Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom, Apa Pengaruhnya dengan Kepercayaan Investor?
Pengangkatan Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dinilai mempengaruhi kepercayaan investor.
IDXChannel - Pengangkatan Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dinilai mempengaruhi kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan. Sebab, pengangkatan Abdee dinilai tidak tepat.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menyebut, Telkom sebagai emiten harus menjaga kepercayaan investor. Salah satu indikator yang diperbaiki pemegang saham mayoritas dengan memperkuat struktur manajemen perusahaan.
Dengan kata lain, penempatan komisaris dan direksi yang tidak tepat, akan mempengaruhi bisnis perusahaan, khususnya, memperkuat fungsi pengawasan komisaris ketika muncul tindakan fraud di internal perusahaan.
"Misalnya ada fraud, tapi komisaris tidak paham cara mengawasi nya atau justru diam saja. Itu gawat juga. Terlebih di BUMN punya anak usaha yang sudah go public. Pastinya mempengaruhi kepercayaan investor. Ini kok menempatkan orang yang tidak tepat, ya sudah saya jual sahamnya dan cari perusahaan lain, begitu yang ada di benak investor," ujar Bhima saat dimintai pendapatnya, Senin (31/5/2021).
Kepercayaan investor terhadap perusahaan dibangun berdasarkan kinerja karyawan, direksi, hingga komisaris. Terutama, visi dan tujuan bisnis perusahaan yang akan dicapai. Ketidakpercayaan investor terjadi karena jajaran puncak perusahaan dianggap tidak memahami visi dan tujuan bisnis.
"Kalau jajaran puncak nggak paham bisnis, nggak punya visi hanya karena politik balas budi, wah repot sekali. Karyawan bisa alami demotivasi. Buat apa kerja keras, naik jenjang karir kalau karier puncaknya saja di isi orang yang tidak kompeten. Ini kan ga main-main ya efeknya ke trust," tutur dia.
BUMN sebagai barometer pengaturan negara terhadap dunia usaha atau korporasi harus dikelola oleh orang-orang profesional di bidangnya. Misalnya komisaris di suatu BUMN harus memahami laporan keuangan, seluk beluk industri, hingga dapat mengimplementasikan good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebelumnya, membeberkan alasan pengangkatan Abdee Slank sebagai komisaris Independen Telkom. Salah satu pertimbangan pemegang saham adalah core business (bisnis inti) emiten pelat merah.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyebut, pengalaman Abdee di dunia musik sejalan dengan core business Telkom. Salah satunya adalah penguatan konten. Hal ini dinilai sejalan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Kita tahu Telkom itu masih belum kuat kontennya. Pak Erick dorong Telkom agar masuk ke konten. Nantinya Abdi ini akan bantu supaya Telkom ini kuat di konten yang dijual ke publik," ujar Arya saat dikonfirmasi, Sabtu kemarin.
Pemegang saham mencatat, pengalaman bermusik Abdee menjadi modal besar untuk pengembangan bisnis telkom ke depannya. Sebab, konten menjadi hal fundamental dalam bisnis di era digital atau 4.0. (TYO)