MARKET NEWS

Absen Bagi Dividen, Kian Santang (RGAS) akan Gunakan Laba untuk Ini

Cahya Puteri Abdi Rabbi 04/06/2024 17:00 WIB

PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) absen membagikan dividen untuk tahun buku 2023. Padahal, perseroan mengantongi laba bersih Rp6,4 miliar per Desember 2024.

Absen Bagi Dividen, Kian Santang (RGAS) akan Gunakan Laba untuk Ini. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) absen membagikan dividen untuk tahun buku 2023. Padahal, perseroan mengantongi laba bersih Rp6,4 miliar per Desember 2024.

Direktur Utama RGAS Edy Nurhamid Amin mengatakan, saat ini kebutuhan perseroan untuk melakukan ekspansi bisnis sedang tinggi. Oleh karena itu, keuntungan yang didapat tahun 2023 lalu dijadikan sebagai laba ditahan untuk memperluas jangkauan bisnis RGAS.

“Prospek pekerjaan tahun ini cukup banyak yang juga membutuhkan modal banyak, jadi kami fokuskan sekarang untuk menambah permodalan,” kata Edy dalam Paparan Publik di Jakarta pada Selasa (4/6/2024).

Sementara itu, dalam prospektus yang diterbitkan perseroan saat menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), RGAS berkomitmen membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30% atas laba bersih tahun berjalan perseroan.

Meski demikian, kata Edy, besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi perseroan di masa mendatang. Namun, memperhatikan pembatasan peraturan dan kewajiban lainnya.

Sebagai informasi, per Desember 2023 lalu, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp6,4 miliar. Sementara itu dari sisi pendapatan, perseroan mencatatkan pertumbuhan mencapai 129,67% dari target yang dicanangkan sebesar Rp49,66 miliar menjadi Rp64,39 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan RGAS turun dari sebelumnya Rp49 miliar menjadi Rp39 miliar.

Sementara untuk tahun ini, RGAS menargetkan pendapatan perseroan dapat mencapai Rp57 miliar di tahun 2024 ini. Angka itu sesuai dengan yang ditargetkan perseroan dalam prospektus pada saat melakukan IPO.

(YNA)

SHARE