7 Tips Sukses Investasi ala Dennis Gartman: Prinsip yang Harus Diketahui Investor Pemula
Tips sukses investasi ala Dennis Gartman layak dipelajari oleh investor pemula.
IDXChannel—Ada beberapa tips sukses investasi dan trading ala Dennis Gartman. Ia adalah ekonom sekaligus trader saham Amerika Serikat yang telah terjun ke pasar modal sejak tahun 1974.
Gartman memulai kariernya sebagai ekonom untuk Cotton Inc., dengan tugas menganalisa supply dan demand katun di pasar industri tekstil Amerika Serikat. Setelahnya, ia bergabung dengan NCBB National Bank di North Carolina sebagai trader pasar uang.
Pada akhir era 1970-an, Gartman menjabat posisi selaku Chief Financial Futures Analyst untuk A.G. Becker & Company di Chicago, lantas menjadi anggota independen di Kamar Dagang Chicago pada 1984.
Pada 1987, Gartman mulai menerbitkan newsletter bertajuk ‘The Gartman Letter’ setiap hari, surat kabar itu berisikan tentang perdagangan pasar modal dunia. Pelanggan tetapnya antara lain pelaku usaha perbankan dan sekuritas di seluruh dunia.
Sama seperti trader dan investor ulung pada umumnya, Gartman memiliki prinsip yang dipraktikkan dan diyakininya mampu membawanya pada keberuntungan dalam berinvestasi dan trading saham.
Apa saja prinsip-prinsipnya? Dihimpun dari berbagai sumber, simak ulasannya di bawah ini.
Tips Sukses Investasi ala Dennis Gartman
Jangan Menambah Kerugian
‘Never ever, ever, ever add to a losing position’, Gartman tidak menganjurkan investor atau trader untuk menambah kepemilikan saham yang sudah ‘kalah’. Dalam investasi saham, dikenal istilah ‘averaging down’, yang artinya adalah membeli saham secara bertahap saat harganya sedang turun.
Cara ini kerap dipraktikkan investor saat saham dalam portofolionya menunjukkan tren penurunan, lantas untuk meminimalisir kerugian total dalam portofolio, investor membeli lagi saham tersebut dengan harapan kelak saat harganya naik, keuntungannya berlipat ganda.
Gartman tidak menyukai cara ini, terlebih jika secara teknikal, grafik pergerakan harga tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan harga. Sebab, menambah kepemilikan saham yang sedang turun sama artinya dengan bertaruh, investor bisa untung, namun bisa juga bakal merugi lebih banyak.
Tidak Langsung Menjual Saat Profit
Gartman memiliki prinsip ‘let the winning trade runs’, yang artinya, “Biarkan saja saham yang sedang ‘menang’ terus berlari.” Maksudnya, investor sebaiknya bersabar dan menunggu, membiarkan saham yang tengah bergerak positif itu agar terus bergerak ke atas.
Ini berbanding lurus dengan prinsipnya soal saham yang tengah jatuh. Gartman justru bakal memilih untuk tidak sabaran dan langsung menjual saham yang sedang menunjukkan down trend.
Dua Modal Utama Investasi dan Trading Saham
Menurut Gartman, ada dua bentuk modal, yakni modal berupa mental yang siap dan modal dalam artian sebenarnya: uang. Ia beranggapan bahwa modal kesiapan mental seringkali lebih penting dibanding modal uang.
Memiliki modal uang yang berlimpah, namun nihil kesiapan mental, tak bakal berarti apa-apa. Sebaliknya, memiliki mental yang siap tapi tidak memiliki modal uang, tak akan menghasilkan keuntungan apa pun.
Kesiapan mental untuk berinvestasi maupun trading kerap dibahas pula oleh tokoh investasi Indonesia. Berinvestasi dan trading saham artinya harus siap melihat pergerakan harga yang naik turun setiap menit.
Percaya atau tidak, tidak semua orang memiliki kesiapan mental untuk menyaksikan pergerakan harga. Terlebih jika nilai investasi seseorang sudah mencapai nominal ratusan juta.
Contohnya, jika penurunan harga saham pada menit pertama mencapai Rp100/lembar, dengan kepemilikan mencapai 50.000 lembar, artinya seorang investor tengah merugi Rp5 juta. Namun demikian, kerugian ini masih bersifat floating, alias belum nyata.
Dibutuhkan mental yang kuat untuk memahami bahwa floating gain and loss artinya baik keuntungan dan kerugian sebetulnya belum benar-benar terjadi sebelum investor menjual sahamnya.
Berpikir Layaknya Fundamentalis, Trading Layaknya Teknisi
Gartman meyakini seorang trader mesti berpikir layaknya seorang fundamentalis, namun mengandalkan teknikal saat trading. Seorang trader mesti tahu kapan untuk masuk secara agresif dan kapan mesti menahan kepemilikannya, terlebih ketika hasil analisa fundamental dan teknikal tengah berada dalam posisi selaras.
Pahami Psikologis Massa
Gartman juga meyakini bahwa memahami psikologi massa terkadang lebih penting dibanding memahami ekonomi. Sebab pasar saham juga digerakkan oleh ekspektasi manusia.
Berubahlah Saat Fakta Berubah
Saat hasil analisa teknikal dan fundamental menunjukkan perubahan, Gartman meyakini seorang investor ataupun trader juga harus mengubah strateginya. Dalam artian, yakinilah hasil dari kedua analisa itu untuk memutuskan kapan menjual dan kapan membeli.
Upayakan Pasar yang Kuat
Saat pasar tengah menunjukkan penguatan, Gartman akan membeli lebih banyak saham, dan sebaliknya, saat pasar melemah ia akan menjual banyak saham. Gartman adalah trader yang berani membeli saham pada all-time high, dan tak segan-segan menjual jika harga saham menyentuh level all-time low.
“Persoalannya bukan membeli di posisi low lalu menjualnya saat high, tapi membeli di saat high dan menjualnya di posisi high yang lebih tinggi lagi,”
Demikianlah ulasan singkat tentang tips investasi ala Dennis Gartman. (NKK)