MARKET NEWS

3 Saham Bus di BEI Selain BIRD dan VKTR, Inilah Profil Emitennya

Kurnia Nadya 24/10/2025 13:35 WIB

Selain Blue Bird dan VKTR Teknologi Mobilitas, ada saham bus lain yang tercatat di bursa efek.

3 Saham Bus di BEI Selain BIRD dan VKTR, Inilah Profil Emitennya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Simak profil 3 saham bus di BEI. Terdapat sejumlah perusahaan bus yang telah melantai di bursa efek, perusahaan-perusahaan ini menjalankan bisnis di bidang otobus, karoseri, ataupun penyewaan armada. 

Saham bus yang umum dikenal dan memiliki kapitalisasi besar misalnya PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR). BIRD adalah perusahaan transportasi jasa angkutan taksi yang memiliki armada bus. 

Sedangkan VKTR adalah perusahaan yang menjalankan bisnis perakitan dan karoseri bus listrik dan kendaraan listrik khusus lainnya. Pada 24 Oktober 2025, BIRD mencatatkan kapitalisasi Rp4,49 triliun. 

Sementara kapitalisasi VKTR mencapai Rp14,88 triliun. Kedua saham ini adalah emiten bus dengan kapitalisasi relatif jumbo untuk emiten lain di bidang yang sama. Berikut ini adalah 3 saham bus di BEI selain BIRD dan VKTR. 

3 Saham Bus di BEI yang Patut Diketahui Investor Selain Big Caps 

1. PT Eka Sari Lorena Tbk (LRNA

Adalah perusahaan otobus yang sudah beroperasi sejak 1970 dengan nama armada ‘Lorena.’ Perseroan melayani angkutan antarkota-antarprovinsi (AKAP), angkutan bandara, transjabodetabek, dan shuttle bus internal. 

Pada tahun-tahun pertama Transjakarta beroperasi, Lorena pernah memenangkan tender operator trayek Transjakarta Kp Melayu-Ancol dan Kp Rambutan-Kp Melayu. Kemudian pada 2011, Lorena kembali memenangkan tender operator feeder Transjakarta. 

Lorena mencatatkan sahamnya di bursa pada 2014 dengan melepas 150 juta saham di harga penawaran Rp900 per saham. Saat ini (24/10/2025) saham LRNA diperdagangkan di harga Rp187 per saham, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp65,45 miliar. 

2. PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) 

WEHA Transportasi Indonesia adalah perusahaan transportasi bus dengan nama White Horse Group. Melansir laman resmi WEHA, cikal bakal bisnis transportasi sudah dilakukan sejak 1960 oleh pendiri, dimulai dengan empat unit becak. 

Adhi Tirtawisata, sang pendiri, kemudian mendirikan perusahaan bus untuk wisata pada 1971. Tahun-tahun berikutnya Adhi mendirikan perusahaan travel and tour. Pada 1980 barulah nama White Horse digunakan. 

Kini WEHA memiliki tiga segmen bisnis. Yakni penyewaan bus, shuttle bus Daytrans, dan paket travel wisata serta tur. Bisnis penyewaan bus dilakukan melalui White Horse Group, layanan sewa tersedia menyesuaikan kebutuhan pengguna. 

WEHA mencatatkan sahamnya di bursa pada 31 Mei 2007 dengan melepas 128 juta saham di harga penawaran Rp245 per saham. Kini saham WEHA diperdagangkan di kisaran Rp107 per saham, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp159,20 miliar. 

3. PT Steady Safe Tbk (SAFE) 

Steady Safe adalah perusahaan transportasi umum yang didirikan pada 21 Desember 1971, awalnya menggunakan nama PT Tanda Widjaja Sakti. Kemudian perseroan mengganti nama perusahaan menjadi Steady Safe pada 1993. 

Saat ini perseroan memiliki 12 entitas anak. Mengutip Laporan Tahunan SAFE 2024, perseroan pernah menjadi salah satu anggota konsorsium yang mengelola proyek pengelolaan Transjakarta sejak 2004. 

Namun pengelolaan ini berakhir pada 2016 menyusul berakhirnya kontrak kerja sama dengan Transjakarta. Setelahnya SAFE menggeser fokus bisnis dengan menjadi operator mandiri. Pada 2017 SAFE juga kembali menjalin kerja sama untuk sistem transportasi Jakarta dengan bus Volvo sebanyak 116 unit untuk masa kontrak 10 tahun. 

SAFE mencatatkan sahamnya di bursa pada 1994 dengan melepas 11,65 juta saham di harga penawaran Rp3.600 per saham. Saat ini SAFE diperdagangkan di kisaran Rp183 per saham, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp112,57 miliar. 

Itulah informasi singkat tentang 3 saham bus di BEI selain BIRD dan VKTR. 


(Nadya Kurnia)

SHARE