MARKET NEWS

32 Perusahaan Antre IPO, 12 Beraset Jumbo

Cahya Puteri Abdi Rabbi 01/10/2024 08:45 WIB

Sebanyak 32 perusahaan berada dalam pipeline untuk melakukan pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO).

32 Perusahaan Antre IPO, 12 Beraset Jumbo (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sebanyak 32 perusahaan berada dalam pipeline untuk melakukan pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO).

“Sampai dengan 27 September 2024 telah tercatat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp5,15 triliun,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (1/10/2024).

Sebanyak dua perusahaan masuk dalam kategori aset berskala kecil atau memiliki total nilai aset di bawah Rp50 miliar. 

Kemudian, sebanyak 18 perusahaan masuk dalam kategori aset berskala sedang atau antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Serta, 12 perusahaan memiliki aset berskala besar atau di atas Rp250 miliar.

Dari daftar pipeline perusahaan yang akan IPO, sebanyak enam perusahaan berasal dari sektor non siklikal, Dari sektor konsumer siklikal terdapat lima perusahaan, serta terdapat empat perusahaan lainnya yang berasal dari sektor energi.

Lalu, terdapat empat perusahaan yang antre IPO berasal dari sektor industri, masing-masing 3 perusahaan dari sektor bahan baku dan sektor properti. Kemudian, masing-masing dua perusahaan berasal dari sektor keuangan, sektor kesehatan dan sektor infrastruktur. Juga, satu perusahaan berasal dari sektor transportasi.

Mengutip laman e-ipo, saat ini terdapat dua perusahaan yang sedang menunggu jadwal penawaran umum yakni, PT Verona Indah Pictures Tbk dan PT Master Print Tbk. Adapun satu perusahaan lainnya tercatat menunda pelaksanaan IPO yaitu PT Golden Westindo Artajaya Tbk.

Nyoman menyampaikan bahwa BEI senantiasa mendorong perusahaan yang memiliki rencana IPO dan menjadi perusahaan tercatat untuk tumbuh bersama pasar modal Indonesia, baik dari sektor teknologi maupun sektor lainnya. Dalam prosesnya, lanjut dia, BEI juga mengedepankan kesiapan dan kualitas dari perusahaan yang berencana mencatatkan sahamnya di BEI, dengan tujuan untuk menjaga kepercayaan investor. 

“Terkait hal tersebut, kami melibatkan para stakeholder di pasar modal, seperti penjamin emisi efek, kantor akuntan publik, konsultan hukum, dan lain-lain,” kata Nyoman. 

(DESI ANGRIANI)

SHARE