4 Saham yang Cocok untuk Karyawan Swasta: Dividen Oke dan Potensi Capital Gain Cerah
Dengan modal kisaran Rp2 juta sampai Rp4 juta, karyawan swasta bisa menjadi investor saham.
IDXChannel—Banyak saham yang cocok untuk karyawan swasta bergaji Rp7 juta sampai dengan Rp10 juta. Dengan uang dingin Rp2 juta sampai dengan Rp4 juta, karyawan swasta pun bisa mendapatkan saham dengan dividen jumbo.
Prinsip menabung sudah dikenal luas oleh masyarakat, terlebih yang telah mendapatkan penghasilan sendiri. Biasanya, sisa gaji akan disimpan dalam rekening yang terpisah dengan rekening utama untuk ditabung.
Selain menabung secara konvensional, menabung saham adalah alternatif penyimpanan dana dengan banyak kelebihan. Selain melindungi nilai uang di masa depan, menabung saham memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari dividen dan capital gain.
Jika menabung saham dilakukan dengan benar dan secara rutin, investor bisa mendapatkan passive income dan mengantongi keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham di masa mendatang.
Sebab, harga saham berkinerja baik cenderung meningkat secara bertahap dari tahun ke tahun. Selain itu, banyak emiten yang menebar dividen setiap tahunnya, dan beberapa di antaranya bahkan membagikan dividen dengan nominal besar per lembar sahamnya.
Kendati menabung saham sudah mulai dikenal publik, terlebih di kalangan anak muda yang aktif bermedia sosial, masih banyak yang menilai berinvestasi saham membutuhkan modal awal yang sangat besar.
Padahal, dengan modal Rp1 juta sekalipun, seseorang dapat rutin membeli saham di beberapa emiten yang terdaftar dalam indeks LQ45, atau saham-saham bluechip yang relatif aman dijadikan sebagai tempat investasi.
Apa saja saham yang cocok untuk kantor karyawan swasta? Dengan asumsi sisa uang dingin dalam sebulan sekitar Rp2 juta sampai Rp4 juta, berikut ini adalah emiten-emiten dengan harga saham yang bersahabat.
Saham yang Cocok untuk Karyawan Swasta
1. PT United Tractor Tbk (UNTR)
UNTR adalah emiten yang dikenal dengan pembagian dividen jumbo. Tahun ini, UNTR membagikan dividen senilai Rp6.185 per lembar saham, namun sebelumnya UNTR juga membagikan dividen interim senilai Rp818 per saham yang dibayarkan pada Oktober 2022.
Masing-masing pembagian dividen ini berasal dari laba masing-masing senilai Rp22,5 triliun dan Rp3 triliun. UNTR bergerak di sektor penyedia mesin konstruksi dan alat berat. Pada perdagangan hari ini, UNTR ditutup seharga Rp24.500 per saham.
Untuk mendapatkan satu lot, atau 100 lembar saham UNTR, investor membutuhkan modal Rp2,45 juta saja.
2. PT Indo Tambangraya Megah (ITMG)
Emiten ini juga termasuk salah satu yang kerap membagikan dividen bernilai jumbo. Tahun ini, ITMG menyepakati pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2022 senilai Rp6.416 per lembar saham. Total dividen yang dibagikan adalah USD474,63 juta.
ITMG bergerak di sektor pertambangan. Pada perdagangan hari ini, saham ITMG ditutup pada level Rp27.750 per saham. Untuk membeli satu lot ITMG dengan harga itu, investor akan membutuhkan modal Rp2,75 juta.
3. PT Astra International Tbk (ASII)
Dividen yang dibagikan ASII tidak mencapai ribuan rupiah per lembar sahamnya, namun nominalnya masih tergolong besar, terlebih harga sahamnya lebih terjangkau bagi investor pemula dengan modal minim.
April silam, ASII mengumumkan akan membagikan dividen untuk tahun buku 2022 dengan nilai Rp640 per saham. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp25,09 triliun dari laba tahun buku 2022.
Jika investor rutin menabung satu lot ASII tiap bulan sejak tahun lalu dan telah memiliki 1.200 lembar saham ASII, maka ia akan mendapatkan dividen senilai Rp768.000 pada pembagian ini.
Harga ASII pada penutupan perdagangan hari ini adalah Rp6.350 per lembar saham. Untuk membeli satu lot ASII pada harga itu, investor membutuhkan modal sekitar Rp635.000 saja. Jika bersedia menabung dua lot, maka ia harus mengeluarkan dana Rp1,27 juta.
4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Dividen yang dibagikan BBCA tidak sebesar ketiga emiten di atas, namun BBCA adalah saham yang langganan masuk indeks LQ45. Investor berpotensi mendapatkan keuntungan dari capital gain di masa mendatang.
Seperti yang diketahui, saham BBCA pernah diperdagangkan pada level di atas Rp30.000 per lembar saham sebelum emiten itu memutuskan untuk melakukan stock split. Saat ini, BBCA ditutup pada level Rp8.775 per saham.
Untuk mendapatkan satu lot BBCA dengan harga itu, investor membutuhkan dana senilai Rp877.500 saja.
Demikianlah sederet saham yang cocok untuk karyawan swasta dengan gaji antara Rp7 juta hingga Rp10 juta per bulan, dengan asumsi uang dingin atau uang sisa per bulan mencapai Rp2 juta hingga Rp4 juta. (NKK)