MARKET NEWS

5 Fakta tentang Superbank yang Akan IPO, Kinerja Bisnis hingga Daftar Pemiliknya

Kurnia Nadya 25/11/2025 11:02 WIB

Superbank, bank digital yang terintegrasi dengan aplikasi Grab, akan melangsungkan IPO pada Desember mendatang.

5 Fakta tentang Superbank yang Akan IPO, Kinerja Bisnis hingga Daftar Pemiliknya. (Foto: Superbank)

IDXChannel—Simak fakta tentang Superbank, bank digital yang akan menggelar penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada Desember mendatang. 

Sebagian besar masyarakat mengenal Superbank melalui aplikasi ride-hailing Grab, di mana Superbank terhubung dengan layanan Grab Indonesia dan pengguna aplikasi ojek itu dapat membuka akun sebagai nasabah tanpa mengunduh aplikasi tambahan. 

Superbank meluncur dan mulai terintegrasi dengan aplikasi Grab pada pertengah 2024. Peluncurannya bertujuan untuk menyediakan akses finansial pada ekosistem Grab yang sudah terbangun. 

Mengutip prospektus Superbank (25/11/2025), pencatatan perdana dijadwalkan pada 17 Desember 2025. Berikut ini adalah jadwal tahapan IPO PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA)

Apa saja yang patut diketahui tentang bank digital anyar ini? Berikut ini adalah fakta tentang Superbank yang akan IPO di bursa efek. 

5 Fakta tentang Superbank, Akan IPO Desember 2025 

1. Kondisi Bisnis Superbank 

Sampai dengan Juni 2025 Superbank membukukan pendapatan bunga bruto sebesar Rp904,49 miliar. Sedangkan pendapatan bunga bersihnya Rp665,29 miliar. Melansir BCA Sekuritas (25/11/2025), pendapatannya ditopang oleh penyaluran kredit pada semester I-2025 yang mencapai Rp8,4 triliun, tumbuh 123 persen secara tahunan. 

Sedangkan dana pihak ketiganya mencapai Rp8,4 triliun, tumbuh 748 persen secara tahunan, didorong oleh inovasi produk OVO Nabung. Hingga Juni 2025, jumlah nasabah Superbank mencapai 4 juta orang. 

2. Saham & Harga yang Ditawarkan 

Superbank menawarkan sebanyak-banyaknya 4.406.612.300 atau 4,40 miliar saham biasa, setara dengan sebanyak-banyaknya 13 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. 

Satu saham bernilai Rp100, sedangkan harga penawarannya Rp525 sampai dengan Rp695 per saham. Dari IPO ini Superbank mengincar sebanyak-banyaknya dana segar sebanyak Rp3,06 triliun.

3. Struktur Pemegang Saham 

Pemegang saham Superbank terdiri dari sejumlah entitas perusahaan dalam negeri dan luar negeri. Berikut ini adalah daftar pemegang saham Superbank berikut porsi kepemilikannya, sebelum dan sesudah IPO nanti: 

Sebelum 

Setelah IPO, kepemilikan saham masing-masing investor akan berubah menjadi: 

4. Karyawan Superbank Bisa Memiliki Saham Perusahaan

Superbank melaksanakan program Long Term Incentive Plan (LTIP) atau Program Kepemilikan Saham, di mana karyawan perseroan memiliki kesempatan untuk memiliki 650 juta saham perusahaan, mewakili 1,92 persen dari total modal disetor. 

Harga yang harus dibayarkan karyawan untuk memiliki saham perusahaan dalam program ini adalah Rp1,00 per saham LTIP. Program ini sudah terlaksana sebanyak tiga kali sejak 2023 dengan penerbitan 150 juta saham Seri B. 

Saham LTIP akan dialihkan ke karyawan 25 persen di tahun pertama, 50 persen di tahun kedua, 75 persen di tahun ketiga, hingga 100 persen pada tahun keempat sesuai jadwal pengalihan saham. 

Namun proses ini hanya dapat dilakukan setelah masa lock-up berakhir. 

5. Kegunaan Dana IPO 

Superbank berencana menggunakan 70 persen dana IPO untuk modal kerja dalam rangka penyaluran kredit, sedangkan sisanya akan dialokasikan untuk belanja modal dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan. 

Termasuk dan tidak terbatas pada pengembangan produk, pengembangan teknologi informasi, dan atau hal-hal lain yang dapat mendukung pertumbuhan usaha Superbank. 

Perusahaan ini akan menggunakan kode ticker SUPA

Itulah informasi singkat tentang 5 fakta tentang Superbank yang akan IPO di bursa efek. 

(Nadya Kurnia)

SHARE