AADI Fokus Jaga Kinerja di Tengah Koreksi Saham, Buyback Masih Dikaji
Saham AADI mengalami koreksi sepanjang tahun berjalan seiring dinamika pasar dan fluktuasi harga komoditas global.
IDXChannel - Harga saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mengalami koreksi sepanjang tahun berjalan seiring dinamika pasar dan fluktuasi harga komoditas global.
Saham AADI tercatat turun 8,52 persen dalam tiga bulan, dan terkoreksi 14,68 persen dalam setahun. Saham emiten batu bara termal ini diperdagangkan terakhir di harga Rp6.975 pada Rabu (24/12/2025).
Menyikapi kondisi tersebut, Direktur AADI Lie Luckman menegaskan, fokus utama perseroan tetap pada penguatan fundamental, bukan semata-mata pada pergerakan harga saham jangka pendek.
Menurutnya, volatilitas harga saham merupakan hal yang wajar di pasar modal. Upaya paling efektif untuk menjaga valuasi saham dalam jangka panjang adalah melalui kinerja operasional yang solid dan berkelanjutan.
"Harga saham memang fluktuatif. Supaya harga saham dapat dipertahankan, yang terpenting adalah kinerja yang baik," ujar Lie dalam laporan hasil public expose di keterbukaan informasi, Rabu (24/12/2025).
Dia menjelaskan, kinerja perseroan sangat ditentukan oleh efisiensi biaya serta pencapaian target volume produksi batu bara. Sementara itu, average selling price (ASP) berada di luar kendali langsung perseroan karena sangat dipengaruhi oleh faktor global, terutama keseimbangan pasokan dan permintaan batu bara dunia.
"ASP dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya supply dan demand global. Ada hal-hal yang berada di luar kontrol kami," kata Lie.
Oleh karena itu, AADI menempatkan efisiensi operasional sebagai strategi utama. Dengan struktur biaya yang kompetitif, perseroan menargetkan tetap mampu membukukan tingkat profitabilitas yang sehat meskipun harga jual batu bara berfluktuasi.
"Kami fokus bagaimana memproduksi batu bara seefisien mungkin agar dapat mencatatkan profitability yang baik," tuturnya.
Terkait rencana pembelian kembali saham (buyback), Lie mengungkapkan bahwa perseroan sebenarnya telah memperoleh persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sebelumnya. Buyback tersebut disiapkan sebagai langkah antisipatif untuk merespons tekanan pasar yang sempat terjadi secara luas di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hingga saat ini AADI belum merealisasikan aksi tersebut lantaran kondisi harga saham AADI dinilai masih relatif stabil. Sehingga pelaksanaan buyback akan disesuaikan dengan perkembangan situasi pasar ke depan.
"Buyback sudah disetujui di RUPS Tahunan sebagai inisiatif untuk mengatasi penurunan harga saham saat itu. Namun karena harga saham AADI cukup stabil, kami akan melihat situasi ke depan," kata Lie.
(DESI ANGRIANI)