9 Daftar Saham Multibagger 2023: Enam Bulan Harga Naik 100 Persen Lebih, Sudah Punya?
Beberapa emiten berhasil mencatatkan pertumbuhan harga lebih dari 100% selama semester pertama 2023, menjadi saham multibagger dalam waktu singkat.
IDXChannel—Artikel ini akan membahas daftar saham multibagger 2023. Sejak awal tahun hingga awal semester dua tahun ini, ada beberapa saham yang berhasil memberikan return investasi lebih dari 100% bagi para pemegang sahamnya.
Apa yang dimaksud dengan multibagger? Dalam investasi pasar modal, investor ritel akrab dengan istilah ‘multibagger’, yang artinya adalah saham yang mampu memberikan return berkali-kali lipat dari harga pembelian investor.
Istilah ini diperkenalkan oleh Peter Lynch, investor kawakan yang berhasil mengoleksi saham-saham multibagger sepanjang kariernya mengelola dana investasi selama bertahun-tahun.
Saham-saham multibagger memiliki kriteria tertentu. Banyak yang mengatakan multibagger umumnya adalah saham-saham undervalue yang harganya naik signifikan, sehingga secara persentase pertumbuhannya berkali-kali lipat.
Ada yang menganggap saham dengan kenaikan harga 300% sebagai multibagger, namun ada pula yang menetapkan standar lebih tinggi, disebut multibagger jika kenaikannya 500% bahkan hingga 1000%.
Namun dengan rentang waktu selama satu semester, kenaikan lebih dari 100% sudah tergolong memuaskan, sehingga cukup layak untuk disebut multibagger. Masih ada sisa waktu enam bulan untuk melihat apakah saham-saham ini masih mencatatkan pertumbuhan harga yang pesat.
Emiten mana saja yang berhasil masuk dalam daftar saham multibagger 2023 selama satu semester pertama? Simak rinciannya di bawah ini.
Daftar Saham Multibagger 2023
1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
AMMN merupakan emiten Salim Grup yang belum lama ini melakukan pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia, tepatnya pada 7 Juli silam. Namun dalam waktu yang cukup singkat, AMMN mencatatkan pertumbuhan harga yang fantastis.
AMMN memasang harga perdana Rp1.695 per saham dengan 7,28 miliar lembar saham yang ditawarkan kepada publik. Dari IPO, emiten pertambangan emas ini mengantongi dana segar senilai Rp10,73 triliun.
Dalam dua bulan saja, AMMN berhasil mencatatkan pertumbuhan harga sebesar 185,39%. Pada perdagangan hari ini, AMMN ditutup pada level Rp4.980 per saham. Valuasi perseroan pun kini meningkat menjadi Rp341,6 triliun, menduduki posisi ke-6 di jajaran emiten big cap.
2. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)
WIIM menjadi salah satu saham favorit investor ritel sepanjang semester pertama 2023. Terhitung sejak awal Januari hingga hari ini (4/9), pertumbuhan harga WIIM sudah mencapai 173,44%.
Pada awal Januari, WIIM masih diperdagangkan di level Rp650 per lembar saham. Namun pada akhir perdagangan hari ini, harganya sudah menyentuh Rp1.750 per saham. Bahkan, WIIM sempat menyentuh level tertinggi di harga Rp1.975 per saham.
3. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
AUTO juga masuk dalam jajaran saham multibagger dalam semester I/2023. Pada awal Januari, AUTO masih diperdagangkan pada rentang harga Rp1.460 per lembar saham. Namun hari ini, AUTO ditutup pada level Rp3.100 per lembar.
Dengan demikian, AUTO mencatatkan pertumbuhan harga sebesar 112,33%. AUTO sempat menyentuh level tertinggi pada level Rp3.620 per lembar.
4. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
Emiten milik Sugianto Kusuma—atau Aguan—dan Salim ini mencatatkan pertumbuhan harga 283,33% sejak awal Januari hingga hari ini. Pada awal tahun, PANI masih diperdagangkan di rentang Rp950 per saham.
Namun hari ini, PANI ditutup pada level Rp3.680 per saham. Meskipun turun dari harga perdagangan sebelumnya, PANI pernah mencatatkan harga tertinggi pada level Rp3.870 per lembar saham.
5. PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM)
Emiten milik Raam Punjabi ini sempat membuah heboh kalangan investor ritel karena perdagangannya menyentuh auto-reject atas (ARA) beberapa hari berturut-turut. RAAM baru IPO pada 8 Mei 2023 dengan harga perdana Rp234 per saham.
Terhitung sejak IPO hingga hari ini, RAAM mencatatkan pertumbuhan harga sebesar 127,74%. RAAM ditutup pada level Rp665 pada perdagangan hari ini. Namun RAAM pernah mencatatkan harga tertinggi pada Rp940 per lembar saham.
6. PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP)
CHIP juga termasuk ‘anak baru’ di pasar modal Indonesia. Emiten yang bergerak di bidang layanan teknologi ini mencatatkan sahamnya pertama kali di Bursa Efek Indonesia pada 8 Februari 2023 dengan harga perdana Rp160 per lembar saham.
Pada perdagangan hari ini, CHIP ditutup di level Rp1.715 per saham. Artinya, harga CHIP sudah tumbuh 874,43% sejak IPO. Valuasinya kini mencapai Rp1,35 triliun.
7. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Emiten lain yang juga mencatatkan IPO sukses adalah CUAN. Emiten yang bergerak di sektor mineral non-energi ini mencatatkan sahamnya pertama kali di BEI pada 8 Maret silam, dan kini pertumbuhan harganya sudah mencapai 648,18%.
CUAN menawarkan harga perdana Rp220 per lembar saham, dan kini dijual pada harga Rp2.050 per saham pada perdagangan terakhir. CUAN sempat mencatatkan harga tertinggi pada level Rp2.690 per saham.
8. PT Hatten Bali Tbk (WINE)
WINE pun baru mencatatkan sahamnya di BEI tahun ini, tepatnya pada 10 Januari 2023. WINE menawarkan 678 juta saham baru dengan harga perdana Rp129 per saham. Namun pada perdagangan hari ini, WINE ditutup pada level Rp490 per saham.
Artinya, harga sahamnya telah naik 188,24% sejak pencatatan perdananya. Emiten produsen wine ini pun pernah mencatatkan harga tertinggi Rp769 per saham, yakni pada April silam.
9. PT Hillcon Tbl (HILL)
HILL adalah emiten lain yang juga mencatatkan sahamnya pertama kali tahun ini bursa efek. HILL menawarkan sahamnya pertama kali pada 1 Maret 2023, dengan harga perdana Rp1.250 per saham.
Pada perdagangan hari ini, HILL ditutup pada level Rp3.090 per saham. Artinya, sejak IPO hingga hari ini, harga sahamnya telah tumbuh sebesar 141,41%. Emiten yang bergerak di sektor mineral non-energi ini pun pernah mencatatkan harga tertinggi Rp4.000 per saham.
Itulah sederet daftar saham multibagger 2023 yang berhasil mencatatkan pertumbuhan harga lebih dari 100% sepanjang semester pertama 2023. (NKK)