MARKET NEWS

5 Saham Batu Bara 2023: Harga Paling Tinggi, Emiten Besar

Kurnia Nadya 02/06/2023 18:54 WIB

Saham batu bara mengalami tren penurunan, namun saat kenaikan harga batu bara bakal dijagokan trader.

5 Saham Batu Bara 2023: Harga Paling Tinggi, Emiten Besar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Saham batu bara mengalami tren penurunan pada 2023, mengikuti proyeksi penurunan harga komoditas dunia. Namun demikian, tak sedikit trader tetap menjagokan saham-saham ini untuk diperjualbelikan dengan target profit taking jangka menengah. 

Emiten batu bara tergolong saham siklikal, yakni saham yang pergerakan harganya mengikuti pergerakan ekonomi. Dalam hal ini, bisnis emiten batu bara otomatis mengikuti pergerakan harga komoditas dan permintaan dunia yang juga bergerak mengikuti perekonomian dunia. 

Siklus saham batu bara juga sudah populer di kalangan para trader. Saat memasuki puncaknya, harga saham akan bergerak hijau, dan sebaliknya, bergerak merah begitu siklus selesai. 

Kendati sahamnya siklikal, emiten batu bara kerap membagikan deviden jumbo berkat dividen yield yang besar. Contohnya ITMG, yang berani membagikan dividen sebesar Rp5.000 lebih pada tahun buku 2022. 

Oleh sebab itu, saham batu bara kerap dijagokan saat ‘siklus’ harga tinggi batu bara sudah dimulai. Selain mendapatkan keuntungan dari dividen, trader juga bisa meraup cuan dari capital gain yang besar. 

Lantas, apa saja saham batu bara di Bursa Efek Indonesia? Simak ulasannya berikut ini. 

Saham Batu Bara 2023 

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 

ITMG adalah salah satu saham batu bara yang kerap diunggulkan lantaran dividen yield-nya yang tinggi. Pada tahun buku 2022, hasil dividen ITMG mencapai 47,66%, dengan nilai dividen Rp6.416 per saham. 

Harga ITMG juga terbilang mahal. Pada perdagangan terakhir (31/5), ITMG ditutup pada level Rp22.125 per saham. Harga ITMG memang turun 18% sejak lima tahun terakhir, namun pada puncaknya ITMG pernah mencapai titik tertinggi di level Rp34.590 per saham, yakni pada Juni 2022. 

ITMG memiliki konsesi pertambangan batu bara di Kalimantan, dan dioperasikan oleh delapan anak usaha. 

PT Bayan Resources Tbk (BYAN

BYAN adalah saham batu bara kedua yang saat ini paling mahal. Pada perdagangan terakhir, BYAN ditutup pada level Rp15.000 per saham. Selama lima tahun terakhir, harga BYAN tumbuh 41,51%. 

BYAN pernah mencapai titik tertinggi di level Rp78.000 per saham, yakni pada Juli 2022. Namun dividen yang dibagikan BYAN tak begitu banyak, hasil dividennya saat ini hanya 5,30%. 

BYAN adalah emiten milik salah satu orang terkaya di Indonesia, yakni Low Tuck Kwong. Dilansir dari laman resminya, saat ini BYAN mengantongi lima kontrak dan menguasai 16 konsesi pertambangan seluas 126.000 hektare di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. 

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) 

ADRO merupakan salah satu emiten batu bara yang kerap diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Harganya mulai menurun beberapa waktu belakangan. Pada penutupan terakhir, ADRO ditutup pada level Rp2.040 per saham.  

Dalam lima tahun terakhir, harga ADRO tumbuh 5,43%. Selama periode tersebut, ADRO pernah menyentuh titik tertinggi pada level Rp3.520 per saham, yakni pada Juni 2022. 

ADRO memiliki beberapa lini usaha di sektor pertambangan. Selain kegiatan penambangan, ADRO juga bergerak di bidang service, logistik, pembangkit listrik, dan lain-lain. Konsesi pertambangan ADRO di antaranya berada di Kalimantan dan Sumatera. 

PT Harum Energy Tbk (HRUM) 

HRUM adalah salah satu emiten yang kerap dijagokan para trader. Sejak 2021, HRUM mengalami tren peningkatan harga dan pernah menyentuh titik tertinggi pada Rp2.720 per saham, secara bertahap melonjak setelah bergerak di bawah Rp1.000 per saham pada 2020. 

Pada perdagangan terakhir, HRUM ditutup pada level Rp1.410 per lembar saham. Saat ini HRUM menguasai konsesi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur dan pertambangan nikel di Maluku Utara. 

PT Bukit Asam Tbk (PTBA

PTBA juga masuk dalam daftar saham batu bara yang kerap diperdagangkan di BEI. PTBA juga merupakan salah satu emiten yang kerap membagikan dividen. Emiten ini pun merupakan perusahaan milik negara yang tergabung dalam holding MIND ID. Saat ini, PTBA memiliki cadangan batu bara hingga 3 miliar ton. 

Pada perdagangan terakhir, PTBA ditutup pada level Rp3.060 per saham. Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir, harga PTBA turun 24,82%. Dengan titik tertinggi pada level Rp4.890 per saham pada 2018. 

Demikianlah sederet saham batu bara 2023 di Bursa Efek Indonesia. Segala keputusan investasi sepenuhnya dipegang oleh investor. (NKK)

SHARE