Ada Delapan Perusahaan Siap IPO Bulan Ini, Salah Satunya Bukalapak?
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi puluhan nama perusahaan yang berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi puluhan nama perusahaan yang berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham di Bursa. Per 23 Juni 2021, terdapat 25 perusahaan yang terdapat dalam pipeline IPO BEI.
Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan, sampai dengan tanggal 23 Juni 2021 telah tercatat 732 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
“Hingga saat ini, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI, 8 di antaranya diprediksi akan tercatat pada Juli 2021 dan hanya satu merupakan perusahaan teknologi atau e-commerce,” tegasnya kepada tim IDX Channel, Jumat (25/6/2021).
Sekadar informasi, sebelumnya dokumen rencana PT Bukalapak.com untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) bocor ke publik. Perusahaan e-commerce ini akan menggunakan kode ticker BUKA pada IPO nanti.
Berdasarkan dokumen IDX Mini Expose yang diperoleh MNC Portal Indonesia, Bukalapak direncanakan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Juli 2021. Diketahui, Bukalapak pertama kali melakukan registrasi IPO ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 Mei 2021 serta akan menjalani bookbuilding & roadshow pada 28 Juni 2021.
Adapun klasifikasi aset perusahaan dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 yakni 3 Perusahaan aset skala kecil (aset dibawah Rp50 Miliar), 10 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 Miliar s.d. Rp250 Miliar), dan 12 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 Miliar).
“Dan rincian sektornya adalah 1 Perusahaan dari sektor Basic Materials, 4 Perusahaan dari sektor Industrials, 2 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics, 3 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals, 3 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate, 3 Perusahaan dari sektor Technology, 2 Perusahaan dari sektor Healthcare, 3 Perusahaan dari sektor Energy, dan 3 Perusahaan dari sektor Financials,” katanya.
Sedangkan, lanjutnya, untuk klasifikasi aset 8 perusahaan dalam pipeline dan diprediksi akan tercatat pada Juli 2021 merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 sebagai berikut, 3 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 Miliar s.d. Rp250 Miliar), dan 5 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 Miliar).
Adapun rincian sektornya adalah sebagai berikut:
- 2 Perusahaan dari sektor Industrials;
- 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics;
- 2 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
- 1 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
- 1 Perusahaan dari sektor Technology;
- 1 Perusahaan dari sektor Energy.
(TYO)