6 miliar atau setara Rp 98,77 triliun (kurs Rp 14.965). Atas kekayaannya itu, dia menjadi orang terkaya ke-6 di Taiwan.
Gou telah menikah dengan seorang aktris asal Taipei bernama Serena Lin dan mempunyai dua orang anak. Namun, pada 2005 Serena Lin meninggal akibat kanker payudara. Selang tiga tahun setelahnya, 2008, dia kembali menikah dengan seorang wanita yang 24 tahun lebih muda usianya bernama Delia Tseng, seorang koreografer dan juga dikaruniai dua orang anak. (DES)
Penulis: Ridho Hatmanto