Ada Anggota Bangsawan Britania Raya di Pengurus VKTR Milik Bakrie, Begini Sosoknya
The Lord Sarfraz Aamer Ahmad menjabat sebagai Komisaris VKTR bersama dua Komisaris Independen Dino Patti Djalal, dan Yukki Nugrahawan.
IDXChannel - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten bus dan truk listrik ini ternyata mempunyai salah satu pengurus yang merupakan bagian dari anggota dewan bangsawan Britania Raya (UK).
Adalah The Lord Sarfraz Aamer Ahmad yang menjabat sebagai Komisaris VKTR. Sarfraz berdampingan bersama dua Komisaris Independen Dino Patti Djalal, dan Yukki Nugrahawan Hanafi. Adapun Komisaris Utama diduduki oleh Anindya Novyan Bakrie.
"Saya tidak komentar, tapi benar dia adalah bagian dari anggota House of Lords," kata Anindya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (19/6/2023).
Siapa sosoknya?
Mengutip dari situs resminya, Sarfraz Aamer Ahmad merupakan anggota aktif House of Lords di Parlemen UK sejak 2020 dari Partai Konservatif.
Pria 41 tahun ini dinominasikan oleh Perdana Menteri UK Boris Johnson dalam Dissolution Honors pada 2019 dengan gelar Baron Sarfraz.
Sarfraz merupakan pengusaha dan politikus yang lahir di London dan dibesarkan di Islamabad, Pakistan, sebelum pindah ke Inggris pada tahun 2002. Ia adalah lulusan Universitas Boston, dan London School of Economic (LSE).
Sarfraz juga merupakan Utusan Perdagangan Perdana Menteri untuk SIngapura sejak 2022 sampai sekarang. Dia sebelumnya merupakan Bendahara Partai Konservatif UK yang memperoleh mayoritas 80 kursi parlemen. Dia juga menjabat sebagai penasihat kepemimpinan partai.
Saat diangkat menjadi Lords pada usia 38 tahun, dia adalah anggota termuda ke-3 di Parlemen Britania Raya. Sarfraz duduk di House of Lords pada 28 September 2020, dan menyampaikan pidato perdananya pada 19 Oktober 2020.
Sarfraz menyatakan bahwa meningkatkan hubungan antara Pakistan dan Inggris akan menjadi bagian mendasar dari pekerjaan barunya. Pada Oktober 2020, Sarfraz memuji dukungan pemerintah Inggris untuk Muslim Rohingya, dan memintanya untuk melipatgandakan upaya kemanusiaan untuk mendukung agama minoritas di seluruh dunia.
(DES)