MARKET NEWS

8 Saham Milik Sandiaga Uno di Bursa Efek Indonesia, Intip Kinerjanya

Kurnia Nadya 01/09/2025 18:46 WIB

Melalui Saratoga Investama Sedaya, Sandiaga Uno memiliki saham secara tak langsung di tujuh perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

8 Saham Milik Sandiaga Uno di Bursa Efek Indonesia, Intip Kinerjanya. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Apa saja saham milik Sandiaga Uno? Pengusaha Sandiaga Uno memiliki beberapa saham secara tak langsung melalui perusahaan investasi yang didirikannya, yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (STRG). 

Sandiaga Uno mendirikan Saratoga Investama Sedaya bersama Edwin Soeryawidjaja pada 1998. Melansir laman resmi Saratoga (1/9/2025), saat ini SRTG mengelola dana investasi sebesar USD3 miliar. 

Beberapa sektor industri yang masuk dalam portofolio Saratoga antara lain kesehatan, infrastruktur digital, konsumer, energi, ekonomi hijau, logam mulia, dan logistik khusus. Pada akhir 2024, total kapitalisasi pasar investasi SRTG mencapai lebih dari USD21 miliar. 

Lalu apa saja saham milik Sandiaga Uno saat ini melalui Saratoga? Berikut ini adalah daftar saham milik Sandiaga Uno dan perkembangan harganya yang paling terkini. 

8 Saham Milik Sandiaga Uno dan Perkembangan Kinerjanya

1. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) 

Sandiaga Uno mendirikan Saratoga. Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang saham SRTG, per 31 Juli dia memiliki saham di perusahaan ini sebanyak 2,91 miliar saham, atau setara dengan 21,51 persen dari total saham terdaftar. 

Seperti ulasan di atas, SRTG adalah kendaraan investasi Sandiaga Uno di pasar modal. Selain berinvestasi di Bursa Efek Indonesia, SRTG juga berinvestasi di perusahaan privat seperti Brawijaya Healthcare Group, PT Zulu Alpha Papa (ZAP), dan sebagainya. 

Pada hari ini (1/9/2025), SRTG ditutup di harga Rp1.815 per saham, turun 2,16 persen dari pembukaan sebelumnya. Sejak awal 2025, STRG telah mencatatkan penurunan harga sebesar 13,16 persen. 

2. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) 

AADI adalah anak usaha PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang belum lama ini memisahkan diri dari induknya. Adaro Andalan bergerak di sektor pertambangan batu bara. SRTG memiliki 14,21 persen saham di perusahaan ini. 

Pada perdagangan hari ini (1/9/2025), perdagangan AADI ditutup di harga Rp7.070 per saham. Sejak awal 2025, AADI mencatatkan penurunan sebesar 16,81 persen. 

3. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) 

Alamtri Resources Indonesia sebelumnya beroperasi dengan nama Adaro Energy Indonesia. Setelah melakukan spin-off terhadap AADI pada Desember 2024, Alamtri memfokuskan bisnisnya pada sektor energi baru terbarukan. 

Namun ADRO masih memiliki usaha di sektor pertambangan batu bara, tepatnya untuk komoditas batu bara metalurgi melalui PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dan jasa pertambangan lewat anak usahanya yang lain. 

Melansir catatan portofolio Saratoga di laman resminya, Sandiaga Uno memiliki saham ADRO melalui Saratoga dengan kepemilikan sebesar 15,78 persen dari total saham terdaftar. Perdagangan ADRO ditutup di harga Rp1.720 per saham hari ini. 

Sejak awal tahun, harga saham ADRO tercatat sudah menurun sebanyak 29,22 persen. Pada perdagangan awal 2025, ADRO ditutup di harga Rp2.430 per saham. 

4. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA

Merdeka Copper Gold adalah perusahaan induk yang bergerak di sektor pertambangan logam dan mineral. Komoditas pertambangannya adalah emas, perak, dan tembaga. Adapun bidang usahanya adalah eksplorasi, ekstraksi, dan produksi. 

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang saham, SRTG memiliki saham di perusahaan ini sebanyak 4,97 miliar saham, atau setara dengan 20,33 persen dari total saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 

MDKA ditutup di harga Rp2.490 per saham pada Senin 1 September 2025, naik 0,81 persen dari pembukaan sebelumnya. Sejak awal tahun, MDKA sudah mencatatkan kenaikan harga sebesar 54,18 persen. 

5. PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) 

Samator Indo Gas adalah perusahaan gas industri pertama dan terbesar di Indonesia. AGII memproduksi beragam jenis gas industri seperti oksigen, nitrogen, argon, gas medis, gas hidrokarbon dan sintetis, dan sebagainya.

AGII juga menyediakan jasa penjualan dan instalasi perlengkapan gas industri. Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang saham, per 31 Juli Saratoga memiliki 306,66 juta saham di AGII, setara dengan 10 persen dari total saham terdaftar. 

Pada perdagangan Senin 1 September 2025, AGII ditutup di harga Rp820 per saham. Sejak awal tahun ini, harga saham AGII tercatat menurun 41,43 persen. 

6. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 

Tower Bersama adalah perusahaan induk dari Tower Bersama Group, perusahaan ini bergerak di sektor infrastruktur, dengan subsektor telekomunikasi. TBIG menyediakan layanan sewa menara untuk pemasangan perangkat telekomunikasi untuk transmisi sinyal. 

TBIG juga menyediakan akses ke jaringan repeater dan IBS untuk pemancaran jaringan sistem telekomunikasi ke gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. Saratoga memiliki saham di TBIG melalui Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd. 

Digital Bersama memiliki saham sebanyak 18,06 miliar di perusahaan ini, setara dengan 79,74 persen, menjadikannya sebagai pengendali. Sementara itu SRTG tercatat memiliki saham di Digital Bersama sebanyak 27,89 persen. 

Pada perdagangan terakhirnya (1/9/2025), TBIG ditutup di harga Rp1.845 per saham, turun 3,91 persen dari pembukaan sebelumnya. Sejak awal 2025, TBIG mencatatkan penurunan harga sebesar 12,14 persen. 

7. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) 

Nusa Raya Cipta adalah perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur, dengan bidang usaha utama konstruksi bangunan komersial dan infrastruktur. SRTG tercatat memiliki saham di NRCA sebanyak 173,91 juta saham, setara 6,97 persen dari total saham terdaftar. 

Pada perdagangan Senin (1/9/2025), Nusa Raya Cipta ditutup di harga Rp915 per saham. NRCA telah mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 159,94 persen sejak awal tahun. 

8. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) 

Mitra Pinasthika Mustika adalah perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumen non-primer. Bidang usaha utamanya adalah perdagangan, jasa, industri, dan pengangkutan darat. 

Beberapa bisnis MPMX adalah penjualan ritel sepeda motor dan mobil, penjualan suku cadang sepeda motor, asuransi, pembiayaan, dan dealership penjualan mobil lewat platform online. SRTG tercatat sebagai pemegang saham pengendali di perusahaan ini. 

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang saham, Saratoga memiliki 2,53 miliar saham, atau setara dengan 56,69 persen dari total saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 

Pada perdagangan Senin (1/9/2025), MPMX ditutup di harga Rp955 per saham. Emiten ini mencatatkan penurunan harga sebesar 3,05 persen sejak awal tahun. 

Itulah sejumlah saham milik Sandiaga Uno di Bursa Efek Indonesia. 


(Nadya Kurnia)

SHARE