3 Saham Telekomunikasi Fiber Optik di BEI, Apa Saja?
Ada beberapa saham telekomunikasi fiber optik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa saham ini layak untuk dicermati.
IDXChannel – Ada beberapa saham telekomunikasi fiber optik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa saham ini layak untuk dicermati.
Fiber optik atau serat optik merupakan saluran transmisi (jenis kabel) yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat kecil dan halus. Serat optik ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya. Di industri telekomunikasi, kabel ini dianalogikan sebagai jembatan yang menghubungkan transfer data internet dengan lebih cepat.
Di Indonesia juga sudah banyak perusahaan yang merambah ke industri jaringan fiber optik ini. Beberapa di antaranya bahkan telah melakukan IPO dan tercatat di BEI.
Lantas, apa saja saham telekomunikasi fiber optik yang ada di BEI? Simak beberapa daftarnya berikut ini.
Deretan Saham Telekomunikasi Fiber Optik di BEI
Berdasarkan data saham di BEI, berikut beberapa saham telekomunikasi fiber optik yang bisa Anda cermati.
1. LINK
PT Link Net Tbk (LINK) merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan ritel telekomunikasi. Dalam anggaran dasar perusahaan, LINK memiliki aktivitas bisnis di bidang telekomunikasi dengan kabel, termasuk serat fiber, internet service provider (penyedia jasa internet), jasa sistem komunikasi, jasa interkoneksi internet (NAP), dan jasa multimedia lainnya. Layanannya telah tersebar hingga ke beberapa kota besar di Pulau Jawa, Medan, dan juga Batam.
Perusahaan ini telah didirikan sejak 14 Maret 1996 dengan nama PT Seruling Indah Permai. Selanjutnya, perusahaan ini memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2000.
Adapun pemegang saham yang menguasai lebih dari 5% saham LINK per 31 Januari 2023 adalah Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. sebanyak 76,42% dan XL Axiata Tbk (EXCL) sebanyak 19,22. Axiata Group Berhad juga tercatat menjadi pihak pengendali sekaligus pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner) dari saham LINK.
LINK mulai melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LINK (IPO) kepada masyarakat pada Mei 2014 dan melepas sebanyak 304.265.000 lembar saham dengan harga penawaran Rp1.600 per saham. LINK secara resmi tercatat di BEI pada 2 Juni 2014. Hingga saat ini, LINK diperdagangkan di rentang harga Rp1710-Rp1.770 per saham.
2. MORA
Saham telekomunikasi fiber optik berikutnya adalah PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA). Masuknya MORA ke BEI pun semakin memperbanyak pilihan investor dalam memilih investasi di sektor telekomunikasi fiber optik.
Dikenal dalam infrastruktur serat optik untuk jaringan telekomunikasi, Moratelindo juga kerap disebut sebagai salah satu penyedia akses jaringan terbesar di Indonesia.
Emiten ini baru secara resmi tercatat di BEI pada 8 Agustus 2022 lalu. Melalui IPO, MORA berhasil melepaskan sebanyak 2.525.464.300 saham ke publik atau setara 10,68% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Saham-saham ini dilepas dengan harga penawaran sebesar Rp396 per saham. Pada perdagangan hari perdananya, harga saham MORA langsung melesat hingga 24,75% ke level Rp494 dari harga IPO-nya. Saat ini, MORA diperdagangkan di level harga Rp454-Rp470 per saham.
Adapun pemegang saham terbesar perusahaan ini adalah PT Chandrakarya Multikreasi dengan persentase kepemilikan sebesar 40,83%, PT Gema Lintas Benua sebesar 30,18%, dan PT Smart Telecom dengan kepemilikan sebesar 18,32%.
3. GHON
PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) juga merupakan perusahaan investasi yang telah mengembangkan portofolio di industri leasing tower, utilitas, mikrokontroler, serat optik dan jaringan aktif sejak 1996.
Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada 2001 dan saat ini telah mengoperasikan sekitar 443 new sites menara telekomunikasi dan 192 kolokasi.
GHON melakukan IPO pada Maret 2018 lalu dan melepaskan sebanyak 152.882.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga penawaran Rp1.170. Emiten telekomunikasi ini secara resmi melantai di BEI pada 9 April 2018. Adapun saat ini, GHON diperdagangkan di level harga Rp1.800-Rp1.870 per saham.
Sementara itu, pemegang saham 5% atau lebih dari perusahaan ini adalah Rudolf Parningotan Nainggolan dengan persentase kepemilikan sebesar 54,87%, Hotma Linda Ebigail Sirait sebesar 8,66%, serta PT Gihon Nusantara Tujuh sebesar 7,22.
Itulah beberapa saham telekomunikasi fiber optik di BEI yang bisa Anda cermati jika Anda tertarik untuk berinvestasi di sektor ini.
Disclaimer: Segala Keputusan Pembelian Produk Investasi dan Instrumennya Berada di Tangan Investor.