MARKET NEWS

3 Ciri Saham ARB, Ini Tanda-Tanda yang Harus Diperhatikan Investor Pemula

Kurnia Nadya 23/10/2025 19:12 WIB

Investor pemula yang belum berpengalaman mungkin saja kebingungan melihat tampilan orderbook di aplikasinya. 

3 Ciri Saham ARB, Ini Tanda-Tanda yang Harus Diperhatikan Investor Pemula. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Simak 3 ciri saham ARB. Auto reject bawah adalah batas maksimal penurunan harga suatu saham dalam satu hari perdagangan, besaran persentase penurunannya ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia. 

Pada 11 April 2025, BEI melakukan penyesuaian batasan ARB menjadi 15 persen untuk semua rentang harga untuk saham. Penyesuaian ARB ini berlaku untuk semua saham yang tercatat di Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru.

Artinya, jika harga saham sudah turun 15 persen, maka perdagangannya akan dihentikan. Investor pemegang saham tidak dapat menjual kepemilikannya, dan investor yang ingin membeli pun tidak dapat melakukan transaksi. 

Saham itu baru bisa diperdagangkan lagi keesokan harinya. Saat suatu saham ARB, bursa efek tidak akan mempublikasikan pengumuman. Sehingga investor pemula yang belum berpengalaman mungkin saja kebingungan melihat tampilan orderbook di aplikasinya. 

Untuk mengenali saham ARB, investor pemula dapat mengingat ciri-ciri berikut ini. 

3 Ciri Saham ARB, Tanda Ini yang Harus Diperhatikan Investor 

1. Order Beli Kosong 

Ketika saham sudah menyentuh ARB, tampilan order atau antrean belinya kosong melompong. Orderbook hanya menampilkan antrean jual saja. Jika Anda melihat pemesanan beli suatu saham kosong total, ini tandanya saham tersebut sudah ARB. 

Sebaliknya, jika antrean jualnya kosong melompong dan antrean belinya justru padat, maka saham ini menyentuh batas auto reject atas atau ARA. Ini terjadi ketika harga suatu saham naik mencapai batas maksimal persentase yang ditentukan oleh bursa. 

2. Order Ditolak  

Saat ARB ataupun ARA, investor tidak bisa membeli atau menjual sahamnya sama sekali. Jika Anda tetap mencoba untuk menjual saham yang ARB, pemesanan jual itu akan otomatis ditolak atau di-reject oleh sistem bursa. 

Batasan auto reject berfungsi untuk menjaga kewajaran perdagangan saham. Saham yang turun harga hingga batas maksimal yang ditentukan, berpeluang untuk turun lebih dalam lagi, sehingga bursa menghentikan perdagangannya. 

Investor dapat memanfaatkan ARB sebagai ‘ancang-ancang’ untuk menentukan apakah saham akan dilepas, atau dipertahankan. 

3. Harga Terkunci 

Karena perdagangannya dihentikan, otomatis harganya akan terkunci. Kondisi harga terkunci ini juga terjadi pada saham yang ARA. Baik kondisi ARB dan ARA bisa terjadi 2-3 kali berturut-turut. 

Pada saham yang ARB dua kali berturut-turut, harga saham pada perdagangan hari kedua berarti kembali turun 15 persen dan terkunci lagi. Harga baru bisa kembali bergerak normal ketika antrean jualnya habis atau kembali normal. 

Ketika Anda melihat saham yang Anda beli tidak bisa diperdagangkan, harganya menurun dengan persentase 15 persen atau mendekati 15 persen, itu tandanya saham Anda menyentuh ARB. 

Itulah 3 ciri saham ARB yang patut diperhatikan investor pemula. 

(Nadya Kurnia)

SHARE